Dugaan Politik Uang, Bawaslu Berpotensi Panggil Luhut Panjaitan

Kamis, 11 April 2019 10:30 WIB

Ketua Bawaslu RI Abhan bersama dengan anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin dan Rahmat Bagja serta Ketua Komisi Pemerintahan DPR Zainudin Amali usai bertemu dengan Kapolri Tito Karnavian di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta, 9 Januari 2018. TEMPO/Dewi

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Pemilihan Umum telah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus dugaan pelanggaran Pemilu yang dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan. Kasus dugaan pelanggaran pemilu dengan tuduhan politik uang oleh Luhut ini masih dalam penanganan Bawaslu Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. "Masih proses pengumpulan barang bukti," ungkap Anggota Bawaslu RI, Rahmat Bagja saat dihubungi, Kamis 11 April 2019.

Baca juga: Luhut: Kalau Kalian Pilih yang Suka Marah-marah, Ya Keterlaluan

Menurut Bagja, Bawaslu berpotensi memanggil Luhut untuk meminta keterangan perihal video pemberian uang kepada seorang kiai. "Kalau diperlukan akan diklarifikasi beliau," kata Bagja.

Pada 5 April 2019, Bawaslu menerima laporan terkait video viral yang memperlihatkan Luhut memberi amplop ketika berkunjung ke salah satu pondok pesantren di Bangkalan. Laporan terdaftar dengan nomor: 43/LP/PP/RI/00.00/IV/2019.

Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) merupakan pihak yang melaporkan Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan ke Badan Pengawas Pemilu soal dugaan pemberian amplop kepada Kiai Zubair Muntasor. Pemberian amplop tersebut dituding untuk meminta dukungan kepada pimpinan Pesantren Nurul Cholil, Bangkalan, Madura, itu agar memilih pasangan calon presiden Jokowi - Ma’ruf Amin.

Kami memberikan laporan yaitu pasal 283 ayat 1 dan 2 juncto pasal 547 UU Pemilu. Pasal 283 itu isinya pejabat negara dilarang melakukan tindakan yang mengarah keberpihakan kepada salah satu paslon,” ujar juru bicara ACTA Hanfi Fajri melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 5 April 2019.

Baca juga: Luhut Panjaitan Dilaporkan ke Bawaslu soal Beri Amplop ke Kiai

Luhut Panjaitan telah memberi klarifikasi atas beredarnya video tersebut. Dia beralasan kehadirannya di pondok pesantren tersebut untuk bersilaturahmi. Karena, menurutnya Pesantren Nurul Cholil sudah sering ia kunjungi sebelumnya.

Advertising
Advertising

“Saya menyesalkan adanya pihak-pihak yang mengatakan telah terjadi jual beli suara dalam pertemuan tersebut. Bagi saya, fitnah yang keji itu mencoreng kehormatan terutamanya KH. Zubair Muntasor dan pondok pesantren yang diasuhnya,” ujar Luhut berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Tempo.

Berita terkait

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

26 menit lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

2 jam lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

2 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

11 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

13 jam lalu

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

Sempat beredar kabar di media sosial bahwa pemerintah akan menghentikan produksi Pertalite, bensin beroktan 90, yang selama ini dijual dengan subsidi

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

16 jam lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Soal Orang Toxic: Spesifiknya Tanyakan Pak Luhut Saja

16 jam lalu

Gibran Tanggapi Soal Orang Toxic: Spesifiknya Tanyakan Pak Luhut Saja

Ditanya terkait ciri-ciri orang toxic tidak sepaham visi misi Prabowo-Gibran, Gibran mengaku tidak tahu orang yang dimaksud Luhut tersebut.

Baca Selengkapnya

Luhut Pesan ke Prabowo agar Tak Bawa Orang Toxic, Bagaimana Cara Menghadapi Orang Toxic?

17 jam lalu

Luhut Pesan ke Prabowo agar Tak Bawa Orang Toxic, Bagaimana Cara Menghadapi Orang Toxic?

Orang toxic merupakan individu yang secara terus-menerus memberikan dampak negatif terhadap kehidupan dan emosional orang lain.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Apa Ciri-ciri Orang Toxic?

17 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Apa Ciri-ciri Orang Toxic?

Orang toxic mengarah kepada karakter orang yang suka menghasilkan dampak negatif.

Baca Selengkapnya

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

19 jam lalu

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat sepakat dengan pesan Luhut Binsar Pandjaitan kepada Presiden terpilih Prabowo untuk tidak membawa orang toxic ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya