Joe Biden Mundur, Kamala Harris Jadi Kandidat Baru Partai Demokrat
Rabu, 24 Juli 2024 07:00 WIB
Kamala Harris menjadi kandidat baru Partai Demokrat untuk menggantikan Joe Biden dalam Pemilu AS 2025. Kubu Donald Trump merasa mudah mengalahkan dia.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden secara resmi mengundurkan diri dari perhelatan Pemilu AS 2025. Biden mengatakan dirinya akan tetap menyelesaikan masa kepresidenannya. Presiden AS itu pun akan memberikan nominasi Partai Demokrat pada Wakil Presiden Kamala Harris.
Profil Singkat Kamala Harris
- Nama: Kamala Devi Harris
- Kelahiran: Oakland, California, 20 Oktober 1964
Pendidikan:
- 1986 Howard University - Ilmu Politik dan Ekonomi
- 1989 Hastings College of Law, University of California - Ilmu Hukum
Karir:
- 1990 - 1998 Wakil Jaksa Wilayah Alameda County, California
- 1998 - 2000 Kepala Divisi Kriminal Karir Kejaksaan Wilayah San Francisco
- 2000 - 2003 Kepala Divisi Layanan Keluarga dan Anak-Anak Kejaksaan Kota San Francisco
- 2004 - 2011 Jaksa Wilayah San Francisco
- 2011 - 2017 Jaksa Agung California
- 2017 - 2021 Senator Amerika Serikat
Alasan Biden mundur
Biden mengundurkan diri setelah didesak setelah tampil buruk dalam debat pertama calon presiden dengan Donald Trump. Dia acap salah menyebut data dan kesulitan menyampaikan gagasannya. Belakangan, namanya juga tertinggal pada polling beberapa negara bagian penting seperti Virginia dan Minnesota.
Reaksi Partai Demokrat
Para tokoh Demokrat memujinya keputusan Biden. Salah satunya adalah Mantan Presiden Amerika Barack Obama.
“Joe Biden adalah salah satu presiden Amerika yang paling penting, juga sahabat dan mitra yang baik bagi saya. Kini, kita juga diingatkan –lagi– bahwa dia adalah seorang patriot pada urutan tertinggi,” kata Obama.
Trump versus Harris
Menurut pol Reuters/Ipsos, rating Harris dekat dengan Trump dan Biden. Di antara dua kandidat itu, Harris hanya tertinggal dua poin. Menurut Trump sendiri, Harris lebih mudah dia kalahkan daripada Biden.
Para penasihat kampanye Trump telah mengatakan kepada wartawan bahwa mereka tidak khawatir menghadapi Harris. Mereka mengeklaim bisa mengaitkan Harris dengan rekam jejak Biden dalam jabatannya, terutama dalam hal imigrasi dan inflasi.
KRISNA PRADIPTA | SUMBER DIOLAH TEMPO