Tingkat Popularitas Tinggi, Marzuki Mustamar dan Risma Dinilai Berpeluang Saingi Khofifah-Emil Dardak

Reporter

Tempo.co

Senin, 10 Juni 2024 20:49 WIB

Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan penjelasan kepada wartawan usai menutup Forum Tingkat Tinggi ASEAN tentang Pembangunan Inklusif Disabilitas dan Kemitraan Pasca Tahun 2025 di Makassar, Rabu, 10 Oktober 2023. Dok: Kementerian Sosial.

TEMPO.CO, Surabaya - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur inkumben, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak telah mendapatkan dukungan resmi dari Partai Golkar, Partai Gerindra, PAN, Demokrat, Perindo dan PSI. Dengan tingkat elektabilitas tertinggi menurut berbagai lembaga survei, banyak yang menilai Khofifah-Emil bakal menang mudah pada Pilkada Jawa Timur November nanti siapa pun pesaingnya.

Apalagi sampai saat ini belum ada figur yang muncul untuk melawan pasangan bakal calon tersebut. Publik pun menanti arah PKB dan PDI Perjuangan, dua partai politik besar di Jawa Timur yang belum menentukan calon yang diusung.

Namun menurut Direktur Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) Baihaqi Siraj, dengan sisa waktu lima setengah bulan, masih terbuka bagi tokoh lain untuk menandingi Khofifah-Emil. Syaratnya, kata dia, calon penantang itu harus punya popularitas yang tinggi dulu.

Dari hasil survei ARCI pada bulan lalu, kata dia, tokoh yang mempunyai popularitas paling tinggi sebagai pesaing Khofifah-Emil ialah mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur KH Marzuki Mustamar dan Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma.

Sigi ARCI menunjukkan popularitas Marzuki Mustamar di atas 70 persen. “Kalau kedua tokoh ini bisa menyatu, bukan tidak mungkin dapat bersaing dengan inkumben,” kata Baihaqi saat dihubungi Senin, 10 Juni 2024.

Menurut dia, popularitas tinggi Marzuki dan Risma merupakan modal penting. Kendati secara elektabilitas masih agak jauh di bawah Khofifah, namun dengan waktu tersisa masih bisa digenjot.

“Kalau tingkat popularitasnya sudah tinggi, membangun elektabilitasnya relatif mudah. Apalagi masih banyak calon pemilih yang berpotensi mengalihkan calon yang dicoblos, yakni 46 persen,” ujar Baihaqi.

Bagi Baihaqi, dengan kondisi riil politik di Jawa Timur seperti ini, yang paling realistis PKB berkoalisi dengan PDIP. Jika dua partai tersebut menyatu, kata dia, bukan tidak mungkin mampu mengalahkan Khofifah-Emil.

Dosen senior Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Airlangga yang juga peneliti pilkada, Aribowo, menilai figure Risma masih berpeluang bersaing dengan Khofifah. Bila digarap betul, ujar Aribowo, terbuka peluang Risma bisa mengungguli Khofifah. Aribowo lebih melihat Risma sebagai penantang potensial Khofifah dibandingkan Marzuki Mustamar.

Hasil survei optica.id, media online yang dikelola Aribowo, menunjukkan terbukannya peluang mantan Wali Kota Surabaya tersebut. Hanya saja Aribowo ragu apakah PDIP mau mencalonkan Risma tanpa dukungan logistik dari pihak lain. Sebab, biaya pemilihan gubernur mencapai ratusan miliar.

Menurut Aribowo, sejak PDIP pecah kongsi dengan Presiden Joko Widodo, mencari ‘bohir’ untuk pendanaan pilkada lebih sulit. “Apalagi Risma kan sudah bilang bahwa dia tak punya uang. Apakah PDIP bisa mencukupi kebutuhan tersebut? Bohirnya siapa?” kata Aribowo.

Aribowo berujar, saat PDIP masih mesra dengan Jokowi, persoalan logistik pilkada relatif mudah dicari. Namun ketika situasinya berbalik seperti sekarang ini, PDIP harus cermat berhitung.

“Dalam pilkada serentak seperti ini, PDIP tentu butuh logistik yang sangat banyak karena bukan hanya Jatim, mereka juga ingin menang di Jakarta, Jateng, Sumut. Belum lagi untuk pilkada kabupaten/kota yang diincar untuk dimenangkan,” kata Aribowo.

