Jokowi Dinilai Lebih Berkomitmen Perkuat KPK  

Jumat, 6 Juni 2014 07:38 WIB

Wakil Ketua KPK, Adnan Pandu Praja dan Gubernur DKI Joko Widodo dalam pertemuan di KPK, Jakarta, Selasa (27/11). Dalam pertemuan ini Pemprov DKI Jakarta bersama KPK menentukan Zona Intergritas untuk menjadikan jakarta sebagai pilot project provinsi anti korupsi. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Transparansi Internasional Indonesia menilai pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla, memiliki komitmen dalam penguatan peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibanding pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

“Independensi KPK harus didorong melalui langkah-langkah hukum yang profesional, kredibel, transparan, dan akuntabel,” ujar Direktur Program Transparansi Internasional Indonesia Ibrahim Zuhdi Fahmi Badoh menirukan isi dokumen visi dan misi calon presiden Jokowi di kantornya, Kamis, 5 Juni 2014. (Baca: Di Visi Misi, Jokowi dan Prabowo Dukung KPK)

Keberadaan KPK juga didukung dengan cara menjaga agar lembaga tersebut tetap independen yang bebas dari pengaruh kekuatan politik. Independensi KPK itu, menurut Jokowi, harus didorong melalui langkah-langkah hukum yang profesional, kredibel, transparan, dan akuntabel.

Dalam dokumen visi dan misi Jokowi-Jusuf Kalla itu disebutkan program-program membangun politik legislasi yang jelas, terbuka, dan berpihak pada pemberantasan korupsi. Mereka juga berpihak pada penegakan hak asasi manusia (HAM), perlindungan lingkungan hidup, dan reformasi lembaga penegak hukum.

“Programnya banyak dan terarah,” ujar Ibrahim dalam acara Memotret Visi dan Misi Capres-Cawapres dalam Program Pemberantasan Korupsi di Indonesia. Sebaliknya, menurut Ibrahim, pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, tidak memiliki langkah konkret dalam rancangan undang-undang KPK. (Baca: Misi Sejalan, Jokowi dan Prabowo Anti-Narkoba)

Namun, menurut Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Suhardi, program-program pemberantasan korupsi Prabowo-Hatta berfokus pada pencegahan korupsi. "Kalau negara makmur, korupsi bisa ditekan," ujarnya melalui sambungan telepon.

Dalam acara itu, Transparansi Internasional Indonesia membagi program pemberantasan korupsi kedua pasangan calon menjadi dua. Pertama, isu umum yang meliputi rumusan masalah ihwal penyebab utama korupsi dan program yang berkaitan dengan rumusan masalah.

Kedua, isu khusus yang meliputi dukungan kepada KPK, strategi nasional pencegahan dan pemberantasan korupsi 2012-2025, dan korupsi politik. Selain itu, isu khusus meliputi perizinan bisnis dan lingkungan yang mendukung investasi, korupsi sumber daya alam, dan Open Government Partnership.

GANGSAR PARIKESIT

Berita terpopuler:
Penyerang Umat Katolik Bawa Samurai dan Penyetrum
Besok, SBY Lantik Lukman Hakim sebagai Menteri
Soekarno 'Hidup Lagi' di Hong Kong

Berita terkait

Forum Integritas 2023 Membuka Dialog Penting untuk Perbaikan Anti Korupsi di Indonesia

31 Oktober 2023

Forum Integritas 2023 Membuka Dialog Penting untuk Perbaikan Anti Korupsi di Indonesia

Dialog IIF 2023 mendiskusikan implementasi Konvensi Anti Korupsi (UNCAC) di Indonesia

Baca Selengkapnya

10 Negara Terkorup di Dunia, Apakah Indonesia Masuk?

26 April 2023

10 Negara Terkorup di Dunia, Apakah Indonesia Masuk?

Daftar negara terkorup di dunia berdasarkan skor CPI Organisasi Transparansi Internasional adalah Somalia, Suriah, Sudan Selatan, Venezuela, Yaman, Libya, dan Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Hari Antikorupsi Sedunia: Rapor Korupsi Indonesia Menurut Transparansi Internasional

10 Desember 2022

Hari Antikorupsi Sedunia: Rapor Korupsi Indonesia Menurut Transparansi Internasional

Hari Antikorupsi, menengok survei milik Transparansi Internasional edisi terakhir, Indonesia naik dari peringkat 102 ke 96 dari 180 negara.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

18 September 2022

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

Anies Baswedan diskusi tertutup dengan Jenggala Center bahas keadilan sosial di ibu kota dan soal situasi Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

4 November 2021

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

Panglima TNI merupakan jabatan yang sangat tinggi di Tentara Nasional Indonesia karena menjadi pimpinan TNI selurunh angkatan militer.

Baca Selengkapnya

TII: Mitigasi Risiko Korupsi Pemerintah Daerah Masih Lemah

27 Mei 2020

TII: Mitigasi Risiko Korupsi Pemerintah Daerah Masih Lemah

Begitu sistem sudah berjalan baik akan selau ada residual risk yang harus dikendalikan melalui kegiatan tambahan. Misalnya program pencegahan korupsi.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

19 Oktober 2019

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

18 Oktober 2019

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

Gojek dan Tokopedia mengaku disokong penuh oleh pemerintahan Jokowi-JK.

Baca Selengkapnya