Sosok Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur yang Dikabarkan Jadi Bacawapres Anies

image-gnews
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengamati foto Fatmawati saat mengunjungi rumah Fatmawati Soekarno di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Minggu 2 Juli 2023. Kunjungan tersebut untuk mengenang kembali sejarah pengasingan Presiden pertama Soekarno di Bengkulu.  ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengamati foto Fatmawati saat mengunjungi rumah Fatmawati Soekarno di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Minggu 2 Juli 2023. Kunjungan tersebut untuk mengenang kembali sejarah pengasingan Presiden pertama Soekarno di Bengkulu. ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa santer masuk menjadi bakal cawapres yang diwacanakan pendamping Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.

Khofifah dikaitkan karena menjadi perwakilan muslimat perempuan Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus orang nomor 1 di Jawa Timur yang menjadi salah satu dari sedikit basis suara menentukan pada setiap gelaran Pemilu, termasuk Pemilu 2024.

Kendati demikian, Khofifah enggan berkomentar mengenai peluangnya. Meskipun begitu, menurut Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Hotman Siahaan mengatakan peluang bagi Khofifah agak sulit.

Hal tersebut disebabkan Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf yang kurang mendukung Khofifah untuk maju. Hal itu ditambah Partai Kebangkinan Bangsa yang secara historis dekat dengan NU, lebih mengusung Muhaimin Iskandar sebagai capres atau cawapres.

Di samping itu, Khofifah juga pernah mengatakan bahwa dirinya masih ingin tetap di Jawa Timur. Lantas, bagaimana profil dan sepak terjang Khofifah selama ini?

Profil Khofifah Indar Parawansa 

Khofifah Indar Parawansa lahir di Surabaya pada 19 Mei 1965. Ketertarikan dirinya pada politik dapat dilihat dari pendidikan yang ia tempuh, yakni mengambil dua gelar sarjana sekaligus di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga dan Ilmu Komunikasi dan Dakwah Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Surabaya.

Tidak hanya sarjana, dirinya melanjutkan magister di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada 1993 sampai 1997. Selepas lulus, ia langsung terjun ke dunia politik dengan bergabung bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat dirinya masih berusia 27 tahun.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Dirinya juga sempat mencicipi kursi DPR RI pada masa jabatan 1992 sampai 1997 dan sempat terpilih kembali meskipun terganjal karena saat itu terjadi reformasi.

Selepas Pemilihan Umum (Pemilu) pertama reformasi pada 1999, ia memutuskan hijrah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Berkat keuletannya dirinya kembali menjadi anggota DPR, tetapi tidak berselang lama karena dirinya diangkat menjadi Menteri Pemberdayaan ke-5 dalam Kabinet Persatuan Nasional pimpinan Abdurrahman Wahid.

Pada masa kepresidenan Megawati Soekarnoputri, dirinya tidak masuk dalam lingkar pemerintahan. Ia kemudian lebih aktif dalam kegiatan sosial dan menjabat Ketua Umum Pengurus Pusat sayap perempuan (Muslimat) NU.

Belasan tahun kemudian, Khofifah Indar Parawansa kembali masuk ke lingkaran pemerintahan dengan menjabat Menteri Sosial di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Namun, kariernya kemudian berhenti karena dirinya berpartisipasi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) pada 2018 yang kemudian terpilih menjadi Gubernur Jawa Timur periode 2018-2023.

TIM TEMPO
Pilihan editor : Menggadang-gadang Bakal Cawapres: Dari Cak Imin, AHY hingga Mahfud MD 

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Faisal Basri dalam Kenangan Anies Baswedan, Chatib Basri, dan Goenawan Mohamad; Jokowi Terima Bos Vale Indonesia di Istana

1 hari lalu

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Terkini: Faisal Basri dalam Kenangan Anies Baswedan, Chatib Basri, dan Goenawan Mohamad; Jokowi Terima Bos Vale Indonesia di Istana

Kepergian Faisal Basri meninggalkan duka, bukan hanya bagi keluarga, tapi dari sejumlah tokoh di Indonesia.


Faisal Basri dalam Kenangan Anies Baswedan dan Novel Baswedan

1 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjenguk sepupunya yang juga penyidik senior KPK Novel Baswedan di kediaman Novel, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Selatan, 25 Februari 2018. TEMPO/Caesar Akbar
Faisal Basri dalam Kenangan Anies Baswedan dan Novel Baswedan

Anies Baswedan dan Novel Baswedan punya kenangan terhadap Faisal Basri yang meninggal dunia pada hari ini.


Faisal Basri Wafat, Anies Baswedan hingga Mahfud Md Ucapkan Belasungkawa

2 hari lalu

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Faisal Basri Wafat, Anies Baswedan hingga Mahfud Md Ucapkan Belasungkawa

Wafatnya Faisal Basri meninggalkan duka, bukan hanya bagi keluarga, tapi dari sejumlah tokoh di Indonesia.


Setelah Mukidi Muncul Mulyono, Nama-nama Unik yang Viral di Indonesia

2 hari lalu

Poster-poster dalam aksi massa di depan Gedung DPRD Jatim
Setelah Mukidi Muncul Mulyono, Nama-nama Unik yang Viral di Indonesia

Nama Mulyono disebut sebagai nama kecil presiden Joko Widodo alias Jokowi. Nama ini menjadi viral, sebelumnya ada Mukidi dan jargon Masuk Pak Eko.


Pengamat Sebut Peluang Karier Politik Anies Baswedan Masih Bagus Meski Gagal Maju di Pilkada

2 hari lalu

Anies Baswedan. Foto/youtube
Pengamat Sebut Peluang Karier Politik Anies Baswedan Masih Bagus Meski Gagal Maju di Pilkada

Pengamat politik dari Unpad menilai peluang karier politik Anies Baswedan masih bagus kendati gagal maju di pemilihan kepala daerah atau pilkada.


Anies: PKS dan Golkar Mengomentari Ungkapan Soal Partai Tersandera Kekuasaan

3 hari lalu

Foto: Anies Baswedan (YouTube Anies Baswedan)
Anies: PKS dan Golkar Mengomentari Ungkapan Soal Partai Tersandera Kekuasaan

Hidayat Nur Wahid merespons pernyataan Anies Baswedan soal partai politik yang kini tersandera oleh kekuasaan


PKS Sebut Sudah Maksimal Cari Dukungan untuk Anies Baswedan di Pilkada Jakarta

3 hari lalu

Puluhan masyarakat yang mengatasnamakan Warga Jakarta datang ke Kantor DPP PKS, di Jakarta Selatan pada Minggu, 11 Agustus 2014. Warga Jakarta itu mendesak PKS untuk tetap mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta. Tempo/Novali Panji
PKS Sebut Sudah Maksimal Cari Dukungan untuk Anies Baswedan di Pilkada Jakarta

Hidayat Nur Wahid mengklaim PKS telah berusaha mencari dukungan dari partai lain untuk mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.


6 Kali Prabowo Singgung Angka 11, Terakhir di Acara Apel Kader Partai Gerindra Pekan Lalu

3 hari lalu

Presiden Terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan pidato politik saat Apel Kader Partai Gerindra di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu, 31 Agustus 2024. Dalam kegiatan tersebut, beberapa tokoh partai dan menteri terlihat hadir, di antaranya Presiden RI Joko Widodo, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, Menparekraf Sandiaga Uno, Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, serta sejumlah pemimpin dan petinggi partai politik lainnya. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
6 Kali Prabowo Singgung Angka 11, Terakhir di Acara Apel Kader Partai Gerindra Pekan Lalu

Berikut beberapa momen Prabowo menyinggung soal angka 11.


Ramai di Media Sosial X, Benarkah Anies Baswedan Buat Partai Perubahan Indonesia?

4 hari lalu

Anies Baswedan. Foto/youtube
Ramai di Media Sosial X, Benarkah Anies Baswedan Buat Partai Perubahan Indonesia?

Usai sinyal Anies Baswedan akan bikin ormas atau partai politik, muncul viral di media sosial X soal Partai Perubahan Indonesia.


Wacana Anies Baswedan Dirikan Parpol Direspons Golkar

4 hari lalu

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menghadiri Muktamar ke-6 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali pada Sabtu, 24 Agustus 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Wacana Anies Baswedan Dirikan Parpol Direspons Golkar

Anies mengatakan, dorongan membuat parpol muncul lantaran melihat banyak masyarakat yang menginginkan sistem demokrasi yang setara dan membangun.