Alasan Kandidat Capres-Cawapres Berlomba Dulang Suara dari Gusdurian

Senin, 30 Oktober 2023 18:20 WIB

Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid mengepalkan tangan saat mengikuti deklarasi dukungan pilpres 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Yenny Wahid bersama kader-kader Gus Dur resmi mendeklarasikan dukungan untuk pasangan bakal calon presiden Ganjar Pranowo dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/wpa

TEMPO.CO, Jakarta - Motivasi berdirinya simpatisan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Jaringan Gusdurian adalah demi melanjutkan idealisme dan tindakan Presiden RI Keempat itu. Namun, seiring berjalannya waktu, kelompok ini dimanfaatkan untuk menenangkan kandidat dalam Pemilu karena jumlah suara mereka yang berbobot.

Gusdurian memang diperhitungkan dalam kancah kontestasi pemilihan presiden. Namun, sesungguhnya jaringan komunitas dan individu pengagum pemikiran Gus Dur ini merupakan kelompok yang netral dan tidak mau terlibat politik praktis. Lantas mengapa suara Gusdurian jadi rebutan kandidat dalam Pilpres?

Suara Gusdurian memang jadi rebutan. Pada Pilpres 2019 misalnya, Pengamat politik dari Lembaga Survei Indikator, Burhanuddin Muhtadi menilai, kalangan Gusdurian memiliki efek signifikan terhadap perolehan suara ketika itu. Lembaga Survei Indikator mendata pada September 2018, diperkirakan 41 persen muslim adalah Gusdurian, termasuk mereka yang menjadi anggota Nahdlatul Ulama atau NU.

Menurut Burhanuddin, 41 persen pemilih muslim bukan angka yang kecil. Hal itu pula yang membuat keluarga dan jaringan Gusdurian pun direbutkan oleh dua kubu calon presiden 2019, Joko Widodo maupun Prabowo Subianto saat itu. Bahkan keduanya menyempatkan berkunjung ke istri Gus Dur, Sinta Nuriyah dan keluarga Gus Dur di Ciganjeng. Tentu, tujuannya demi merogoh hati Gusdurian agar memilih mereka.

“Ini yang menjelaskan kenapa kedua tokoh ini silaturahmi ke Sinta Nuriyah dan keluarga di Ciganjur,” kata Burhanuddin di Kantor Indikator, Jakarta Pusat pada Rabu, 26 September 2018.

Advertising
Advertising

Menurut Burhanuddin, kantong suara Gusdurian beririsan dengan kantong NU. Wilayah yang menjadi pusat jaringan Gus Dur itu ialah Jawa Timur, disusul Jawa Tengah. Kemudian menyebar ke Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Utara. Banyaknya kantong suara Gus Dur, kata dia, disebabkan pemikiran presiden keempat itu punya pengaruh kepada minoritas.

Meski tak terjun langsung dalam politik praktis, saat pemilu Gusdurian memang bagaikan prajurit perang. Jika keluarga Gus Dur condong terhadap kandidat tertentu, mereka akan membuntutinya. Saat putri Gus Dur, Yenny Wahid menyatakan dukungannya kepada pasangan Jokowi dan Ma’ruf Amin di Pilpres 2019, misalnya. Gusdurian pun ramai-ramai mencondongkan preferensi mereka kepada paslon nomor urut 1 itu.

Fenomena ini diperkirakan juga terjadi lagi pada Pilpres 2024. Keluarga Gus Dur telah menyatakan dukungannya kepada pasangan usungan koalisi PDIP Ganjar-Mahfud MD. Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengatakan suntikan dukungan dari keluarga Gus Dur itu sangat penting bagi Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. Apalagi dukungan itu disampaikan Yenny Wahid yang merupakan putri Gus Dur.

“Itu tak bisa dibantah. Tinggal diuji seberapa kuat saat jaringan Gusdurian itu di lapangan,” kata dia dalam keterangannya dalam pesan tertulis, Ahad, 28 Oktober 2023.

Bagaimanapun, fenomena ini tak bisa dipungkiri adalah praktik politik identitas. Adi Prayitno, mengatakan politik identitas adalah sebuah aktivitas politik mengajak orang lain memilih calon dalam Pemilu berdasarkan sentimen agama, suku, dan ras. Yenny Wahid memang tak mengajak Gusdurian maupun kalangan NU untuk memilih paslon tertentu. Tapi Yenny tentu tahu, dukungannya bisa menentukan arah preferensi mereka.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | TIKA AYU | FRISKI RIANA

Pilihan Editor: Terbentuknya Jaringan Gusdurian, Merawat Perjuangan dan Pemikiran Gus Dur

Berita terkait

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

14 jam lalu

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

Nahdlatul Wathan (NW) menjadi organisasi massa Islam pertama yang membangun ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Begini profilnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Jadi Presiden Kedua setelah Gus Dur Sambangi Kabupaten Muna

19 jam lalu

Jokowi Jadi Presiden Kedua setelah Gus Dur Sambangi Kabupaten Muna

Keterangan tertulis Sekretariat Presiden menyebut Jokowi disambut lautan masyarakat saat meninjau Pasar Laino Raha, Kabupaten Muna.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Dimenangkan Efek Jokowi dalam Pilpres 2024

1 hari lalu

Prabowo Sebut Dimenangkan Efek Jokowi dalam Pilpres 2024

Prabowo juga mengatakan dia dan Jokowi punya komitmen yang sama membawa perbaikan khususnya bagi masyarakat miskin.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Dharma Pongrekun-Kun Wardana Serahkan Syarat Dukungan Pilkada DKI

1 hari lalu

5 Fakta Dharma Pongrekun-Kun Wardana Serahkan Syarat Dukungan Pilkada DKI

Dharma Pongrekun-Kun Wardana resmi menyerahkan berkas dukungan sebagai bakal paslon di Pilkada Jakarta 2024 lewat jalur independen.

Baca Selengkapnya

Napak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser

1 hari lalu

Napak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser

Aksi mahasiswa UI menolak pidato pertanggung jawaban Presiden Soeharto. Berikut berbagai peristiwa mengiringi Reformasi 1998.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Peringatan Prabowo agar Oposisi Tak Ganggu Pemerintahannya

1 hari lalu

Beda Sikap Soal Peringatan Prabowo agar Oposisi Tak Ganggu Pemerintahannya

Ganjar berharap masyarakat sipil bisa ikut memberikan catatan kritis pada pemerintahan Prabowo nanti.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

2 hari lalu

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

Zulhas menceritakan bagaimana Prabowo bersama tim dan koalisinya secara gigih bertarung dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Khawatir Kecurangan Pilpres Bakal Terulang di Pilkada 2024

2 hari lalu

Cak Imin Khawatir Kecurangan Pilpres Bakal Terulang di Pilkada 2024

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengaku khawatir segala bentuk kecurangan yang terjadi pada Pilpres 2024 bakal terulang pada Pilkada mendatang.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

2 hari lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Senada PKS dan Ganjar soal Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu

2 hari lalu

Respons Senada PKS dan Ganjar soal Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu

Politikus PKS Mardani Ali Sera mengingatkan Prabowo mengenai fungsi kontrol yang harus tetap dilakukan dalam pemerintahannya.

Baca Selengkapnya