Pasangan Capres dan Cawapres dari Partai Hanura Wiranto dan Hary Tanoesudibjo di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta (5/4). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura Saleh Husin menyatakan pada pekan ini akan digelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang membahas perihal evaluasi pemilihan umum legislatif dan penentuan arah koalisi.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum Hanura Wiranto akan mendengarkan masukan para pimpinan sebelum mengambil keputusan koalisi dengan partai tertentu. "Pasti ada keputusan penting yang akan diambil," kata Saleh melalui pesan singkat, Ahad, 27 April 2014.
Ia membantah telah ada kedekatan khusus antara Hanura dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang mengusung calon presiden Joko Widodo. Ia mengklaim posisi seluruh partai politik masih sama dalam kemungkinan koalisi jelang pemilihan umum presiden mendatang.
Saleh juga membantah kabar kecilnya kemungkinan Hanura merapat pada koalisi yang digalang calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ia menampik sejumlah pandangan, peristiwa pemecatan Panglima TNI Wiranto pada Komandan Pasukan Khusus Prabowo menjadi beban masa lalu koalisi kedua partai. "Yang bilang hubungan beliau berdua tegang itu teman-teman di luar," kata Saleh.
Saleh menyatakan ia selalu ikut dalam pertemuan Wiranto dengan sejumlah tokoh dan pimpinan parpol. Dalam setiap pertemuan tersebut secara jelas Wiranto belum menentukan arah dan keputusan koalisi. Pertemuan tersebut lebih merupakan komunikasi antarsahabat yang menjadi istimewa karena dikaitkan dengan pilpres.
Rampimnas Hanura digelar karena partai tersebut gagal memperoleh suara tinggi dalam Pemilu legislatif lalu. Hal ini membuat sulit partai tersebut untuk mengusung capres dan cawapres sendiri, yaitu Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo.
Hanura bersikap realistis dengan perolehan hanya sekitar empat persen harus berkoalisi dengan konsekuensi mengajukan salah satu atau tidak sama sekali. "Yang pasti ada arah menuju bangsa yang lebih baik ke depan," kata Saleh.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
