TEMPO.CO, Solo - Wacana pencalonan Ketua Badan Pemenangan Pusat Pemilu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani sebagai kandidat pendamping calon presiden Joko Widodo alias Jokowi mulai mendapatkan penolakan dari internal partai. Salah satunya adalah Ketua PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Dia justru menyarankan bahwa calon wakil presiden harus diambil dari eksternal partai. "Pencalonan Puan Maharani untuk mendampingi Jokowi tidak masuk akal." kata FX Hadi Rudyatmo saat dicegat wartawan di SMP 1 Solo, Sabtu, 17 Mei 2014. Dia menyatakan menolak keras jika partai ngotot mencalonkan putri Megawati itu.
Wali Kota Solo ini beralasan bahwa Puan Maharani belum memiliki pengalaman yang memadai untuk menjadi wakil presiden. Dia menyarankan agar Puan fokus saja mengurusi partai sebagai Ketua DPP PDIP. "Saya sangat menyayangkan dengan adanya pembisik-pembisik," kata dia.
Rudyatmo menyatakan siap menerima sanksi partai sebagai akibat penolakan ini. Dia menegaskan bahwa penolakan itu berdasarkan keinginan untuk kemajuan bangsa dan negara. "Saya ikut PDIP sejak puluhan tahun, darah dan ideologi saya tidak bisa dibeli siapa pun," katanya.
Sebelumnya, Rudyatmo juga menyatakan keinginannya untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPC PDIP Solo. Surat pengunduran diri akan dikirim setelah deklarasi calon presiden dan calon wakil presiden dari PDIP. Hanya saja, dia menolak mengaitkan pengunduran dirinya dengan wacana pencalonan Puan Maharani. "Silakan artikan sendiri," kata pria berkumis tebal tersebut.
Selain itu, FX Hadi Rudyatmo, pencalonan dari internal partai justru bisa berakibat fatal bagi perjuangan partai dalam upaya memenangkan pemilihan presiden. "Suara PDIP ini kan tidak penuh, tidak masuk akan kalau capres dan cawapresnya dari satu partai," kata dia. Apalagi, Rudyatmo mengatakan, berkali-kali PDIP menyebutkan bahwa koalisi yang sedang dibangun adalah koalisi ramping.
AHMAD RAFIQ
Terpopuler
Bangkrut, PT HM Sampoerna PHK Ribuan Karyawan
Pabrik HM Sampoerna Tutup, 2.500 Pekerja Di-PHK
Pabrik Ditutup, Ratusan Buruh Sampoerna Menangis
Berita terkait
54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP
12 hari lalu
Prananda Prabowo putra Megawati Soekarnoputri, organisatoris PDIP yang pernah dipuji Jokowi, genap berusia 54 tahun pada 23 April 2024.
Baca SelengkapnyaKisah Jokowi Pernah Siapkan Ganjar Maju Pilpres 2024, Lantas Balik Badan
13 hari lalu
Ganjar Pranowo menerima hasil putusan MK yang menolak permohonan PHPU kubunya. Dulu, Jokowi pernah menyiapkannya maju capres di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP Usung Ganjar Pranowo Jadi Calon Presiden di Depan Jokowi Setahun Lalu
15 hari lalu
Setahun yang lalu PDIP mengusung Ganjar Pranowo menjadi calon presiden, disaksikan Jokowi. Berikut kilas balik peristiwanya.
Baca SelengkapnyaKata Gerindra Soal Rekonsiliasi dengan PDIP dan Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati
25 hari lalu
Gerindra menilai komunikasi yang baik antara Sufmi Dasco Ahmad dan Puan Maharani di DPR dapat mempercepat rekonsiliasi kedua partai.
Baca SelengkapnyaMisteri Ketua TKN Prabowo-Gibran Dua Kali Datangi Rumah Megawati
25 hari lalu
Dua kali Ketua TKN Prabowo-Gibran ini mendatangi rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ada apa?
Baca SelengkapnyaWacana Pertemuan Prabowo-Puan, Pakar: Hanya Soal Waktu
28 hari lalu
Menurut Ujang Komarudin, pertemuan Prabowo-Puan merupakan pertemuan pendahuluan sebelum Prabowo bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.
Baca SelengkapnyaDPR Tutup Masa Sidang, Bagaimana Nasib Pengajuan Hak Angket?
29 hari lalu
PKB menunggu kawan untuk bisa memenuhi syarat pengajuan hak angket DPR terkait dengan dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaFormappi Harap Pemilihan Ketua DPR Terapkan Aturan Lama
30 hari lalu
Formappi usulkan penetapan Ketua DPR menggunakan ketentuan Undang-Undang MD3 lama. Berharap tidak ada revisi.
Baca SelengkapnyaRespons Gibran hingga Puan Maharani Soal Wacana Pertemuan Prabowo dan Megawati
31 hari lalu
Rencana pertemuan Prabowo dan Megawati memunculkan spekulasi soal kemungkinan PDIP bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani Minta Pemerintah Pastikan Infrastruktur Mudik Aman Dilalui
31 hari lalu
Fasilitas infrastruktur mudik menjadi perhatian, setelah separuh jalan di ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) KM64 arah Jakarta-Sukabumi, longsor.
Baca Selengkapnya