Tren All Eyes on Rafah di medsos, Ini Profil Rafah

Jumat, 31 Mei 2024 15:00 WIB

Iklan
image-banner

Kamp pengungsi di Rafah digempur serangan pasukan Israel pada Minggu malam, 26 Mei 2024.

Kamp pengungsi di Rafah digempur serangan pasukan Israel pada Minggu malam, 26 Mei 2024. Serangan itu menimbulkan kebakaran dan menghanguskan 14 tenda pengungsi. Menteri Kesehatan Palestina mengatakan 45 orang tewas dan 249 orang lainnya terluka. 

Fakta-fakta terbaru perang Palestina-Israel

  • Lebih dari 35 ribu warga Palestina di Gaza tewas, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak. Bukan hanya itu, 78.400 orang luka-luka. 
  • PBB mencatat sekitar 85 persen penduduk Gaza hidup dalam blokade makanan, air bersih dan obat-obatan. 
  • Wilayah Rafah telah menjadi tempat berlindung setidaknya 1,4 juta jiwa warga Palestina.  

Pengeboman di pengungsian

Sebelum pengeboman, warga di pengungsian beraktivitas seperti biasa mulai dari sedang tertidur, selesai shalat malam, ada juga yang berkumpul bersama keluarga. Tapi tiba-tiba jet Israel menjatuhkan bom di kamp darurat tersebut. 

Saat pengeboman terjadi, keluarga-keluarga Palestina berada di dalam tenda-tenda pengungsian. Setelah mengebom kamp, militer Israel kemudian membakar tenda-tenda pengungsian. Banyak korban ditemukan terbakar hidup-hidup.

Kecaman global

Pemboman itu pun menuai kecaman global sejumlah negara Arab termasuk Yordania, Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar. Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengatakan dia marah dengan serangan tersebut.  “Operasi ini harus dihentikan. Tidak ada wilayah aman di Rafah bagi warga sipil Palestina,” katanya di X.

Israel tetap didukung Amerika Serikat

Amerika Serikat tetap membela Israel meski terjadi kekejaman dalam serangan di Rafah pada Minggu, 26 Mei 2024. Serangan Israel kepada pengungsi di Rafah, menguji janji Presiden Joe Biden kepada Israel. Sebelumnya Biden mengatakan akan menahan pengiriman senjata ke Israel jika sekutu AS itu melakukan invasi besar-besaran ke Rafah yang membahayakan para pengungsi di sana.

Perintah dari ICJ

Sebelumnya, pada 24 Mei 2024, Mahkamah Internasional disingkat ICJ mengeluarkan perintah kepada Israel untuk menghentikan serangan militernya di kota Rafah, Gaza selatan. Namun, perintah itu tidak dihiraukan. Tanggapan dari beberapa pejabat Israel sebagian besar bersifat menantang. Banyak pejabat mengulangi tuduhan sebelumnya bahwa pengadilan tersebut membantu “teroris”.

KRISNA PRADIPTA | SUMBER DIOLAH TEMPO



Grafis Terkait

    Grafis terkait tidak ada