Tawanan Al Qaeda Berhasil Diselamatkan Pasukan Khusus Prancis

Sjaak Rijke, tawanan Al Qaeda asal Belanda disambut oleh Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita saat berada di Istana Presiden di Bamako, 7 April 2015. REUTERS/Adama Diarra
Sjaak Rijke, tawanan Al Qaeda asal Belanda disambut oleh Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita saat berada di Istana Presiden di Bamako, 7 April 2015. REUTERS/Adama Diarra

8 April 2015 00:00 WIB

Sjaak Rijke (tengah), berjalan bersama dengan diplomat Belanda saat tiba di bandara di Bamako, Mali, 7 April 2015. Rijke berhasil dibebaskan oleh pasukan khusus Prancis setelah melakukan penyerang pada militan Al Qaeda di Mali. AP/Baba Ahmed
Sjaak Rijke (tengah), berjalan bersama dengan diplomat Belanda saat tiba di bandara di Bamako, Mali, 7 April 2015. Rijke berhasil dibebaskan oleh pasukan khusus Prancis setelah melakukan penyerang pada militan Al Qaeda di Mali. AP/Baba Ahmed

8 April 2015 00:00 WIB

Sjaak Rijke, tawanan Al Qaeda asal Belanda tersenyum saat tiba di bandara  setelah dibebaskan oleh pasukan khusus Prancis di Bamako, Mali, 7 April 2015. Rijke ditawan bersama isterinya saat berlibur pada November 2011. REUTERS/Adama Diarra
Sjaak Rijke, tawanan Al Qaeda asal Belanda tersenyum saat tiba di bandara setelah dibebaskan oleh pasukan khusus Prancis di Bamako, Mali, 7 April 2015. Rijke ditawan bersama isterinya saat berlibur pada November 2011. REUTERS/Adama Diarra

8 April 2015 00:00 WIB

Sjaak Rijke, tawanan Al Qaeda asal Belanda disambut oleh Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita saat berada di Istana Presiden di Bamako, 7 April 2015. Pasukan khusus Prancis berhasil membebaskan Rijke saat melakukan penyerangan terhadap Al Qaeda. REUTERS/Adama Diarra
Sjaak Rijke, tawanan Al Qaeda asal Belanda disambut oleh Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita saat berada di Istana Presiden di Bamako, 7 April 2015. Pasukan khusus Prancis berhasil membebaskan Rijke saat melakukan penyerangan terhadap Al Qaeda. REUTERS/Adama Diarra

8 April 2015 00:00 WIB

Sjaak Rijke, tawanan asal Belanda bersalaman dengan pasukan Prancis saat tiba di bandara Bamako, Mali, 7 April 2015. Rijke ditawan bersama istrinya oleh militan Al Qaeda saat berlibur pada November 2011, tapi istrinya berhasil kabur. REUTERS/Adama Diarra
Sjaak Rijke, tawanan asal Belanda bersalaman dengan pasukan Prancis saat tiba di bandara Bamako, Mali, 7 April 2015. Rijke ditawan bersama istrinya oleh militan Al Qaeda saat berlibur pada November 2011, tapi istrinya berhasil kabur. REUTERS/Adama Diarra

8 April 2015 00:00 WIB

Sjaak Rijke, tawanan asal Belanda tersenyum saat tiba di bandara  setelah dibebaskan oleh pasukan Prancis di Bamako, Mali, 7 April 2015. Pasukan khusus Prancis membebaskan Sjaak Rijke yang ditawan oleh Al Qaeda pada 2011 di Mali. AP/Harouna Traore
Sjaak Rijke, tawanan asal Belanda tersenyum saat tiba di bandara setelah dibebaskan oleh pasukan Prancis di Bamako, Mali, 7 April 2015. Pasukan khusus Prancis membebaskan Sjaak Rijke yang ditawan oleh Al Qaeda pada 2011 di Mali. AP/Harouna Traore

8 April 2015 00:00 WIB