Kegaduhan Politik Pasca Pilpres Kerap Dikompori Para Elit Politik

Selasa, 30 April 2019 21:30 WIB

kiri ke kanan) Rais Syuriah PB Nahdlatul Ulama Masdar F. Mas'udi, Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo, Pengamat Etika dan Komunikasi Politik Benny Susetyo, dan Dosen Komunikasi FISIP UI Ade Armando dalam diskusi ihwal isu SARA dan politik DKI Jakarta di Jakarta, 14 Oktober 2016. TEMPO/Lani Diana.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif lembaga kajian kebijakan PARA Syndicate, Ari Nurcahyo, mengkritik para elit politisi yang terlibat dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019. Menurut dia, kelakuan para elite inilah yang justru menjadi kompor kegaduhan, dan membuat pendukung masing-masing kubu 'panas'.

Video: Hormat Siap Presiden, Adian Napitupulu: Nggak Nyindir

"Di ruang publik kita, terutama di media sosial, kegaduhan-kegaduhan politik banyak dipancing, diprovokasi, dikompori oleh para elite politik," kata Ari dalam diskusi publik bertajuk Demokrasi Siap Menang Siap Kalah Dalam Pilpres 2019, di Hotel Sentral, Jakarta Pusat, Selasa, 30 April 2019.

Ari mencontohkan pada video viral yang beredar di media sosial dua hari belakangan ini. Dalam video itu, nampak beberapa pejabat Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin sedang menghormat pada Jokowi dengan mengucapkan 'Siap Presiden'.

Video itu seolah-olah menyindir calon presiden Prabowo Subianto yang sebelumnya juga mendapat hormat sekaligus ucapan serupa dari kelompok Persatuan Purnawirawan Indonesia Raya (PPIR). "Ketika saya menerima video itu, saya bilang: Kalau begini caranya kita tidak akan pernah dewasa dalam berpolitik. Karena elite politik kita sendiri saling nyinyir satu sama lain," ujar Ari.

Politik, kata Ari, adalah persoalan persepsi. Ia berujar kenyinyiran antar politisi yang berbeda kubu dapat dibaca publik sebagai sebuah peristiwa besar. Padahal, pertemanan antar politisi bisa baik-baik saja meskipun berbeda kubu.

Ia lalu mengambil contoh interaksi antar politisi beda kubu yang menjadi pembicara dalam diskusi tersebut, yakni Lukman Edi (kubu Jokowi) dan Ahmad Riza Patria (kubu Prabowo). "Nanti kita lihat, ada bang Riza sama mas Lukman, itu disini mereka saling kritik dan nyinyir, selesai ini mereka biasa saja."

Kata Ari, keduanya bisa keluar bareng dan ngiopi bareng setelah saling kritik di forum. “Tetapi persepsi publik sangat besar, seakan-akan dua orang dari dua kubu ini bermusuhan," kata dia.

Ari menambahkan ada realitas yang tidak terdeteksi publik dalam panggung perpolitikan. Oleh karena itu, ia meminta para politisi di level elite bisa menjadi teladan serta membawa diskursus-diskursus berkualitas yang membawa manfaat bagi masyarakat.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

1 hari lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

1 hari lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.

Baca Selengkapnya

Modus Penyelewengan Dana BOS

5 hari lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

5 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

6 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

7 hari lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

11 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

14 hari lalu

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

Ketua KPU Depok, Wili Sumarlin mengatakan Depok memiliki 11 kecamatan, sehingga kebutuhan PPK 55 anggota. Tiap kecamatan 5 orang.

Baca Selengkapnya

Gugatan Anies dan Ganjar Ditolak MK, Prabowo-Gibran Tetap Pemenang Pilpres 2024

15 hari lalu

Gugatan Anies dan Ganjar Ditolak MK, Prabowo-Gibran Tetap Pemenang Pilpres 2024

Prabowo-Gibran tetap menjadi Pemenang Pilpres 2024 setelah MK membacakan putusan yang menolak gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya

Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

15 hari lalu

Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

Anies Baswedan menyampaikan terima kasih kepada anak-anak muda yang telah memberi warna baru pada pilpres kali ini.

Baca Selengkapnya