Dirut RRI: Quick Count Seharusnya Jadi Pembanding

Reporter

Rabu, 16 Juli 2014 09:24 WIB

Gedung Radio Republik Indonesia (RRI), Jakarta, 15 Juli 2014. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Radio Republik Indonesia Rosarita Niken Widiastuti meminta masyarakat tak menganggap hasil hitung cepat suara dalam pemilihan presiden 2014 sebagai patokan utama. Hasil penghitungan itu, kata dia, seharusnya hanya dijadikan sebagai referensi agar tak menimbulkan polemik.

"Seharusnya dijadikan sebagai referensi dan pembanding saja," kata Niken saat dihubungi Tempo, Selasa, 15 Juli 2014.

Hasil hitung cepat RRI dipermasalahkan karena muncul saat kedua kubu kandidat sama-sama mendeklarasikan kemenangan. Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla sama-sama mengklaim memenangi pemilihan presiden berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei. RRI mendapat serangan bertubi-tubi, salah satunya dari politikus DPR. Hasil hitung cepat mereka menunjukkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla mengungguli Prabowo-Hatta dengan suara 52,71 persen berbanding 47,29 persen. (Baca: Dirut RRI: Quick Count Kami Netral dan Independen)

Niken mengatakan lembaganya memutuskan berhenti menayangkan hasil hitung cepat guna meredam polemik yang terjadi di masyarakat. Ia juga mengatakan keputusan ini diambil agar suasana kembali kondusif. "Kami ingin cooling down dulu," katanya. (Baca: Dewan Pers Minta RRI Tak Takut Hadapi Teror)

Keputusan RRI menghentikan publikasi hasil hitung cepat ini juga menuai protes di media sosial. Di Twitter, misalnya, muncul dukungan kepada lembaga penyiaran pemerintah ini berupa cuitan dengan tagar #saveRRI. (Baca: RRI Dipanggil DPR, Netizen Serukan #SaveRRI) Niken mengapresiasi dukungan masyarakat kepada lembaganya. Menurut Niken, dukungan itu memotivasi timnya untuk memberikan pelayanan terbaik. "Dukungan masyarakat memotivasi kami," ujar Niken.

LINDA HAIRANI


Berita Lainnya:
Tim Prabowo Siap Adu Data 'Real Count'
Hitung Cepat, Dirut RRI: Kami Cooling Down Dulu
Tim Prabowo Akui Jokowi Menang di NTT

Berita terkait

Ramai Dilakukan Mahasiswa, Ini Cara Pindah Kewarganegaraan Singapura

12 Juli 2023

Ramai Dilakukan Mahasiswa, Ini Cara Pindah Kewarganegaraan Singapura

Cara pindah kewarganegaraan Singapura melalui aplikasi seluler MyICA atau website ICA e-Services dengan biaya Rp112.900 sampai Rp1,1 juta per orang.

Baca Selengkapnya

RRI Terpilih Jadi Sekretariat Lembaga Penyiaran Dunia

27 November 2022

RRI Terpilih Jadi Sekretariat Lembaga Penyiaran Dunia

Direktur Utara RRI Hendrasmo mengatakan penunjukan Indonesia sebagai sekretariat organisasi penyiaran dunia ini adalah bentuk kepercayaan global.

Baca Selengkapnya

35 Ribu Pelajar Akan Bacakan Ikrar Sumpah Pemuda di Festival Pelajar Nusantara 2022 Radio Republik Indonesia

26 Oktober 2022

35 Ribu Pelajar Akan Bacakan Ikrar Sumpah Pemuda di Festival Pelajar Nusantara 2022 Radio Republik Indonesia

Kurang lebih 350 ribu pelajar secara virtual termasuk 12 ribu pelajar Solo Raya yang akan mememenuhi stadion Manahan akan membacakan Ikrar Sumpah Pemuda yang dipimpin oleh Wali Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

PN Makassar Tolak Gugatan Terhadap Antara, RRI dan 4 Media Lainnya

14 September 2022

PN Makassar Tolak Gugatan Terhadap Antara, RRI dan 4 Media Lainnya

Hakim menilai gugatan yang dilakukan terhadap Antara, RRI dan 4 media lainnya prematur.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Radio Republik atau RRI Pertama Kali Mengudara di Tahun 1945

12 September 2022

Cerita di Balik Radio Republik atau RRI Pertama Kali Mengudara di Tahun 1945

11 September menjadi hari bersejarah bagi Radio Republik Indonesia, siaran pertama sekaligus tanda kebebasan pers

Baca Selengkapnya

Hari Ini di 1896 Guglielmo Marconi Mematenkan Karyanya: Radio

2 Juni 2022

Hari Ini di 1896 Guglielmo Marconi Mematenkan Karyanya: Radio

Guglielmo Marconi mengubah dunia dengan ciptaannya, radio.

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Komisi I DPR Minta RRI dan TVRI jadi Humas Pemerintah

22 November 2019

Komisi I DPR Minta RRI dan TVRI jadi Humas Pemerintah

Dorongan agar RRI dan TVRI menjadi humas pemerintah untuk menyebarkan informasi resmi pemerintah ke daerah pinggiran, perbatasan dan terluar.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya