Fotografer memotret logo Radio Republik Indonesia (RRI) di Jakarta, 15 Juli 2014. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama RRI Rosarita Niken Widiastuti mengatakan lembaganya tak akan lagi menayangkan hasil penghitungan cepat pemilihan presiden hingga 22 Juli 2014 mendatang. Keputusan itu diambil untuk mencegah masyarakat berpolemik terhadap hasil penghitungan cepat.
Niken menjelaskan penghentian penayangan ini juga berhubungan dengan imbauan Komisi Penyiaran Indonesia bagi media cetak dan elektronik untuk menahan diri menayangkan hasil penghitungannya masing-masing. RRI juga tak ingin membuat masyarakat berpatokan pada hasil penghitungan cepat dari lembaga-lembaga survei. (Baca juga: Ini Tanggapan KPU Soal Quick Count RRI)
Niken menolak berkomentar soal dugaan adanya ancaman yang diterimanya. Ia mengapresiasi semua bentuk dukungan masyarakat terhadap usaha RRI untuk menayangkan hasil hitung cepat. Niken juga meminta masyarakat bersabar menunggu hasil resmi yang akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum 22 Juli 2014 mendatang. (Baca: Dewan Pers Minta RRI Tak Takut Hadapi Teror)
Pada pemilihan umum presiden lalu, RRI melakukan proses hitung cepat seperti beberapa lembaga survei resmi lainnya. Dalam hasil hitung cepat RRI, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul dengan perolehan suara 52,21 persen. Sedangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meraup 47,49 persen.
35 Ribu Pelajar Akan Bacakan Ikrar Sumpah Pemuda di Festival Pelajar Nusantara 2022 Radio Republik Indonesia
26 Oktober 2022
35 Ribu Pelajar Akan Bacakan Ikrar Sumpah Pemuda di Festival Pelajar Nusantara 2022 Radio Republik Indonesia
Kurang lebih 350 ribu pelajar secara virtual termasuk 12 ribu pelajar Solo Raya yang akan mememenuhi stadion Manahan akan membacakan Ikrar Sumpah Pemuda yang dipimpin oleh Wali Kota Surakarta.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.