Soal Obor Rakyat, Tim Jokowi Minta Respons Istana  

Reporter

Senin, 16 Juni 2014 15:17 WIB

Sampul tabloid obor rakyat. (oborrakyat)

TEMPO.CO, Jakarta - Taufik Basari, anggota tim pemenangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, meminta Istana menjelaskan perihal penggagas tabloid Obor Rakyat, Setyardi Budiono. Soalnya, Setyardi sebelumnya mengaku sebagai Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah.

"Kami berharap ada penjelasan dari pihak Istana, klarifikasi mengenai status Setyardi," katanya di kompleks Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI, Senin, 16 Juni 2014. Istana, kata dia, juga diharapkan mau mengomentari keterkaitan Istana dengan tulisan Obor Rakyat.

Tak hanya menjelaskan posisinya, Taufik juga berharap Istana akan merespons tulisan tersebut. Soalnya, tulisan yang dimuat dalam Obor Rakyat dinilainya telah menyebarkan kebencian atas dasar suku, agama, dan ras. Pemerintah seharusnya melakukan preventif agar kebencian itu tak semakin menyebar.

Tabloid Obor Rakyat diedarkan secara gratis ke masjid dan pesantren. Dua edisi memuat berita negatif calon presiden Joko Widodo. Taufik bersama kawan-kawannya melaporkan Setyardi dan Darmawan Sepriyossa, penggagas tabloid tersebut.

Menurut dia, tabloid itu melanggar Pasal 310 juncto Pasal 311, 156, dan 157 Kitab Undang-Undang Acara Pidana. Serta Pasal 16 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Rasial dan Etnis, dan Pasal 214 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden. Sebab, isinya mengandung unsur delik penghinaan, fitnah, dan penyebaran kebencian atas golongan.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Ronny Sompie mengatakan lembaganya sudah menyiapkan langkah yang harus dilakukan berkaitan dengan laporan itu. Salah satunya meminta kajian Dewan Pers. "Apakah ada pelanggaran pidana kalau berkaitan dengan Undang-Undang tentang Pers," ujarnya.

NUR ALFIYAH






Berita Terpopuler:
Penumpang Garuda Indonesia Meninggal di Udara
Jokowi Dianggap Terlalu Banyak Mengulang KJP-KJS
Putra Prabowo Mengaku Tak Pernah Dikritik Ayahnya
Sony Xperia M2, Ponsel Hiburan Bergaya Premium

Berita terkait

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

1 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

15 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

19 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

23 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

1 hari lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya