TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Mabes Polri mencecar tersangka kasus Obor Rakyat dengan puluhan lembar pertanyaan pada pemeriksaan pertama kasus kampanye hitam Obor Rakyat hari ini. "Ada 23 halaman dibacakan ke saya selama pemeriksaan. Semua saya serahkan kepada penyidik," ujar penggagas Obor Rakyat, Darmawan Sepriyossa, di Mabes Polri, Kamis, 10 Juli 2014.
Darmawan mengatakan pemeriksaan hari ini untuk melengkapi keterangan sebelumnya saat dia diperiksa sebagai saksi. "Saya hanya menjawab apa yang ditanyakan," ujarnya.
Setelah sempat mangkir dari panggilan polisi pada Senin lalu, hari ini Darmawan Sepriyossa dan Setiyardi Budiono datang ke Mabes Polri untuk diperiksa. Mereka datang sejak pukul 10.00 WIB.
Darmawan berkelit saat ditanya tentang peredaran Obor Rakyat serta sumber pendanaanya. "Saya tidak tahu mengenai peredaran dan sumber dananya. Saya hanya penulis di Obor Rakyat. Saya juga tidak mengetahui penerbitan edisi terbaru dari Obor Rakyat yang tengah beredar," ujarnya.
Darmawan menyatakan siap mempertanggungjawabkan perbuatannya di pengadilan. "Saya menghormati proses hukum yang ditempuh oleh polisi. Saya juga siap menghadapi proses hukum. Saya akan menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.