JK Minta Waktu Memilih di Bilik Suara Pemilu 2019 Diperpanjang
Reporter
Egi Adyatama
Editor
Endri Kurniawati
Senin, 15 April 2019 14:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai beberapa masalah saat pemilihan presiden dan anggota legislatif 2019 di luar negeri, menunjukan rumitnya Pemilu 2019. "Tentu antusiasme daripada masyarakat kita di luar itu naik dibanding dengan 5 tahun lalu," kata JK saat ditemui di Indonesia Convention Centre, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Senin, 15 April 2019.
Meski begitu, JK mengapresiasi antusiasme masyarakat yang tinggal di luar negeri dalam menggunakan hak pilihnya.
Baca: PPLN Berlin: Partisipasi Pemilih pada Pemilu 2019 Naik Drastis
Pemilu di Australia, misalnya, mengalami sejumlah kendala. Ratusan warga negara Indonesia yang telah lama antre untuk mencoblos, tidak berhasil menggunakan hak suaranya akibat waktu pencoblosan yang telah habis.
JK mengatakan hal ini terjadi karena lamanya waktu yang dibutuhkan tiap individu untuk menggunakan hak pilihnya, saat berada di dalam bilik suara. "Karena TPS kurang, lama orang di bilik. Itu masih bagus di luar negeri, cuma empat (kertas suara).” Hal ini diperparah dengan kondisi tempat pemungutan suara (TPS) yang jumlahnya terbatas.
Baca: Wiranto Minta Aparat Kawal Penghitungan Suara dengan Ketat
Ia membandingkan pencoblosan di luar dan di dalam negeri. “Di kita (pemilu di Indonesia) kertasnya lima, kayak apa (lamanya)," kata JK.
Menilik persoalan-persoalan pada Pemilu 2019, kata JK, harus ada perbaikan untuk mengantisipasi hal ini pada pemilu selanjutnya. Salah satu yang ia sarankan adalah waktu memilih yang lebih fleksibel. "Tambah waktu. Ya harus fleksibel."