TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto, mengatakan dirinya tidak anti-asing. Dia juga mengkritik privatisasi terhadap aset negara.
Dalam dua kali wawancara khusus di kantor Tempo dan di kediamannya di Hambalang, Jawa Barat, Oktober tahun lalu, Prabowo mengungkapkan dirinya justru mengagungkan pendidikan asing.
"Saya selalu mengajarkan kepada anak buah saya belajar dari asing," ujarnya dalam wawancara itu. Tapi, menurutnya, yang budaya asing yang diterimanya hanya berkaitan dengan kehidupan, kebebasan, dan pencarian kebahagiaan. "Saya tidak anti-asing. Saya ini produk asing," katanya.
Prabowo mengkritik sistem neoliberal di Indonesia. Menurut dia, sistem ini dilakukan melalui deregulasi dan privatisasi. Dia mengibaratkannya seperti perampokan kekayaan negara untuk segelintir orang. Prabowo mencontohkan kasus ini pada pabrik pupuk yang dibangun dengan uang negara dan diproduksi dengan bantuan subsidi. Tetapi, katanya, distribusi justru dilakukan oleh swasta dan tak sampai ke petani. "Ini adil atau tidak?"
Menurut Prabowo, permasalahan ini bisa diselesaikan dengan cara yang dilakukan Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang, dan Cina. Di negara-negara tersebut, katanya, perusahaan milik negara bersinergi dengan swasta. Tapi, katanya, pemerintah harus melebarkan tangannya ke semua sektor perekonomian dan perusahaan negara harus dirawat sehingga menjadi besar.
Pandangan Prabowo ini sejalan dengan Manifesto Gerindra. Dalam dokumen setebal 50 halaman itu, Gerindra mengkritik privatisasi aset negara yang dilakukan pemerintah. (Baca: SBY Beberkan Ada Janji Capres Bahayakan Negara)
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengkhawatirkan janji kampanye calon presiden yang dinilai berbahaya. Salah satu janji yang dianggap berbahaya itu, kata SBY, adalah rencana untuk mengambil alih aset negara dari tangan asing. (Baca: Kritikan SBY Diduga Diarahkan ke Prabowo)
TIM TEMPO
Berita lain:
Bangun Tidur, Bupati Bogor Dicokok KPK
Hukum Syariah Aceh Disorot Media Internasional
Alasan Negara Timur Tengah Suka Fortuner Indonesia
Soal Investasi Asing, Jokowi Tangkis Serangan SBY
Berita terkait
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSelama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif
18 Februari 2024
Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?
Baca SelengkapnyaPolitik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014
1 November 2023
Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.
Baca SelengkapnyaRelawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan
7 Agustus 2023
Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.
Baca SelengkapnyaPPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo
27 Juni 2023
Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo
Baca SelengkapnyaKilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu
24 April 2023
Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.
Baca Selengkapnya4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
5 Maret 2023
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor
Baca Selengkapnya5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra
8 Juni 2022
Politikus senior M Taufik dipecat dari Gerindra karena dinilai telah membuat dosa politik dan pembangkangan pada partai dan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaGerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024
8 Juni 2022
Politisi Partai Gerindra menegaskan partainya tetap kukuh mendorong Ketua Umum Prabowo Subianto maju kembali sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaRiza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik
8 Juni 2022
Pemecatan resmi Muhammad Taufik bakal ditentukan DPP Partai Gerindra.
Baca Selengkapnya