Pilihan Editor: Ditanya Soal Maju Pilkada 2024, Risma: Saya Tidak Pernah Berani Minta





Berita terkait

Kuasa Hukum Sebut Penyitaan Ponsel Hasto Kristiyanto oleh KPK Manuver Politik

9 jam lalu

Kuasa Hukum Sebut Penyitaan Ponsel Hasto Kristiyanto oleh KPK Manuver Politik

Ronny menyatakan penyitaan barang-barang milik Hasto Kristiyanto sangat menghambat PDIP dalam menyiapkan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pasangan Anies-Sohibul Iman Dianggap Berbahaya, Presiden PKS: Justru Pasangan Ideal

10 jam lalu

Pasangan Anies-Sohibul Iman Dianggap Berbahaya, Presiden PKS: Justru Pasangan Ideal

Petinggi PKB menganggap pasangan Anies-Sohibul yang diajukan PKS masih belum pasti

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PAN soal Ide Poros Ketiga PDIP-PKB di Pilkada Jakarta

10 jam lalu

Respons Politikus PAN soal Ide Poros Ketiga PDIP-PKB di Pilkada Jakarta

Juru bicara PDIP Cyril Raoul Hakim mengungkap peluang partainya berkoalisi dengan PKB di Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Peluang Poros Ketiga antara PDIP-PKB Usai PKS Usung Anies-Sohibul Iman

11 jam lalu

Peluang Poros Ketiga antara PDIP-PKB Usai PKS Usung Anies-Sohibul Iman

Wacana terbentuknya poros ketiga oleh PDIP dan PKB muncul menjelang Pilkada Jakarta usai PKS resmi mengusung Anies-Sohibul. Lantas, apa respons PKS?

Baca Selengkapnya

Ihwal Peluang PDIP dan PKB Bentuk Poros Baru, PKS Hakul Yakin Tak Bakal Ditinggal Anies

12 jam lalu

Ihwal Peluang PDIP dan PKB Bentuk Poros Baru, PKS Hakul Yakin Tak Bakal Ditinggal Anies

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menanggapi perihal peluang terbentuknya poros baru oleh PDIP dan PKB dalam Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Begini Tanggapan PKS Usai Dinilai Blunder Menyandingkan Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta

13 jam lalu

Begini Tanggapan PKS Usai Dinilai Blunder Menyandingkan Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta

PKS angkat suara setelah disebut blunder karena mendeklarasikan pasangan Anies-Sohibul Iman Iman di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Peneliti Nilai Langkah PKS Duetkan Anies dengan Sohibul Iman Berpotensi Tutup Pintu Dukungan Partai Lain

14 jam lalu

Peneliti Nilai Langkah PKS Duetkan Anies dengan Sohibul Iman Berpotensi Tutup Pintu Dukungan Partai Lain

Langkah PKS mendeklarasikan Anies Baswedan-Sohibul Iman dinilai baik, tetapi bisa menutup peluang koalisi dengan partai lain. Kenapa?

Baca Selengkapnya

PKB Sebut PKS Blunder karena Usung Anies-Sohibul: Bahaya Itu

14 jam lalu

PKB Sebut PKS Blunder karena Usung Anies-Sohibul: Bahaya Itu

PKB mengkritik PKS karena mendeklarasikan Anies Baswedan-Sohibul Iman. Singgung tertutupnya pintu koalisi dengan partai lain.

Baca Selengkapnya

PDIP Ungkap Peluang Koalisi dengan PKB, Singgung Poros Ketiga di Pilgub Jakarta

16 jam lalu

PDIP Ungkap Peluang Koalisi dengan PKB, Singgung Poros Ketiga di Pilgub Jakarta

PDIP menyebut kemungkinan berkoalisi dengan PKB.

Baca Selengkapnya

Anies-Sohibul: Dipandang Fait Accompli hingga Peluang Negosiasi

17 jam lalu

Anies-Sohibul: Dipandang Fait Accompli hingga Peluang Negosiasi

PKS mengusung Anies Baswedan dan Mohamad Sohibul Iman menjadi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta 2024

Baca Selengkapnya