TEMPO.CO, Jember - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menggusur Partai Demokrat untuk komposisi keanggotaan DPRD Jember periode 2014-2019. Hanan Kukuh Ratmono, Komisioner KPU Kabupaten Jember, mengatakan pemilu legislatif telah mengubah posisi perolehan kursi di DPRD Jember. "Ada pergeseran atau perubahan komposisi kursi di DPRD Jember," ujar Hanan, Rabu, 23 April 2014.
Data rekapitulasi hasil pemilu yang sudah dilakukan Komisi Pemilihan Umum setempat menunjukkan bahwa Partai Gerindra memperoleh jumlah kursi terbanyak di DPRD Jember, yakni sembilan kursi. Di belakangnya ada Partai Kebangkitan Bangsa dengan delapan kursi, PDI Perjuangan tujuh kursi, Partai Keadilan Sejahtera enam kursi, serta Partai Golkar dan Nasional Demokrat masing-masing lima kursi.
Partai Demokrat yang menguasai kursi terbanyak seusai pemilu legislatif lima tahun lalu kini hanya mendapat tiga kursi, sama dengan perolehan kursi yang diraih Partai Hati Nurani Rakyat. "Sisanya didapatkan PAN dan PPP masing-masing dua kursi," ujar Hanan.
Pada Pemilu 2009, Partai Demokrat meraih sembilan kursi, disusul PDI Perjuangan dengan delapan kursi. Sedangkan PKB, PKNU, dan Partai Golkar masing-masing mendapat enam kursi. PKS mendapat lima kursi, adapun Gerindra, PAN, dan PPP masing-masing mendapat tiga kursi. Sisanya, Partai Hanura dan Partai Demokrasi Pembaruan masing-masing mendapat satu kursi.
Sutomo, pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember, mengatakan perubahan komposisi kursi di DPRD Jember itu disebabkan oleh dinamika politik. Gerindra menggeser Demokrat, kata dia, karena pilihan masyarakat yang juga bergeser. "Realitas politik di masyarakat, banyak yang mengalihkan dukungan dari Demokrat ke Gerindra," katanya.
Realitas politik lainnya, kata Sutomo, meskipun dalam Pemilu 2014 suara PKB lebih banyak daripada Gerindra, perolehan kursinya di DPRD Jember lebih sedikit. "Karena perolehan kursi Gerindra lebih banyak di daerah pemilihan 4 dan 6 daripada PKB," ujarnya.
MAHBUB DJUNAIDY
Berita lain:
Soal Arloji, Media Singapura Serang Moeldoko
SBY Kaget Hadi Poernomo Jadi Tersangka
Korupsi E-KTP, KPK Geledah Ditjen Kependudukan
Eko Patrio dan Muhaimin Keok di Kota Madiun
KPU Jawa Barat Targetkan 3 Hari Rekapitulasi Suara
SBY Dinilai Gagal Menambah Lahan Sawah
Berita terkait
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSelama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif
18 Februari 2024
Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?
Baca SelengkapnyaPolitik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014
1 November 2023
Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.
Baca SelengkapnyaRelawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan
7 Agustus 2023
Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.
Baca SelengkapnyaPPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo
27 Juni 2023
Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo
Baca SelengkapnyaKilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu
24 April 2023
Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.
Baca Selengkapnya4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
5 Maret 2023
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor
Baca Selengkapnya5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra
8 Juni 2022
Politikus senior M Taufik dipecat dari Gerindra karena dinilai telah membuat dosa politik dan pembangkangan pada partai dan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaGerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024
8 Juni 2022
Politisi Partai Gerindra menegaskan partainya tetap kukuh mendorong Ketua Umum Prabowo Subianto maju kembali sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaRiza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik
8 Juni 2022
Pemecatan resmi Muhammad Taufik bakal ditentukan DPP Partai Gerindra.
Baca Selengkapnya