7 Partai Ini Terinspirasi dari Lambang Partai Masyumi dan Berpedoman Pada Ajaran Islam

image-gnews
Politisi Senior, Amien Rais menjadi pembicara saat perayaan milad Partai Masyumi yang ke 75 di aula Masjid Furqon, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu, 7 November 2020. Sejumlah tokoh secara resmi kembali mendeklarasikan serta mengaktifkan kembali Partai Masyumi. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Politisi Senior, Amien Rais menjadi pembicara saat perayaan milad Partai Masyumi yang ke 75 di aula Masjid Furqon, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu, 7 November 2020. Sejumlah tokoh secara resmi kembali mendeklarasikan serta mengaktifkan kembali Partai Masyumi. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lambang partai merupakan ciri khas sekaligus tanda pengenal dari partai yang mengenakannya. Salah satunya adalah simbol bulan dan bintang yang menjadi identik dengan partai Islam. Dilansir dari berbagai sumber inilah sejumlah partai yang berlogo bulan dan bintang: 

1. Partai Bulan Bintang

Partai Bulan Bintang atau PBB dibentuk pada 17 Juli 1998, yang kemudian dideklarasikan pada 26 Juli 1998. Selaras dengan namanya, partai ini memiliki simbol bulan bintang berwarna kuning. Partai Bulan Bintang mengambil inspirasi dari Masyumi dan menjadikannya dasar perjuangan. Kemudian berpedoman pada ajaran Islam yang bersifat universal. 

Partai ini telah menjadi peserta dalam pemilihan umum sejak reformasi dimulai. Partai Bulan Bintang telah menjadi peserta dalam pemilihan umum sejak reformasi dimulai. Pada Pemilu 1999, partai ini berhasil meraih suara signifikan sekitar 2 persen dan memperoleh 13 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI. Begitu juga dengan Pemilu 2004, Partai Bulan Bintang memperoleh suara sekitar 2,62 persen dan mendapat 11 kursi di DPR.

2. Partai SIRA

Partai Solidaritas Independen Rakyat Aceh atau SIRA merupakan partai lokal asal aceh yang dideklarasikan pada 10 Desember 2007. Partai SIRA lahir dari organisasi gerakan sipil, Partai Sira mulanya bernama Sentral Informasi Referendum Aceh.

Sejarah Partai SIRA bermula dari konflik berkepanjangan di Aceh. SIRA senantiasa terlibat dalam proses perdamaian tersebut hingga mencapai kesepakatan perdamaiannya pada 15 Agustus 2005.

Saat ini partai SIRA diketuai oleh Muslim Syamsudin, dengan Muhammad Daud sebagai sekretaris jenderal. Partai ini memiliki logo berbentuk bulan sabit dengan enam bintang berwarna merah.

3. Partai Nanggroe Aceh (PNA)

Serupa dengan SIRA, Partai PNA adalah partai lokal asal Aceh. Partai ini sempat ikut dalam Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014 dan pemilihan anggota parlemen daerah Provinsi Aceh. Partai berlogo bulan dan bintang ini didirikan sekaligus diketuai Irwandi Yusuf pada 24 April 2012. Nama PNA sendiri ditetapkan pada 2 Mei 2017, yang awalnya bernama Partai Nasional Aceh.

Pada Pileg 2014 Partai Nanggroe Aceh ini tidak berhasil memperoleh suara maksimal yang dipersyaratkan oleh aturan ambang batas pemilu 2019. Alhasil, Pada Juni 2017 partai ini kembali mendaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM dan disahkan dalam dokumen SK Kemenkumham W1-306.AH.11.01 Tahun 2017.

4. Partai Darul Aceh

Partai Darul Aceh merupakan kelanjutan dari Partai Daulat Aceh yang didirikan pada 2007. Sama halnya dengan SIRA dan PNA, PDA berdiri setelah ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki pada 2005, yang mengakhiri konflik antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan pemerintah Indonesia.

