8 Poin Sikap Keluarga Alumni UGM Terkait Dinamika Usai Pemilu

Senin, 22 April 2019 11:10 WIB

Dari kiri: Gubernur Ganjar Pranowo, membuat vlog saat mencicipi kopi dalam pameran foto "Cerita Perjalanan Kopi" di bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Kamis, 27 Desember 2018. TEMPO/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) mengeluarkan pernyataan sikap dan seruan menanggapi dinamika politik pascapemungutan suara pemilihan presiden dan pemilihan legislatif 2019. Dalam sikap dan seruan itu, Kagama menyatakan bahwa pemilu merupakan instrumen kedaulatan rakyat yang harus dijaga dan dikawal agar berlangsung damai, bermartabat, jujur, dan adil.

Baca: Jokowi Hadiri Reuni Akbar Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada

"Karena itu, Kagama mengajak setiap elemen bangsa untuk mengawal seluruh tahapan pemilu agar berjalan damai dan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Kagama, Ganjar Pranowo, seperti tertulis pada poin pertama pernyataan sikap dan seruan bertanggal hari ini, Senin, 22 April 2019 itu.

Dalam poin kedua, Kagama berterima kasih kepada seluruh warga negara Indonesia yang telah aktif dalam setiap tahapan pemilu, serta menjaga ketenteraman dan kedamaian. Ketiga, Kagama berterima kasih kepada penyelenggara pemilu, yakni Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum, dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, serta kepada Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia yang telah menjaga keamanan.

"Kagama turut berduka cita yang mendalam atas gugurnya petugas penyelenggara pemilu dalam menjalankan tugasnya, mereka adalah pahlawan-pahlawan demokrasi."

Kelima, organisasi alumni dari kampus yang sama dengan calon presiden inkumben Jokowi ini juga menyerukan agar para kontestan Pemilu 2019 dan para pendukungnya menunggu rekapitulasi suara yang dilakukan KPU. Kagama juga mengingatkan bahwa ketidakpuasan terhadap hasil pemilu bisa disalurkan dengan cara-cara konstitusional.

Advertising
Advertising

Sebagaimana ramai belakangan ini, kedua kubu pasangan calon sama-sama mengklaim menang di pemilihan presiden 2019. Di kubu paslon 01, deklarasi kemenangan dilakukan oleh Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Jokowi sendiri hanya menyatakan diri unggul merujuk hasil hitung cepat 12 lembaga survei, tetapi tak terang-terangan menyatakan menang.

Di sisi lain, calon presiden 02 Prabowo Subianto setidaknya telah tiga kali kali mengklaim menang dan dua kali sujud syukur. Prabowo mengklaim meraup 62 persen berdasarkan hasil hitung manual atau real count yang dilakukan timnya di lebih dari 300 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Berikutnya, di poin keenam, Kagama menyatakan dukungan terhadap penyelenggara pemilu untuk tetap mandiri dan profesional. Mengecam keras setiap upaya mendelegitimasi KPU dan pemilu, Kagama juga meminta agar para elite politik berhati-hati dalam memberikan pernyataan agar tidak menimbulkan tensi dan perpecahan di masyarakat.

"Kagama mengimbau para elite politik tidak mengeluarkan pernyataan yang provokatif, yang memunculkan ketegangan dan polarisasi di akar rumput," kata Ganjar.

Ketujuh, Kagama mengajak seluruh pihak menjadi semakin dewasa dalam berpolitik dan berdemokrasi, mengingat Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Jika ada perbedaan, maka harus diselesaikan secara damai dan konstitusional.

"Setiap langkah inkonstitusional harus dilawan karena menghancurkan fondasi berbangsa dan bernegara," ucap Ganjar.

Dalam poin terakhirnya, Kagama mengajak seluruh rakyat tetap menjaga kedamaian, kerukunan, dan tali persaudaraan sesama anak bangsa. Masyarakat diimbau tidak terpancing provokasi yang memecah belah. "Seluruh anggota Kagama di manapun berada untuk menjagi perekat persatuan dan kesatuan bangsa."

Selain Ganjar, ada dua nama lain yang menandatangani pernyataan sikap dan seruan itu, yakni Ketua Harian Pengurus Pusat Kagama Budi Karya Sumadi dan Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Kagama Ari Dwipayana.

Baca: Dukung Jokowi Lagi, Butet dan Djaduk Beberkan Alasannya

Di luar Kagama, tiga nama di atas juga menduduki jabatan di pemerintahan, yakni berturut-turut sebagai Gubernur Jawa Tengah, Menteri Perhubungan, dan Staf Khusus Presiden bidang politik, hukum, dan keamanan. Dalam pemilihan presiden 2019, Ganjar dan Budi juga tercatat sebagai juru kampanye pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, sedangkan Ari merupakan anggota Tim Sebelas, tim bentukan Megawati Soekarnoputri yang sejak 2014 membantu kampanye Jokowi.

Berita terkait

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

11 jam lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

1 hari lalu

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UGM diikuti sebanyak 18.726 peserta.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

2 hari lalu

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

2 hari lalu

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

Mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut transparansi biaya pendidikan dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT).

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

2 hari lalu

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, UGM telah membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, strategis, berdaya saing, dan sinergis.

Baca Selengkapnya

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

2 hari lalu

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

2 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

2 hari lalu

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

Aulia Ayub mengungkapkan kiatnya sebagai lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis UGM dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

3 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya