Pengamat Sebut Kabar Hoaks Makin Subur Menjelang Pemungutan Suara

Reporter

Syafiul Hadi

Minggu, 3 Maret 2019 19:16 WIB

Seorang Penyandang Disabilitas memasukkan surat suara ke dalam kotak suara saat mengikuti simulasi Pemilihan Umum 2019 di gedung Kementerian Sosial RI, Jakarta, 14 Februari 2019. Kegiatan yang diselenggarakan KPU RI tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah partisipasi pemilih penyandang disabilitas dan mengurangi surat suara yang tercoblos secara tidak sah pada Pemilu 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga pemantau pemilu, Kode Inisatif menilai hoaks politik akan semakin subur menjelang pemungutan suara pemilu, 17 April mendatang. Ketua Kode Inisiatif Veri Junaidi mengatakan hal ini terjadi karena ruang publik lebih banyak diisi oleh konten politik negatif.

Baca juga: Ma'ruf Amin di Karawang, Cegah Hoaks Jokowi Menang Azan Dilarang

"Konten positifnya ini sangat minim," ujar Veri kepada Tempo di kantor Badan Pengawas Pemilu, Ahad, 3 Maret 2019.

Selama ini, menurut Very, konten negatif memang mengisi ruang publik. Akibatnya, banyak timbul hoaks seperti soal surat suara dan sebagainya.

Padahal, kata dia, ruang publik seharusnya lebih banyak diisi konten positif untuk mencegah banyaknya hoaks yang beredar. "Oleh karena itu, yang bisa dilakukan adalah mengisi ruang publik dengan konten positif," katanya.

Veri mengatakan, lembaganya yang juga sebagai masyarakat sipil peduli pemilu turut melawan hoaks. Salah satunya, kata dia, dengan mengisi konten pemilu dan politik yang positif ke ruang publik. "Yang bisa kami lakukan adalah pendidikan politik untuk mengisi kekosongan konten positif," ucapnya.

Advertising
Advertising

Veri menuturkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) juga harus memantau beredarnya konten negatif serta hoaks di ruang publik untuk mencegah hoaks. "Kalau ada informasi yang viral dan masuk hoaks, harus mengkonter informasi itu. Gerak cepat sebelum isu menyebar," tuturnya.

Baca juga: Mahfud MD Sebut Ada Produsen Hoaks Ingin Rusak Pemilu

Di sisi lain, Veri juga menyayangkan jika kabar-kabar hoaks ini banyak dimanfaatkan kedua kubu pasangan capres-cawapres yang sedang berlaga. Menurut dia, isu hoaks kerap kali dijadikan strategi antarkubu sebagai alat pemenangan untuk mendelegitimasi salah satu calon.

Berita terkait

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

8 jam lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

1 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

4 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

5 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

7 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

9 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

10 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

10 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

10 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

11 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya