TEMPO.CO, Jakarta - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) versi Oesman Sapta mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Balai Kartini, Senin, 16 Juni 2014. HKTI versi Oesman adalah kubu yang selama ini berseberangan dengan Prabowo Subianto selaku pemimpin organisasi petani tersebut.
Dalam acara yang dihadiri sekitar seribuan anggotanya tersebut, Oesman Sapta berusaha menunjukkan bahwa HKTI versinya mendukung calon presiden nomor urut dua itu. Oesman mengatakan ia kerap bertanya kepada anggotanya soal siapa yang bakal mereka dukung. "Masyarakat ini bukan para intelektual, tetapi petani. Siapa yang akan Saudara pilih? Nomor berapa?" kata Oesman disambut riuh yel-yel untuk Jokowi-JK.
Oesman sempat menyentil dualisme tersebut dalam orasinya. "Saya dan Sekjen HKTI (Benny Pasaribu) itu seperti bola yang tidak bisa membelah, kalaupun ada yang bisa membelah, siapa dia?" katanya kembali disambut teriakan massa yang menyebut Joko Widodo.
Dalam rilis HKTI versi Oesman disebutkan bahwa pucuk pimpinan yang sah organisasi tersebut dipegang oleh Oesman Sapta. Keputusan itu sesuai dengan hasil Musyawarah Nasional ke-7 HKTI yang pada akhirnya digugat oleh Prabowo. "Hukum harus ditegakkan dan dipatuhi sehingga tidak terjadi kebohongan publik," tulis rilis tersebut.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.