Mantan Wanita Penghibur Jepang Temui Presiden Moon Jae-in

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyambut mantan wanita penghibur di Seoul, Korea Selatan, 4 Januari 2018. Lebih dari puluhan ribu wanita Korea Selatan pernah dipaksa bekerja di rumah bordil oleh Tentara Kekaisaran Jepang. REUTERS
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyambut mantan wanita penghibur di Seoul, Korea Selatan, 4 Januari 2018. Lebih dari puluhan ribu wanita Korea Selatan pernah dipaksa bekerja di rumah bordil oleh Tentara Kekaisaran Jepang. REUTERS

4 Januari 2018 00:00 WIB

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Ibu Negara Kim Jung-Suk menyapa mantan wanita penghibur di Gedung Biru Presiden di Seoul, Korea Selatan, 4 Januari 2018. Para wanita penghibur ini menjadi korban perbudakan seksual oleh Tentara Kekaisaran Jepang di wilayah pendudukan sebelum dan selama Perang Dunia II. REUTERS
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Ibu Negara Kim Jung-Suk menyapa mantan wanita penghibur di Gedung Biru Presiden di Seoul, Korea Selatan, 4 Januari 2018. Para wanita penghibur ini menjadi korban perbudakan seksual oleh Tentara Kekaisaran Jepang di wilayah pendudukan sebelum dan selama Perang Dunia II. REUTERS

4 Januari 2018 00:00 WIB

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bertemu dengan Kim Bok-dong, yang pernah diculik untuk dijadikan
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bertemu dengan Kim Bok-dong, yang pernah diculik untuk dijadikan "wanita penghibur" untuk tentara Jepang, di sebuah rumah sakit di Seoul, Korea Selatan, 4 Januari 2018. Jumlah pasti wanita yang diculik masih menjadi perdebatan. REUTERS

4 Januari 2018 00:00 WIB

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Ibu Negara Kim Jung-Suk menyapa  mantan wanita penghibur di Gedung Biru Presiden di Seoul, Korea Selatan, 4 Januari 2018. Menurut berbagai sumber jumlahnya antara 20.000 hingga 410.000 wanita dari sejumlah negara. REUTERS
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Ibu Negara Kim Jung-Suk menyapa mantan wanita penghibur di Gedung Biru Presiden di Seoul, Korea Selatan, 4 Januari 2018. Menurut berbagai sumber jumlahnya antara 20.000 hingga 410.000 wanita dari sejumlah negara. REUTERS

4 Januari 2018 00:00 WIB

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Ibu Negara Kim Jung-Suk menyapa mantan wanita penghibur di Seoul, Korea Selatan, 4 Januari 2018. Wanita yang menjadi korban berasal dari negara Myanmar, Korea, Cina, Filipina, Malaysia, Indonesia, Taiwan dan Timor Leste.  REUTERS
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Ibu Negara Kim Jung-Suk menyapa mantan wanita penghibur di Seoul, Korea Selatan, 4 Januari 2018. Wanita yang menjadi korban berasal dari negara Myanmar, Korea, Cina, Filipina, Malaysia, Indonesia, Taiwan dan Timor Leste. REUTERS

4 Januari 2018 00:00 WIB

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Ibu Negara Kim Jung-Suk menyapa mantan wanita penghibur di Seoul, Korea Selatan, 4 Januari 2018.  REUTERS
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Ibu Negara Kim Jung-Suk menyapa mantan wanita penghibur di Seoul, Korea Selatan, 4 Januari 2018. REUTERS

4 Januari 2018 00:00 WIB