Dukung Prabowo, Jaman Sebut Soal HAM Sudah Beres  

Reporter

Minggu, 29 Juni 2014 06:50 WIB

Capres Prabowo Subianto, berfoto bersama dengan simpatisan seusai mengikuti Dialog Kebudayaan Bersama Capres dan Cawapres di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, 28 Juni 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO ,Yogyakarta- Belasan orang yang menamakan diri Jaringan Mahasiswa Nusantara (Jaman) menyusuri Jalan Malioboro, Yogyakarta sambil menyatakan dukungannya pada calon presiden Prabowo Subianto pada Sabtu sore, 28 Juni 2014.

Sembari membagikan ratusan paket takjil berupa roti dan nasi bungkus, kelompok itu juga meminta para warga yang melintas membubuhkan tanda tangan jika mendukung mantan Komandan Jederal Komando Pasukan Khusus TNI AD itu dalam pemilu presiden 9 Juli mendatang.

Koordinator Presidium Nasional Kelompok Jaman, Bahtra Banong, menuturkan selama masa kampanye ini mereka bergerak dari kampus ke kampus menggalang dukungan. Sasarannya hanya Pulau Jawa di mana pusat kampus tersebar luas.

"Target kami satu kampus bisa merekrut 50 mahasiswa (mendukung Prabowo), lalu meminta mereka merangkul teman-temannya bergabung," kata Banong di sela aksi.

Dukungan melalui kampus, menurutnya sangat vital guna mengejar elektabilitas Prabowo jelang pemilu. Kalangan mahasiswa dipilih sebagai target utama kelompok ini karena dinilai lebih mudah diberi pengertian.

Termasuk menyangkut berbagai isu miring yang dinilai melemahkan Prabowo. Terutama soal dugaan keterlibatannya dalam sejumlah kasus pelanggaran hak asasi manusia seperti penculikan aktivis tahun 1997-1998.

"Kami tegaskan ke mereka (mahasiswa) bahwa kasus HAM (Prabowo) itu sudah clear, selesai," kata Banong. (Lihat: Jika Presiden, Kivlan: Prabowo Ungkap Kasus HAM 98).

Banong menambahkan, guna menaikkan elektabilitas Prabowo di kalangan terdidik, mereka menargetkan sedikitnya dapat mengumpulkan satu juta tanda tangan dari kelompok pelajar dan mahasiwa di Pulau Jawa. (Baca juga: Teman Seangkatan Prabowo Gaet Mahasiswa Yogya).

"Yogya sudah kota ke-24, target kami 80 titik," kata pria yang mengaku sebagi mahasiswa program pascasarjana Universitas Indonesia itu. Di Yogya, mereka mengklain sudah mendapat dukungan dari civitas akademika Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, serta Universitas Negeri Yogyakarta.

Aktivis Jaman lainnya, Firdaus Djalal menuturkan kelompoknya itu bukan terbentuk saat kampanye pemilu saja. "Kami sudah bergerak sejak pemilu legislatif,"kata dia.

Kelompok ini, Firdaus melanjutkan, digawangi kumpulan aktivis dari berbagai elemen, seperti bekas aktivis kelompok Cipayung, Himpunan Mahasiswa Islam, serta Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

"Kami murni relawan mahasiswa, bukan sayap partai atau keluarga purnawirawan," kata Firdaus yang menyatakan pula seluruh modal gerakan dari dana patungan pribadi.

PRIBADI WICAKSONO

Terpopuler
Iwan Fals Kagumi Gaya Ceplas-Ceplos Ahok

Penyanyi Ini Tawarkan Keperawanan ke Boko Haram
Politikus Demokrat Diteror dengan Air Keras

Berita terkait

Bertemu Pemerintah Belanda, JATAM Kaltim Beberkan Dugaan Pelanggaran HAM di IKN

4 jam lalu

Bertemu Pemerintah Belanda, JATAM Kaltim Beberkan Dugaan Pelanggaran HAM di IKN

JATAM Kaltim berharap negara lain tak menanam modal di IKN lantaran menilai pembangunan IKN telah banyak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

3 hari lalu

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

Indonesia dikabarkan tengah mengimpor Indonesia tengah mengimpor sejumlah produk spyware dan pengawasan yang sangat invasif dari Israel.

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

7 hari lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Apa Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden?

11 hari lalu

Apa Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden?

Prabowo-Gibran resmi ditetapkan menjadi presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU. Berikut pemberitaan media asing soal penetapan itu.

Baca Selengkapnya

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

14 hari lalu

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

Amerika Serikat akan menjatuhkan sanksi terhadap batalion Netzah Yehuda Israel atas perlakuan mereka terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

14 hari lalu

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

Pemimpin Partai Buruh Israel mengatakan batalion Netzah Yehuda dalam Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membunuh warga Palestina "tanpa alasan yang jelas".

Baca Selengkapnya

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

15 hari lalu

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

21 hari lalu

TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

TNI sebut pembunuhan oleh OPM terhadap Danramil Aradide sebagai pelanggaran HAM berat. Bagaimana kategori jenis pelanggaran HAM berat sesuai UU HAM?

Baca Selengkapnya

Kapuspen TNI Sebut Pembunuhan Prajurit TNI di Papua oleh OPM sebagai Pelanggaran HAM Berat, Ini Batasannya

21 hari lalu

Kapuspen TNI Sebut Pembunuhan Prajurit TNI di Papua oleh OPM sebagai Pelanggaran HAM Berat, Ini Batasannya

Pembunuhan terhadap Danramil Aradide oleh OPM disebut sebagai Pelanggaran HAM Berat. Pelanggaran HAM seperti apa yang masuk kategori berat?

Baca Selengkapnya

Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

23 hari lalu

Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

Apa kata Komnas HAM soal OPM?

Baca Selengkapnya