Netizen Tak Suka Video Curhat Prabowo  

Reporter

Minggu, 27 Juli 2014 05:33 WIB

Prabowo Subianto, bersama Hatta Rajasa, berbicara di depan pendukungnya di luar gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, 25 Juli 2014. STR/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta: Calon presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya yang direkam dalam bentuk video beralamatkan https://www.youtube.com/watch?v=S9pfcbCzprU. Dalam video berdurasi 23 menit itu, Prabowo mengatakan saat ini Indonesia menghadapi keadaan yang memprihatinkan, dan dia merasa difitnah. Kemudian video itu diunggah Kamis, 24 Juli 2014. (Baca: Prabowo Rilis Curhat 23 Menit di YouTube)

Meski baru diunggah di situs YouTube, kurang dari 3 hari, rekaman itu sudah dibuka 270.467 penonton. Menariknya, jumlah penonton yang mengklik 'dislike' atau 'tak suka' lebih banyak dibanding yang 'like' atau 'suka'. Netizen yang tak suka berjumlah sekitar 12.963 orang, sementara yang suka 9.545 orang.

Sementara di kolom komentar, banyak yang menganggap Prabowo tak perlu mengunggah video tersebut. "Dalam pidato ini Anda menyuruh tenang, tapi tebersit rakyat disuruh makar. Ya, maaf saja, saya ingin jadi penonton yang baik, dengan melihat bukti kata2: siap kalah siap menang! Juga kata2 percayakan pada KPU!" kata pemilik akun Nanana Ninini.

Sementara akun Novya Qayra menyarankan Prabowo untuk tak ngotot. Dia juga meminta Prabowo tak membawa-bawa nama rakyat. "Rakyat yang mana yang Anda maksudkan? Kita rakyat tidak menginginkan Anda jadi presiden Indonesia," tulis Novya.

Tak hanya itu, komentar bernada umpatan dan ejekan juga ditujukan kepada Prabowo. Ada yang mengganggap calon nomor urut satu ini seperti anak TK, atau kata-kata sinis lain, karena tak mengakui kesalahan. Ada pula yang menganggapnya sebagai wujud dari mental yang rusak, dan lain sebagainya.

Dalam video itu, Prabowo menjabarkan perannya saat menjadi prajurit TNI. Dia menyebut KPU memihak presiden terpilih Joko Widodo, menyebut dirinya difitnah akan menutup seluruh gereja, dan lain-lain. Ia juga menyinggung pendukungnya di akun Facebook yang berjumlah 8 juta orang, dan mengajak para pendukungnya agar tak tinggal diam dalam menyikapi pilpres yang dianggap telah terjadi kecurangan yang sistematis dan masif ini.

"Saya difitnah sering melakukan kekerasan. Padahal, sejak saya masih menjadi prajurit, saya selalu mengambil jalan damai," kata Prabowo dalam video itu sembari duduk di balik meja dalam ruang perpustakan di rumahnya di Hambalang.

Prabowo juga mengimbau pendukungnya kembali menyusun kekuatan. "Lima sampai sepuluh orang silakan berdiskusi. Akan kami atur, kami umumkan apakah kita akan berdiri sebagai bangsa ksatria atau tunduk selamanya sebagai bangsa pecundang, bangsa yang disogok pilihannya," katanya.

SUNDARI

Terpopuler:

KPK Sidak ke Soekarno-Hatta, 14 Orang Digelandang
ISIS Ultimatum Wanita: Bercadar atau Dihukum
KPK: Portir dan Cleaning Service Ikut Peras TKI

Onno Purbo Pusing jika Ditawari Jokowi Jadi Menteri

Hanya Mau Sunat, 'Burung' Pria Ini Malah Dihabisi

Pimpinan KPK Minta Petugas Bandara Buka Tas

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Baca Selengkapnya

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

14 Desember 2014

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.

Baca Selengkapnya

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

9 Desember 2014

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

Konflik terjadi di PPP dan Golkar.

Baca Selengkapnya