Nama partai ini dirubah setelah Partai Daulat Aceh tidak berhasil memenuhi ambang batas kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) sebanyak satu fraksi pada pemilu 2009. Alhasil, melalui musyawarah rakat luhak bener meriah pada September 2021, nama partai ini resmi diganti menjadi Partai Darul Aceh.

PDA memiliki simbol bulan bintang yang berada di atas pedang. Partai ini bertujuan mengadvokasi isu-isu yang dianggap penting oleh masyarakat Aceh, termasuk penguatan otonomi daerah, penegakan syariat Islam, dan pengembangan ekonomi daerah.

5. Partai Ummat Islam

Selanjutnya ada Partai Ummat Islam atau PUI yang memiliki lambang bulan bintang berlatar belakang hijau dan hitam. Mengutip dari p2k.unkris.ac.id, partai ini didirikan di Jakarta pada 26 Juni 1998 dengan ketua umum Prof. Dr. Deliar Noer dan Fahmi Rahman sebagai sekretaris umum.

PUI sempat andil dalam pemilihan umum 1999, dengan perolehan suara sebanyak 269.309 suara atau 0,25% dari semuanya total suara yang masuk. Partai ini pun sama sekali tak mendapatkan kursi di DPR.

6. Partai Syarikat Islam Indonesia

Urutan kelima yaitu Partai Syarikat Islam Indonesia 1905 yang lahir mengacu pada pendirian Sarekat Dagang Islam pada 1905. Partai yang berlogo bulan bintang dari kalimat tauhid ini sempat berfusi dengan partai politik lainnya dan menjadi Partai Persatuan Pembangunan. Namun setelah pemerintahan Soeharto turun, muncul dua kubu PSSI, yakni PSII 1905 pimpinan Drs H Ohan Sudjana dan Partai Syarikat Islam Indonesia dibawah pimpinan Taufiq R Tjokroaminoto.

7. Partai Masyumi

Partai Masyumi didirikan pada 24 Oktober 1943. Mengutip dari laman resmi partai Masyumi, partai ini merupakan pengganti Majlisul Islamil A'laa Indonesia. Sebelumnya, Masyumi sendiri adalah federasi dari empat organisasi Islam yang terdiri dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persatuan Umat Islam, dan Persatuan Umat Islam Indonesia.

Pada Pemilu 1955 Masyumi menjadi partai Islam terkuat, dengan menguasai 20,9 persen suara dan menang di 10 dari 15 daerah pemilihan. Namun, pada 1960 partai ini sempat dibubar paksa karena sejumlah pimpinan Partai Masyumi dituding terlibat pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia atau PRRI yang melawan pemerintahan Orde Lama yang dipimpin Sukarno.

 KHUMAR MAHENDRA | TIM TEMPO

Pilihan Editor: Kilas Balik Wacana Koalisi Besar yang Dibilang Jokowi Cocok

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yusril dan Gibran Saksikan Wayang Kulit, Angkat Lakon Semar Kembar Sembodro Larung

7 hari lalu

Ketua Tim Pembela Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra, saat ditemui Tempo di Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat, 5 April 2024. Dia memberikan komentar soal keterangan empat menteri dalam sidang lanjutan sengketa pilpres. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Yusril dan Gibran Saksikan Wayang Kulit, Angkat Lakon Semar Kembar Sembodro Larung

Pertunjukan wayang dengan lakon Semar Kembar Sembodro Larung itu dibawakan Dalang Ki Warseno Slenk. Mengangkat kisah Prabowo-Gibran.


PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

18 hari lalu

Musyawarah Nasional ke-6 Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII), menyepakati Akhmad Muqowam sebagai Ketua Umum dan Hanif Dhakiri sebagai Sekretaris Jenderal IKA PMII periode 2018-2023. | Istimewa
PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.


Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

27 hari lalu

Ilustrasi uang THR. ANTARA
Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

Sejarah THR yang sempat diprotes kaum buruh


73 Tahun Sejarah THR, Pertama Kali Digagas Soekiman Wirjosandjojo dengan Uang Rp125-Rp200 dan Beras

46 hari lalu

Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia ke-6. Wikipedia
73 Tahun Sejarah THR, Pertama Kali Digagas Soekiman Wirjosandjojo dengan Uang Rp125-Rp200 dan Beras

Soekiman Wirjosandjojo saat 1951 menjabat sebagai Perdana Menteri menerapkan THR [ertama kali, PNS diberi antara Rp 125-Rp200 dan beras.


Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

48 hari lalu

Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia ke-6. Wikipedia
Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

Pencetus THR adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi. Siapa dia? Bagaimana kiprahnya?


64 Tahun Lalu Setelah Keluarkan Dekrit Presiden, Presiden Sukarno Pernah Bubarkan DPR

6 Maret 2024

Presiden pertama RI, Sukarno, berpidato di hadapan delegasi Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Bung Karno menunjukkan karismanya di hadapan kepala negara dari Asia dan Afrika. Lisa Larsen/The LIFE Picture Collection/Getty Images
64 Tahun Lalu Setelah Keluarkan Dekrit Presiden, Presiden Sukarno Pernah Bubarkan DPR

64 tahun lalu, pada 5 Maret 1960 Presiden Sukarno membubarkan DPR dan mengganti namanya menjadi DPR-GR. Apa alasannya?


59 Tahun Peristiwa Kanigoro, Penyerangan Anggota PKI ke Pondok Pesantren Al-Jauhar Kediri

14 Januari 2024

Masjid At-Taqwa, saksi Peristiwa Kanigoro pada 13 Januari 1965. Wikipedia/Masvikindonesia
59 Tahun Peristiwa Kanigoro, Penyerangan Anggota PKI ke Pondok Pesantren Al-Jauhar Kediri

Pada 13 Januari 1965 peristiwa pengepungan dan penangkapan peserta pelatihan mental Pelajar Islam Indonesia di Desa Kanigoro, Kediri.


Diprediksi Tak Lolos Parlemen, PBB: Survei Buat Kami agar Lebih Waspada dan Kerja Keras

29 Desember 2023

Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Noor saat menghadiri rapat koordinasi Sekjen Partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu, 20 September 2023. Rapat tersebut membahas program unggulan Calon Presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto serta penyusunan tim pemenangan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Diprediksi Tak Lolos Parlemen, PBB: Survei Buat Kami agar Lebih Waspada dan Kerja Keras

Afriansyah Noor mengatakan PBB bukan tidak mempercayai hasil survei, tapi sebagai alat pembanding itu bisa menjadikan pihaknya lebih waspada.


Soal Dugaan Polisi Pasang Baliho Prabowo-Gibran, TKN: Kalau Ada, Laporkan ke Propam

13 November 2023

Bakal calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka menghadiri pengumuman struktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan pada Senin, 5 November 2023. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Soal Dugaan Polisi Pasang Baliho Prabowo-Gibran, TKN: Kalau Ada, Laporkan ke Propam

Afriansyah Noor, membantah dugaan adanya polisi ikut memasang baliho Prabowo-Gibran di Jawa Timur.


Meski Kritik Putusan MK, PBB Tetap Siap Dukung Prabowo Andai Berpasangan dengan Gibran

18 Oktober 2023

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra saat menghadiri perayaan ulang tahun Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto di Rumah Kertanegara, Jakarta, Selasa, 17 oktober 2023. Prabowo Subianto menggelar perayaan ulang tahunnya yang ke-72 itu dihadiri oleh tokoh-tokoh dari partai Koalisi Indonesia Maju, tokoh nasional dan sejumlah pejabat. TEMPO/M Taufan Rengganis
Meski Kritik Putusan MK, PBB Tetap Siap Dukung Prabowo Andai Berpasangan dengan Gibran

Meski Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra mengkritik putusan Mahkamah Konstitusi, namun mereka memastikan tetap dukung Prabowo jika bersama Gibran.