Tablig Akbar Jafar Umar Resahkan Warga Yogyakarta

Reporter

Minggu, 8 Juni 2014 13:59 WIB

Peserta membawa bendera merah putih berukuran besar saat mengikuti Kirab Budaya Peringatan 1 Abad Hari Jadi Sri Sultan Hamengkubuwono X di Alun-alun Utara Yogyakarta, Minggu (22/04). Kirab berkeliling benteng Keraton Yogyakarta ini merupakan rangkaian puncak acara peringatan 1 abad usia Sultan Hamengkubuwono IX dan hari jadi Keraton Yogyakarta yang ke 256. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan pamflet yang beredar, Panglima Laskar Jihad Jafar Umar Thalib akan menjadi penceramah dalam tablig akbar di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Ahad malam, 8 Juni 2014. Rencana pergelaran tablig akbar itu membuat resah masyarakat lantaran beredar poster melalui media sosial yang menyebutkan bahwa tema acara itu adalah "Perang Melawan Pluralisme".

"Jika memang benar tema itu yang diangkat, berarti Keraton kecolongan, atau bahkan abai sehingga merestui," kata Koordinator Masyarakat Anti-Kekerasan Yogyakarta (Makaryo) Benny Susanto saat dihubungi Tempo, Ahad, 8 Juni 2014. (Baca:Ansor Duga Penyerang di Sleman Kelompok Baru)

Tak mau inggal diam, Makaryo berencana memantau pelaksanaan acara tersebut. Sebelumnya, nama Jafar sempat disebut sebagai pelaku kekerasan pada 29 Mei lalu di rumah Direktur Galang Press, Julius Felicianus, di Sleman. Jafar disebut sebagai orang yang memerintahkan pembubaran ibadah umat Katolik di rumah Julius.

Ihwal penyelenggaraan tablig akbar di Masjid Gede, ternyata ada dua poster berisi pengumuman dengan tema berbeda. Poster pertama memuat tulisan tema "Perang Melawan Pluralisme". Warna latar poster tersebut hitam-putih dengan tulisan "Pluralisme" berwarna merah.

Poster kedua berwarna latar hijau dengan gambar Masjid Gedhe Kauman. Isinya berupa ajakan menghadiri tablig akbar untuk silaturahmi dan konsolidasi umat muslim se-DIY. Tema yang diangkat adalah "Umat Islam Bersatu untuk Indonesia yang Maju". Kedua poster menyebut Jafar Umar Thalib sebagai penceramah dan Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Yogyakarta sebagai penyelenggara tablig akbar.

Ketua Takmir Masjid Gedhe Kauman Budi Setyawan membenarkan kabar bahwa acara tersebut akan dilangsungkan. Dia mendapat surat izin peminjaman masjid dari FUI Yogyakarta pekan lalu. "Surat itu tidak menyebutkan tema pengajiannya. Lalu saya tanyakan," kata Budi.

Dia mendapat penjelasan bahwa temanya adalah "Umat Islam Bersatu untuk Indonesia yang Maju". "Saya tanya lagi, 'Bagaimana dengan tema melawan pluralisme?" Kata FUI, itu poster liar," ujar Budi. (Baca:Sultan Rela Jika Penghargaan Pluralisme Dicabut)

Takmir pun memberikan izin peminjaman tempat. FUI juga dikabarkan telah melayangkan surat pemberitahuan penyelenggaraan tablig kepada Kepala Kepolisian Resor Yogyakarta. "Asalkan kegiatannya baik, kami welcome," kata Budi yang akan memberikan penjelasan soal pengajian tersebut dalam pembukaan acara.

Meskipun masjid tersebut milik Keraton Yogyakarta, Budi menjelaskan, takmir tidak mempunyai hubungan struktur dengan Keraton. Artinya, semua aktivitas di dalam masjid merupakan kewenangan takmir. "Almarhum Sultan HB IX pernah mengatakan, masjid itu digunakan sesuai dengan jemaah," kata Budi.

Adik Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Bendara Pangeran Haryo Prabukusumo, enggan memberikan banyak komentar soal itu. Sebab, urusan masjid bukan kewenangannya. "Asalkan tidak menimbulkan masalah, tidak apa-apa. Polisi harus tegas," kata Prabukusumo. (Baca:Anak Gus Dur: Sultan Harus Tegas Hadapi Intolerasi)

Dia mengingatkan, berdasarkan sejarah, Masjid Gedhe Kauman merupakan pintu masuk ajaran Islam di Yogyakarta. Sebelum Islam masuk keprovinsi ini, masjid itu sudah berdiri.


"Masjid itu memperkenalkan Islam di Yogyakarta," kata Prabukusumo.

PITO AGUSTIN RUDIANA




Terpopuler:
Universitas Padjadjaran Favorit Peserta SBMPTN
Mahasiswa Jatuh dari Lantai 4 Akhirnya Meninggal
NU Solo Kebanjiran Pertanyaan tentang Agama Jokowi

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

14 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

17 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

53 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

58 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya