DPD Persilakan Mega dan Jokowi Cari Calon Wapres  

Rabu, 16 April 2014 10:27 WIB

Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) bersama Gubenur Jawa Tengan Gandjar Pranowo menghadiri pembukaan Rakernas PDIP III di Ancol, Jakarta (06/09). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah yang juga fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ganjar Pranowo, mengatakan semua pengurus DPD PDIP sepakat tak terlibat penetapan calon wakil presiden. "Penetapan wapresnya kami serahkan saja kepada ketua umum, sekjen, ketua pemenangan pemilu, dan Jokowi sendiri sebagai manten," kata Ganjar seusai menghadiri rapat persiapan pilpres seluruh DPD PDIP di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Selasa, 15 April 2014.

Menurut Ganjar, rapat koordinasi yang berlangsung selama hampir lima jam itu menyepakati adanya pembagian tugas antara pengurus DPP, pengurus DPD, dan kepala daerah yang berasal dari PDIP dalam pemenangan pilpres 9 Juli nanti. Pengurus daerah kebagian tugas mengawal proses penghitungan suara. (Baca: Mencari Pendamping Jokowi, Ini Saran Fengsui)

Berdasarkan perkiraan sementara dari laporan setiap DPD, PDIP yakin bisa meraih suara minimal 20 persen pada pemilu nanti. "Tadi diabsen satu per satu bagaimana kekuatan di masing-masing daerah," katanya. Dari laporan itu, di hampir seluruh perolehan suara naik. "Makanya kami siap, kami yakin bisa sampai."

Pengurus DPD, kata Ganjar, juga mempersilakan ketua umum dan pengurus harian partai menentukan arah koalisi yang akan dibangun dalam menghadapi pilpres. "Ada banyak usulan, tapi sudah kami sepakati bagi tugas."

Mengenai sosok cawapres yang akan diusung, Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan hal itu masih digodok DPP. Nama calon pendamping Jokowi baru akan diputuskan setelah hasil real count pileg diumumkan Komisi Pemilihan Umum.

PDIP baru sebatas menetapkan kriteria cawapres yang ingin diusung. Di antara kriteria itu adalah bersedia bekerja sama, mampu membangun sistem pemerintahan yang presidensial, siap melaksanakan program prorakyat, dan mampu mengimplementasikan program yang ada di segala bidang. "Dia siap untuk bekerja sama dengan Jokowi selama lima tahun."

Siapa saja, kata Tjahjo, bisa menjadi cawapres. Partai tak mau terjebak dikotomi senior dan yunior, juga tak bergantung pada partai atau profesional. "Sekarang Ibu Mega, Pak Jokowi, sedang menginventarisasi berbagai kalangan." (Baca juga: Pramono Edhie Mau Jadi Cawapres Jokowi)

IRA GUSLINA SUFA

Berita lain:

Soal Century, Ini Jawaban Sri Mulyani di Pansus
Kisruh Soal Ujian Nasional, Jokowi: Saya Dijebak
Jakarta Raih Peringkat Pertama Kota di Negara Berkembang
Koalisi PDIP-NasDem, Pasar Bereaksi Positif







Berita terkait

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

2 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

2 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

3 hari lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

5 hari lalu

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

Berikut tanggapan para pengamat politik dan peneliti soal koalisi Prabowo ke depan yang hampir pasti bakal gemuk.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

7 hari lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

7 hari lalu

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

7 hari lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

8 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

8 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

9 hari lalu

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.

Baca Selengkapnya