Curhat Ibu Jokowi Saat Anaknya Diserang Isu SARA

Reporter

Sabtu, 7 Juni 2014 06:22 WIB

Joko Widodo alias Jokowi sungkem kepada Ibunya Sudjiatmi Notomihardjo di "Rumah Saya" Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 20-9, 2012. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kampanye hitam terhadap calon presiden Joko Widodo, terutama yang bernuansa SARA ternyata sempat 'mengganggu' kondisi internal keluarganya. Ibu Jokowi, Sudjiatmi, merasa resah karena putranya diserang isu keturunan Tionghoa dan beragama Kristen dan anti-Islam.

"Ibunda Pak Jokowi memang sempat galau dan terheran-heran dengan isu miring soal SARA yang beredar itu," kata anggota tim sukses Jokowi, Jenderal TNI Purnawirawan Luhut Binsar Panjaitan saat berdialog dengan ratusan santri dan warga di Pondok Pesantren Al-Islam Kota Yogyakarta, Jumat 6 Juni 2014.

Luhut bercerita, ibunda Jokowi itu bahkan sempat berniat menghentikan kelompok pengajian yang selama ini rutin digelar di rumahnya di Solo karena isu SARA itu dinilai akan ikut mempengaruhi segala hal yang menyangkut kehidupan pribadi Jokowi. (Baca:Kampanye Hitam ke Jokowi,Dari Kabar Meninggal-SARA)

"Bagaimana Pak Luhut, wong sampai hari ini saja grup pengajian di rumah Solo masih berlangsung, apa perlu dihentikan?" kata Luhut menirukan dialognya dengan ibu Jokowi belum lama ini.

<!--more-->

Sudjiatmi, kata Luhut, tak habis pikir dengan para penyebar isu SARA atas Jokowi ini. Sebab, selama ini Sudjiatmi membesarkan, dan mendidik Jokowi dengan mengadopsi nilai-nilai dari agama Islam, kepercayaan yang dianutnya.

"Atau karena kami ini orang kampung sehingga sampai disudutkan seperti itu?" ujar Luhut menirukan Sudjiatmi. (Baca:Kampanye Hitam Jokowi Ayah Ibu Saya Orang Ndeso)

Lain lagi dialog SARA antara tim sukses Jokowi dengan tokoh Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa yang selama ini juga menjadi juru bicara tim pemenangannya.

"Malah kalau ditarik-tarik, ternyata Jokowi masih ada hubungan sanak atau kekerabatan dengan tokoh NU, Habib Bin Yahya. Lha kok bisa dikatakan keturunan Tionghoa," kata Luhut.

Menurut Luhut, ditiupkannya isu SARA dalam pemilihan presiden kali ini pada Jokowi, menunjukkan adanya kepanikan dari pihak yang takut Jokowi menang karena popularitasnya. Namun, adanya isu SARA ini juga bisa membuat pemilu di abad modern ini terancam jadi makin tidak berkualitas. (Baca:Kampanye Hitam Jokowi Diiklankan Meninggal)

"Apakah nanti jangan-jangan untuk membuktikan keagamaan Jokowi dan Prabowo kita perlu buat lomba pengajian antara mereka berdua, bahwa yang terbaik mengajinya maka itu yang dinyatakan lolos?" ujar Luhut.

PRIBADI WICAKSONO

Terpopuler:
Pria Australia Klaim Tiduri Ratusan Gadis di Bali
Baca Eksepsi Hari Ini, Anas Janji Serang SBY
Dinikahi Putri Jepang, Pria Biasa Ini Pendeta
Pelecehan Seksual, JIS Kecewa Dua Gurunya Diungkap
Ponsel Pintar Xiaomi Meluncur Agustus di Indonesia

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

5 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

15 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

16 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

17 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

21 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

22 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya