Moeldoko: KPU Bukan Milik 01 dan Pemerintah, KPU Independen

Sabtu, 20 April 2019 06:14 WIB

Ketua Harian Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko mengumumkan secara resmi kemenangan calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi di pemilihan presiden 2019 versi hasil hitung cepat atau quick count. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian Tim Kampanye Nasional Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, Moeldoko, menegaskan bahwa Komisi Pemilihan Umum atau KPU merupakan lembaga independen yang bebas dari intervensi pemerintah ataupun dua kubu.

Baca: Usai Pilpres, Erick Thohir: Jokowi Langsung Ratas Sebagai Presiden Besok

"Saya ingin menegaskan, KPU itu milik bersama, bukan milik pemerintah, bukan milik 01, enggak. Kita memiliki hak dan kewajiban yang sama di dalam melihat KPU," kata Moeldoko di Posko Cemara, Jakarta pada Jumat malam, 19 April 2019.

Moeldoko menjelaskan hal tersebut untuk menanggapi protes dari Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga kepada KPU atas dugaan kecurangan-kecurangan yang terjadi dalam Pemilu. Menurut Moeldoko, masing-masing pihak memiliki hak untuk protes kepada KPU, selama memiliki bukti yang valid.

Toh, kata Moeldoko, kubunya juga mendapat banyak pengaduan dari lapangan, yang selanjutnya akan diteruskan kepada pengawas pemilu untuk proses klarifikasi dan tindak lanjut.

Advertising
Advertising

"Jangan nanti seolah-olah KPU miliknya 01, wah repot nanti kita. Apalagi jika ada hoaks kecurangan dilakukan oleh KPU dengan pemerintah di belakangnya. Itu pernyataan yang menyesatkan," ujar Moeldoko.

Kepala Staf Kepresidenan ini mengulang, bahwa pemerintah sama sekali tidak ikut campur dalam konteks ini, kecuali apabila KPU perlu bantuan karena berbagai kesulitan ‎transportasi atau sejenisnya. "Tapi maaf, harus betul-betul dibedakan, jangan sampai sedikit-sedikit ada begini, nanti disebut pemerintah curang. Ini tuduhan yang menyesatkan," ujar Moeldoko.

Simak: Erick Sayangkan Ucapan Prabowo: Pak Harto dan SBY juga Kena

Kendati telah mendeklarasikan diri sebagai pemenang pilpres berdasarkan quick count, kubu Jokowi ini menyatakan tetap menunggu dan menghormati keputusan akhir KPU soal hasil rekapitulasi suara. "Tapi untuk saat ini, kami sebagai timses, hak kami mengumumkan (kemenangan) berdasarkan hasil quick count 12 lembaga survei," ujar dia.

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

5 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

5 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

6 jam lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

7 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

11 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

11 jam lalu

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

Komisi II DPR juga akan mengonfirmasi isu yang menerpa Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

12 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

14 jam lalu

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menyoroti peran KPU dan Bawaslu dalam sengketa pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

14 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

15 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya