Alasan Kandidat Capres-Cawapres Berlomba Dulang Suara dari Gusdurian

image-gnews
Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid mengepalkan tangan saat mengikuti deklarasi dukungan pilpres 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Yenny Wahid bersama kader-kader Gus Dur resmi mendeklarasikan dukungan untuk pasangan bakal calon presiden Ganjar Pranowo dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/wpa
Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid mengepalkan tangan saat mengikuti deklarasi dukungan pilpres 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Yenny Wahid bersama kader-kader Gus Dur resmi mendeklarasikan dukungan untuk pasangan bakal calon presiden Ganjar Pranowo dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/wpa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Motivasi berdirinya simpatisan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Jaringan Gusdurian adalah demi melanjutkan idealisme dan tindakan Presiden RI Keempat itu. Namun, seiring berjalannya waktu, kelompok ini dimanfaatkan untuk menenangkan kandidat dalam Pemilu karena jumlah suara mereka yang berbobot.

Gusdurian memang diperhitungkan dalam kancah kontestasi pemilihan presiden. Namun, sesungguhnya jaringan komunitas dan individu pengagum pemikiran Gus Dur ini merupakan kelompok yang netral dan tidak mau terlibat politik praktis. Lantas mengapa suara Gusdurian jadi rebutan kandidat dalam Pilpres?

Suara Gusdurian memang jadi rebutan. Pada Pilpres 2019 misalnya, Pengamat politik dari Lembaga Survei Indikator, Burhanuddin Muhtadi menilai, kalangan Gusdurian memiliki efek signifikan terhadap perolehan suara ketika itu. Lembaga Survei Indikator mendata pada September 2018, diperkirakan 41 persen muslim adalah Gusdurian, termasuk mereka yang menjadi anggota Nahdlatul Ulama atau NU.

Menurut Burhanuddin, 41 persen pemilih muslim bukan angka yang kecil. Hal itu pula yang membuat keluarga dan jaringan Gusdurian pun direbutkan oleh dua kubu calon presiden 2019, Joko Widodo maupun Prabowo Subianto saat itu. Bahkan keduanya menyempatkan berkunjung ke istri Gus Dur, Sinta Nuriyah dan keluarga Gus Dur di Ciganjeng. Tentu, tujuannya demi merogoh hati Gusdurian agar memilih mereka.

“Ini yang menjelaskan kenapa kedua tokoh ini silaturahmi ke Sinta Nuriyah dan keluarga di Ciganjur,” kata Burhanuddin di Kantor Indikator, Jakarta Pusat pada Rabu, 26 September 2018.

Menurut Burhanuddin, kantong suara Gusdurian beririsan dengan kantong NU. Wilayah yang menjadi pusat jaringan Gus Dur itu ialah Jawa Timur, disusul Jawa Tengah. Kemudian menyebar ke Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Utara. Banyaknya kantong suara Gus Dur, kata dia, disebabkan pemikiran presiden keempat itu punya pengaruh kepada minoritas.

Meski tak terjun langsung dalam politik praktis, saat pemilu Gusdurian memang bagaikan prajurit perang. Jika keluarga Gus Dur condong terhadap kandidat tertentu, mereka akan membuntutinya. Saat putri Gus Dur, Yenny Wahid menyatakan dukungannya kepada pasangan Jokowi dan Ma’ruf Amin di Pilpres 2019, misalnya. Gusdurian pun ramai-ramai mencondongkan preferensi mereka kepada paslon nomor urut 1 itu.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Fenomena ini diperkirakan juga terjadi lagi pada Pilpres 2024. Keluarga Gus Dur telah menyatakan dukungannya kepada pasangan usungan koalisi PDIP Ganjar-Mahfud MD. Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengatakan suntikan dukungan dari keluarga Gus Dur itu sangat penting bagi Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. Apalagi dukungan itu disampaikan Yenny Wahid yang merupakan putri Gus Dur.

“Itu tak bisa dibantah. Tinggal diuji seberapa kuat saat jaringan Gusdurian itu di lapangan,” kata dia dalam keterangannya dalam pesan tertulis, Ahad, 28 Oktober 2023.

Bagaimanapun, fenomena ini tak bisa dipungkiri adalah praktik politik identitas. Adi Prayitno, mengatakan politik identitas adalah sebuah aktivitas politik mengajak orang lain memilih calon dalam Pemilu berdasarkan sentimen agama, suku, dan ras. Yenny Wahid memang tak mengajak Gusdurian maupun kalangan NU untuk memilih paslon tertentu. Tapi Yenny tentu tahu, dukungannya bisa menentukan arah preferensi mereka.

