Ini Isi Tabloid Pesaing Obor Rakyat  

Reporter

Selasa, 17 Juni 2014 11:59 WIB

Komunitas alumni 19 universitas pendukung Jokowi menerbitkan tabloid Pelayan Rakyat untuk menyaingi tabloid Obor Rakyat yang mendiskreditkan Jokowi. Tampak salah satu warga menunjukkan tabloid tersebut (16/9). TEMPO/ ISHOMUDDIN

TEMPO.CO, Mojokerto - Tabloid pesaing Obor Rakyat, Pelayan Rakyat, berisi tujuh bagian tulisan yang diterbitkan dalam 16 halaman. Setiap bagian tema berisi tulisan tentang profil dan prestasi Joko Widodo (Jokowi) hingga cerita lucu tentang Jokowi dan bantahan atas fitnah pada Jokowi.

Tabloid ini disebar saat silaturahmi kiai kampung, tokoh masyarakat, dan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin, 16 Juni 2014. Kegiatan ini juga dihadiri calon wakil presiden pendamping Jokowi, Jusuf Kalla. (Baca: Aktivis Kampus Garap Tabloid Pesaing Obor Rakyat)

Bagian pertama hingga ketujuh dari tabloid Pelayan Rakyat, antara lain berjudul "Rakyat Biasa Jadi Presiden Indonesia"; "Ke-Islaman Jokowi"; "10 Alasan Memilih Jokowi, Capres Boneka? Ayo Lihat Faktanya"; "Cerita Lucu Jokowi"; "Jokowi Disandera Asing?"; dan "Prestasi Jokowi Melayani Rakyat".

Dalam bagian pertama diceritakan latar belakang orang tua Jokowi hingga perjuangannya sejak kecil hingga sekolah dan kuliah, sampai bekerja jadi pengusaha kayu. "Sewaktu SD, ia berdagang apa saja untuk biaya sekolah, ia mandiri sejak kecil, tidak ingin menyusahkan bapaknya yang tukang kayu," begitu kutipan dalam tabloid Pelayan Rakyat. (Baca: Pesaing Obor Rakyat Bersampul Jokowi ala Tintin)

Di bagian kedua, tabloid ini menjabarkan tentang keislaman Jokowi. Dalam tulisan itu juga dipasang foto Jokowi naik haji bersama politikus Partai Golkar, Tantowi Yahya, tahun 2003 atau sebelum Jokowi jadi Wali Kota Solo. Dalam tulisan juga dikutip dukungan tokoh Muhammadiyah dan kiai-kiai Nahdlatul Ulama (NU) kepada Jokowi.

Di bagian ketiga tercantum artikel berjudul "10 Alasan Memilih Jokowi" yang ditulis salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Abdillah Toha.

Sementara itu di bagian keempat berisi tulisan yang membantah jika Jokowi capres boneka. Dalam tulisan dijelaskan jika tuduhan itu tidak benar. Ini dibuktikan dengan mandat yang diberikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada Jokowi. "Pemberian mandat itu karena prestasi, kejujuran ketulusan, dan kerja keras Jokowi," demikian kutipan dalam tulisan tersebut.

Bagian kelima berisi cerita lucu yang dialami Jokowi selama jadi Wali Kota Solo hingga Gubernur DKI Jakarta.

Bagian keenam berisi tulisan bantahan yang menuduh Jokowi disandera kepentingan asing. Selain itu, tabloid ini juga memamerkan prestasi-prestasi Jokowi dalam bidang pemerintahan selama jadi Wali Kota Solo hingga Gubernur DKI Jakarta.

Bagian ketujuh atau terakhir tabloid ini berisi bantahan atas fitnah-fitnah yang dituduhkan pada Jokowi. Setidaknya ada bantahan sepuluh fitnah mulai dari capres boneka, tuduhan SARA pada Jokowi, hingga keterlibatan Jokowi dalam kasus korupsi bus Transjakarta.

Tabloid Pelayan Rakyat juga diisi kolom khusus artikel yang ditulis intelektual NU, Yasmadi, mengenai persaingan dua gabungan kekuatan politik pilpres 2014 antara nasionalis-Islam kultural dengan Partai Sosialis Indonesia (PSI), Masyumi, dan Islam Transnasional.

ISHOMUDDIN

Berita Lain
PRJ Monas, Ahok: Pedagang Berengsek Luar Biasa
Sudi: Istana Tak Terlibat Penerbitan Obor Rakyat
Pasang Gambar Gus Dur, Tim Prabowo Diminta Izin

Berita terkait

Freeport Indonesia, Kritik Pengamat Ekonomi UGM hingga Perpanjangan Kontrak

54 menit lalu

Freeport Indonesia, Kritik Pengamat Ekonomi UGM hingga Perpanjangan Kontrak

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengkritik perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

57 menit lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Jokowi Berlakukan Kelas Rawat Inap Standar BPJS Kesehatan, Rumah Sakit Diklaim Sudah Siap

10 jam lalu

Jokowi Berlakukan Kelas Rawat Inap Standar BPJS Kesehatan, Rumah Sakit Diklaim Sudah Siap

Presiden Jokowi menerapkan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan. Dirut BPJS Kesehatan klaim pihak rumah sakit sudah siap.

Baca Selengkapnya

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

10 jam lalu

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

Nahdlatul Wathan (NW) menjadi organisasi massa Islam pertama yang membangun ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Begini profilnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Sinyal Bansos Beras Dilanjutkan sampai Desember 2024

13 jam lalu

Jokowi Beri Sinyal Bansos Beras Dilanjutkan sampai Desember 2024

Dalam Pilpres 2024, pemberian bansos beras oleh Jokowi dikritik lawan politik hingga kelompok sipil sebagai upaya cawe-cawe.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Jadi Ujian Terakhir Presiden Jokowi, Memperbaiki atau Merusak?

13 jam lalu

Pansel KPK Jadi Ujian Terakhir Presiden Jokowi, Memperbaiki atau Merusak?

Sejumlah pihak menyatakan pembentukan Pansel KPK menjadi ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi. Pemberantasan korupsi semakin suram?

Baca Selengkapnya

Jokowi Jadi Presiden Kedua setelah Gus Dur Sambangi Kabupaten Muna

15 jam lalu

Jokowi Jadi Presiden Kedua setelah Gus Dur Sambangi Kabupaten Muna

Keterangan tertulis Sekretariat Presiden menyebut Jokowi disambut lautan masyarakat saat meninjau Pasar Laino Raha, Kabupaten Muna.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan, Ini Penggantinya

16 jam lalu

Jokowi Resmi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan, Ini Penggantinya

Jokowi resmi menghapus sistem kelas melalui Perpres Nomor 59 tahun 2024 tentang Jaminan Kesehatan atau BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Pembentukan Pansel KPK oleh Presiden Jokowi

16 jam lalu

Ragam Reaksi terhadap Pembentukan Pansel KPK oleh Presiden Jokowi

Novel Baswedan menilai dalam proses pemilihan Pansel KPK akan terlihat ada atau tidaknya keinginan Jokowi memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Program Terdekat Minta Penegak Hukum Adili Jokowi

17 jam lalu

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Program Terdekat Minta Penegak Hukum Adili Jokowi

Partai Negoro yang didirikan Faizal Assegaf dan kawan-kawan diluncurkan kemarin. Program jangka pendek mereka minta penegak hukum adili Jokowi.

Baca Selengkapnya