TEMPO.CO, Kupang - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya menengarai adanya upaya pelanggaran dalam pemilihan presiden yang akan digelar 9 Juli nanti. Dia memperoleh informasi bahwa ada sejumlah orang yang berupaya menyuap petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Sumba Barat Daya.
"Hati-hati, karena saya baru saja ditelepon dari Sumba Barat Daya, ada orang yang mau membeli KPPS," kata Frans, Senin, 7 Juli 2014. Dia menyebutkan informasi tersebut disampaikan seorang kader PDI Perjuangan di Kabupaten Sumba Barat Daya.
Karena itu, Ketua Tim Pemenangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla di NTT itu meminta para saksi untuk lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya pelanggaran. "Karena bukan hanya di Sumba Barat Daya, tapi seluruh kabupaten/kota di NTT. Potensi kecurangan pilpres terjadi di KPPS hingga PPK. Jadi harus diwaspadai," katanya. (Baca juga: Prabowo 'Nyerah' di Daerah-daerah Ini)
Potensi kecurangan itu, kata dia, bisa berupa manipulasi hasil pemungutan suara. "Hal ini harus disikapi secara serius," katanya. Dengan adanya isu ini, saksi dan para relawan pasangan Jokowi-JK harus bekerja lebih keras lagi.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.