Cerita di Balik Asal Mula Iklan Tumpeng PDIP  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 1 April 2014 14:56 WIB

Ribuan simpatisan PDI Perjuangan memenuhi lapangan Sumampir saat Kampanye di Cilegon, Banten, (28/03). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Meski sempat menjadi bulan-bulanan publik, iklan tumpeng bikinan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ternyata bisa juga menggenjot nasionalisme politikus partai lain. "Sebelum ditayangkan, iklan itu saya tunjukkan ke teman dari partai lain. Dia bilang, 'rasa nasionalisme gue kebakar,'" kata konsultan komunikasi PDIP, Ipang Wahid, kepada Tempo, beberapa waktu lalu.

Menurut Ipang, respons serupa banyak ditunjukkan oleh orang lain. Komentar positif bermunculan soal iklan tersebut. Ipang menuturkan iklan tersebut ingin membahas soal kedaulatan pangan Indonesia yang kini nyaris nol. "Kita ini bangsa pemakai, bukan pembuat. Iklan itu ingin mengajak agar kita bisa jadi negara pembuat," tuturnya. (Baca: Pemilik Gunakan Televisi Gebuk Lawan Politik).

Di tangan Ipang, tumpeng yang lazim muncul dalam kenduri tampil berbeda. Tertancap bendera hitam bertuliskan "impor beras Vietnam" di nasi kuning, "impor daging ayam Malaysia" di ayam goreng, "impor kedelai Amerika" di kering tempe, "impor kentang Australia" di sambal goreng kentang, dan "impor daging sapi Australia" di semur sapi.

Lagu Tanah Air yang jadi latar belakang terdengar ironis karena disandingkan dengan fakta banyaknya produk impor di Indonesia. Bendera hitam itu lantas bersalin jadi merah putih, seiring dengan ucapan Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum PDIP Puan Maharani. "Tanpa kita sadari, begitu banyak yang kita miliki, namun sedikit yang kita kuasai. Saatnya kita kembalikan kedaulatan pangan agar tercipta kesejahteraan. Itulah Indonesia Hebat!" kata Puan sembari mengepalkan tangan kanannya. Foto ibu Puan, Megawati Soekarnoputri, mengakhiri video berdurasi 31 detik tersebut. (Baca: Prabowo dan Jokowi Saling Serang, Siapa Diuntungkan?).

Iklan kampanye PDIP tersebut menjadi bulan-bulanan di media sosial begitu tayang di televisi. Tema nasionalisme pangan yang diusung partai itu dianggap tak sesuai dengan keputusan menjual sejumlah aset negara ketika Ketua Umum Megawati Soekarnoputri menjadi presiden pada 2001-2004. “Kami juga sedang kaget karena muncul serangan baru,” kata Iman Brotoseno, juru kampanye PDIP di media sosial. (Baca pula: 3 Insiden Ini Bikin Heboh Saat SBY Berkampanye).


BUNGA MANGGIASIH


Berita terkait

54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

11 hari lalu

54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

Prananda Prabowo putra Megawati Soekarnoputri, organisatoris PDIP yang pernah dipuji Jokowi, genap berusia 54 tahun pada 23 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kisah Jokowi Pernah Siapkan Ganjar Maju Pilpres 2024, Lantas Balik Badan

12 hari lalu

Kisah Jokowi Pernah Siapkan Ganjar Maju Pilpres 2024, Lantas Balik Badan

Ganjar Pranowo menerima hasil putusan MK yang menolak permohonan PHPU kubunya. Dulu, Jokowi pernah menyiapkannya maju capres di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Usung Ganjar Pranowo Jadi Calon Presiden di Depan Jokowi Setahun Lalu

14 hari lalu

PDIP Usung Ganjar Pranowo Jadi Calon Presiden di Depan Jokowi Setahun Lalu

Setahun yang lalu PDIP mengusung Ganjar Pranowo menjadi calon presiden, disaksikan Jokowi. Berikut kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Kata Gerindra Soal Rekonsiliasi dengan PDIP dan Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati

24 hari lalu

Kata Gerindra Soal Rekonsiliasi dengan PDIP dan Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati

Gerindra menilai komunikasi yang baik antara Sufmi Dasco Ahmad dan Puan Maharani di DPR dapat mempercepat rekonsiliasi kedua partai.

Baca Selengkapnya

Misteri Ketua TKN Prabowo-Gibran Dua Kali Datangi Rumah Megawati

24 hari lalu

Misteri Ketua TKN Prabowo-Gibran Dua Kali Datangi Rumah Megawati

Dua kali Ketua TKN Prabowo-Gibran ini mendatangi rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Wacana Pertemuan Prabowo-Puan, Pakar: Hanya Soal Waktu

27 hari lalu

Wacana Pertemuan Prabowo-Puan, Pakar: Hanya Soal Waktu

Menurut Ujang Komarudin, pertemuan Prabowo-Puan merupakan pertemuan pendahuluan sebelum Prabowo bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.

Baca Selengkapnya

DPR Tutup Masa Sidang, Bagaimana Nasib Pengajuan Hak Angket?

29 hari lalu

DPR Tutup Masa Sidang, Bagaimana Nasib Pengajuan Hak Angket?

PKB menunggu kawan untuk bisa memenuhi syarat pengajuan hak angket DPR terkait dengan dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Formappi Harap Pemilihan Ketua DPR Terapkan Aturan Lama

30 hari lalu

Formappi Harap Pemilihan Ketua DPR Terapkan Aturan Lama

Formappi usulkan penetapan Ketua DPR menggunakan ketentuan Undang-Undang MD3 lama. Berharap tidak ada revisi.

Baca Selengkapnya

Respons Gibran hingga Puan Maharani Soal Wacana Pertemuan Prabowo dan Megawati

30 hari lalu

Respons Gibran hingga Puan Maharani Soal Wacana Pertemuan Prabowo dan Megawati

Rencana pertemuan Prabowo dan Megawati memunculkan spekulasi soal kemungkinan PDIP bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Minta Pemerintah Pastikan Infrastruktur Mudik Aman Dilalui

30 hari lalu

Puan Maharani Minta Pemerintah Pastikan Infrastruktur Mudik Aman Dilalui

Fasilitas infrastruktur mudik menjadi perhatian, setelah separuh jalan di ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) KM64 arah Jakarta-Sukabumi, longsor.

Baca Selengkapnya