TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia menyiapkan sanksi untuk prajuritnya yang diketahui tak netral dalam pemilu presiden 9 Juli 2014 mendatang. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya mengatakan prajurit yang tak netral bakal ditindak tegas.
"Pasti diambil tindakan," kata Fuad, Kamis, 6 Juni 2014. Hanya, dia tak menyebutkan detail sanksi yang mungkin diberikan. (Baca: TNI Netral Tak Akan Dukung Eks Jenderal)
Dia mengatakan sanksi ini bergantung pada tindakan yang dilakukan. Prajurit yang mengerahkan pasukan juga akan disiapkan hukuman berbeda. Menurut dia, Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) masih menelusuri adanya prajurit yang terindikasi tak netral. "Sampai sekarang belum (ditemukan)," katanya.
Hal itu dibenarkan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Budiman. "Insya Allah (tidak ada)," kata Budiman di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 6 Juni 2014.
Namun Budiman tak menjawab pertanyaan soal indikasi adanya prajurit bintara pembina desa yang mengarahkan dukungan pada calon tertentu. (Baca: TNI Minta BAIS Selidiki Prajurit Tak Netral)