Presiden SBY memantau penjualan bukunya di Mall Summarecon, Tangerang, Banten, Kamis (5/3). Kehadiran Presiden SBY menjadikan warga antusias membeli buku karyanya. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Malang - Pengunjung pusat perbelanjaan Malang Town Square berebut tanda tangan dan bersalaman dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa malam, 18 Maret 2014. Di tempat itu, SBY menandatangani satu per satu buku SBY Selalu Ada Pilihan yang dijual di toko buku mal setempat.
"Kapan lagi ketemu SBY dan bisa minta tanda tangan?" kata salah seorang pengunjung bernama Adrianus Adri. Ia rela antre untuk mendapatkan tanda tangan di buku yang baru dibelinya. Buku setebal 824 halaman itu dijual seharga Rp 199.
Para pembeli buku ini rela menunggu berjam-jam. Maklum, sebelum gelar sesi tanda tangan buku, SBY makan malam dahulu usai kampanye terbuka di Tulungagung. Rombongan SBY "menguasai" pusat jajanan di lantai tiga mal. Penjagaan dan pengamanannya pun super ketat. Puluhan pasukan pengaman presiden, polisi, dan satuan pengamanan berdiri berbaris melingkar menjaga SBY.
Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kota Malang Azhar Husein pun ikut membeli buku dan meminta tanda tangan SBY. Padahal, ia datang bersama 25 petugas pengawas pemilu untuk mengawasi kegiatan SBY.
"Saya mengagumi figur SBY sebagai pemimpin bangsa dan ketua partai politik," kata Azhar, yang paling dulu mendapat tanda tangan SBY. Ia mengaku sempat berdialog dengan SBY, yang berpesan supaya pemilu diawasi agar jujur dan adil. SBY, katanya, juga berpesan agar pemuda ikut berkiprah dalam membangun Indonesia.
Menurut Azhar, tak ada pelanggaran yang dilakukan SBY. Kegiatan di pusat perbelanjaan yang membetot perhatian publik pun dianggap bukan sebagai bentuk kampanye. "Buku itu kan tak dibagikan gratis, melainkan harus dibeli sendiri," katanya.