TEMPO.CO, Manado - Gara-gara Kompas TV menyiarkan hasil penghitungan cepat (quick count) yang memenangkan pasangan calon presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla, wartawan Kompas TV di Manado, Ishak Kushrant, mendapat ancaman.
Ancaman ini disampaikan lewat pesan pendek ke telepon seluler yang dikirimkan ke Ishak. "Ada dua kali pesan ancaman yang dikirimkan ke nomor handphone saya. Ancamannya sampai mau bakar kantor perwakilan Kompas TV di seluruh Indonesia," kata Kushrant kepada Tempo, Rabu, 9 Juli 2014.
Pesan pendek yang dikirimkan pertama berbunyi, "Biadab Pendusta Curang berita miring dari Kompas. Hati-hati jangan murka Tuhan turun atas kejahatan Kalian."
Pesan kedua berbunyi. "Hati-hati jangan semua studio kalian Kompas TV di seluruh Indonesia hangus terbakar karena kecurangan dan kejahatan kalian."
Ishak kaget karena pemilik nomor telepon yang digunakan untuk mengirim pesan ancaman itu dikenalnya sebagai seorang pendeta dan pemuka agama.
Kushrant mempercayai hasil quick count yang dilakukan oleh lembaga litbang kantornya. Jika ada pihak yang tak setuju dengan hasil tersebut agar menunggu saja hasil dari pihak KPU. "Terkait dengan ancaman kami akan laporkan ke pihak yang berwajib," Kushrant menegaskan.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.