HENDRIK KHOIRUL MUHID  | TIKA AYU | FRISKI RIANA

Pilihan Editor: Terbentuknya Jaringan Gusdurian, Merawat Perjuangan dan Pemikiran Gus Dur

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

18 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornas) pilkada Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2024. Dalam sambutannya, Prabowo memuji kesetiaan PAN atas dukungannya. Setidaknya PAN sudah mendukung Prabowo selama 15 tahun. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

Zulhas menceritakan bagaimana Prabowo bersama tim dan koalisinya secara gigih bertarung dalam Pilpres 2024.


Cak Imin Khawatir Kecurangan Pilpres Bakal Terulang di Pilkada 2024

1 hari lalu

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nasional (PKB) Muhaimin Iskandar saat Taaruf politik calon kepala daerah di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis, 2 Mei 2024. Kegiatan tersebut untuk menjaring calon-calon kepala daerah yang akan diusung PKB pada Pilkada 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Cak Imin Khawatir Kecurangan Pilpres Bakal Terulang di Pilkada 2024

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengaku khawatir segala bentuk kecurangan yang terjadi pada Pilpres 2024 bakal terulang pada Pilkada mendatang.


Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

1 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto berjoget saat debat capres perdana di KPU RI, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. Tema yang diusung pada Debat Capres 2024 pertama adalah Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.


Respons Senada PKS dan Ganjar soal Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu

1 hari lalu

Politikus PKS Mardani Ali Sera di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (14/3/2024). ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi.
Respons Senada PKS dan Ganjar soal Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu

Politikus PKS Mardani Ali Sera mengingatkan Prabowo mengenai fungsi kontrol yang harus tetap dilakukan dalam pemerintahannya.


Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

1 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornas) pilkada Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2024. Dalam sambutannya, Prabowo memuji kesetiaan PAN atas dukungannya. Setidaknya PAN sudah mendukung Prabowo selama 15 tahun. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia. Apa kata para politikus PDIP?


Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Presiden Terpilih Prabowo Subianto (kanan) menerima kunjungan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Perdana Menteri Singapura Terpilih Lawrence Wong (kiri) di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin 29 April 2024. Lee berkunjung dalam rangka pertemuan Singapore-Indonesia Leader's Retreat yang kali ini dijamu oleh Jokowi. TEMPO/Subekti.
Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

Wacana jumlah menteri Prabowo-Gibran yang mengalami penambahan ditanggapi berbagai pihak, mulai dari Jokowi sampai Mahfud MD.


Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

1 hari lalu

(ki-ka) Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kelautan dan Prikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Soial Khofifah Indar Parawansa, melakukan swafoto dengan Menteri Kemaritiman Luhut Binsar Panjaita jelang pelantikan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, 8 Desember 2017. TEMPO/Subekti.
Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

Setiap kabinet pemerintahan Indonesia mempunyai jumlah menteri relatif berbeda, mulai Gus Dur Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi.


Prabowo Ingatkan Pihak yang Ogah Kerja Sama Jangan Ganggu, Ganjar: Yang Bekerjasama Saja Bisa Ganggu

2 hari lalu

Mantan capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo saat ditemui usai peringatan hari ulang tahun relawannya Jaringan Kerja Akar Rumput Bersama Ganjar (Jangkar Baja) di Jakarta pada Jumat, 10 Mei 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Prabowo Ingatkan Pihak yang Ogah Kerja Sama Jangan Ganggu, Ganjar: Yang Bekerjasama Saja Bisa Ganggu

Mantan capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menanggapi pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto agar pihak yang tak ingin bekerjasama tidak menggangu.


Prabowo Bertekad Tak Akan Tinggalkan Masyarakat Aceh dan Sumbar, Kenapa?

2 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornas) pilkada Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2024. Dalam sambutannya, Prabowo memuji kesetiaan PAN atas dukungannya. Setidaknya PAN sudah mendukung Prabowo selama 15 tahun. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Prabowo Bertekad Tak Akan Tinggalkan Masyarakat Aceh dan Sumbar, Kenapa?

Prabowo bertekad untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia, termasuk masyarakat di Aceh dan Sumbar.


Pesan Prabowo untuk Mereka yang Tak Mau Diajak Bekerja Sama di Pemerintahannya

2 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornas) pilkada Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2024. Dalam sambutannya, Prabowo memuji kesetiaan PAN atas dukungannya. Setidaknya PAN sudah mendukung Prabowo selama 15 tahun. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Pesan Prabowo untuk Mereka yang Tak Mau Diajak Bekerja Sama di Pemerintahannya

Prabowo mengatakan kerja sama adalah kunci kemajuan Indonesia.