Usai Kampanye, Pendukung Prabowo Alami Penganiayaan

Selasa, 9 April 2019 03:05 WIB

Ilustrasi penganiayaan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua orang peserta kampanye akbar calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto melaporkan kepada kepolisian telah mengalami penganiayaan oleh orang tak dikenal saat perjalanan pulang pasca mengikuti kampanye di Stadion Kridosono Yogyakarta, Senin 8 April 2019.

Baca juga: Prabowo: Para Elit Itu Suka Bohong, Bohong, Bohong

Dalam kasus itu, simpatisan bernama Muklis, 23, warga Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman dan rekannya Suhadi, 22, asal Jawa Timur mengatakan telah dipukuli, ditembak dengan
senjata air softgun, diketapel, lalu dipaksa penganiayanya untuk mengacungkan tangan menbentuk kode satu jari.

Tak hanya itu, para penganiaya juga disebut telah memaksa mereka melepas ikat kepala yang bertuliskan Prabowo - Sandi. Kasus ini pun telah dilaporkan kepada Kepolisian Resor Kota Yogya.

"Ya, benar (ada laporan penganiyaan peserta kampanye Prabowo), " ujar juru bicara Polda DIY Ajun Komisaris Besar Polisi Yulianto dalam keterangannya Senin, 8 April 2019.

Advertising
Advertising

Adapun kronologi penganiyaan simpatisan itu awalnya ketika keduanya pulang seusai menghadiri kampanye terbuka calon presiden Prabowo di tadion Kridosono sekitar pukul 15. 30 WIB.

Kedua korban berboncengan menggunakan sepeda motor itu lalu melintas di Jalan Mataram atau timur jalan Malioboro.

Sesampai di Jalan Mataram, tepatnya di depan toko sepatu belakang Hotel Inna Garuda, Kelurahan Suryatmajan Kecamatan Danurejan Kota Yogyakarta, tiba tiba keduanya dihentikan paksa tiga pria yang tak mereka kenal.

Oleh para penghadangnya, keduanya dipaksa mengacungkan tangan membentuk satu jari dan melepas ikat kepala yang bertuliskan Prabowo - Sandi. Lalu seorang penganiaya memukul hidung korban Muklis dan mengeluarkan senjata air softgun lalu menembakkannya hingga mengenai bahu kiri Muklis bagian atas. Penganiaya lain mengeluarkan semacam ketapel dan mulai mengetapel sampai mengenai jari telunjuk sebelah kiri rekan Muklis, Suhadi.

Setelah melakukan penganiayaan itu, para pelaku langsung melarikan diri masuk ke dalam kampung Cokrodirjan di dekat daerah itu. Kedua korban lantas melanjutkan perjalanan dan sesampai di simpang empat Gondomanan korban meminta pertolongan di pos polisi Gondomanan.

Korban lantas dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta untuk mendapatkan tindakan medis.

Baca juga: Kampanye Terbuka di Yogyakarta, Prabowo Mengumpat Kondisi Bangsa

Atas insiden penganiayan itu Muklis mengalami luka tembak airsoftgun di bahu kiri serta mengalami mimisan di bagian hidung akibat kena pukulan pelaku. Sedangkan rekannya, Suhadi mengalami luka bengkak jari telunjuk kiri akibat kena ketapel pelaku.

"(Setelah mendapat perawatan di RS PKU) korbaan diperbolehkan pulang," ujar Yuli.

Yuli mengatakan jika kedua korban juga bukan merupakan anggota laskar tertentu.

Kapolresta Yogyakarta, Komisaris Besar Polisi Armaini mengatakan, korban penganiayaan itu telah membuat laporan polisi. Pihaknya akan melakukan penyelidikan atas kasus itu. “Kami akan tindak lanjuti, ini masuk kategori penganiayaan," ujarnya.

Berita terkait

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

1 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

3 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

4 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

5 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

7 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

8 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

9 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

9 jam lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

9 jam lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya