Rakyat Menggaji Anggota Dewan, Yuk Anak Muda Ikut Nyoblos

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 28 Februari 2019 09:00 WIB

Ilustrasi anak muda dan gadget. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kurang baiknya kinerja atau citra parlemen yang buruk membuat masyarakat, terutama anak muda acuh dan enggan untuk peduli terhadap lembaga legislatif. Meski begitu, dari data partisipasi yang telah dihimpun oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), terdapat 75,11 persen masyarakat memberikan suaranya, sementara 24,89 persen memilih diam dalam pemilu legislatif 2014. Angka ini bisa dibilang cukup baik mengingat menjamurnya kaum apatis atau golongan putih terhadap pesta demokrasi.

Baca: Festival Nyurat Lontar Menantang Anak Muda Menulis di Daun Lontar

Meski begitu, stabilitas hak suara tersebut perlu dijaga bahkan dinaikkan khususnya oleh kaum millenials. Mereka harus memiliki kesadaran dari sekarang sebab data menyebutkan Indonesia akan memiliki bonus demografi. Pada saat bous demografi, maka masyarakat akan didominasi kelompok usia produktif yaitu rasio ketergantungan terendah 44 persen. Anak muda ini yang akan menjadi mesin pendorong pertumbuhan ekonomi.

Pakar hukum tata negara, Mahfud Md, saat hadir dalam rapat dengar pendapat bersama Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket KPK di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Jakarta, 18 Juli 2017. Mahfud Md menyarankan KPK untuk langsung menahan Setya Novanto. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD mengatakan bahwa bila aspirasi Anda ingin disalurkan, maka ia menyarankan agar mereka memilih tokoh yang sesuai. Pemilu akan menentukan kebijakan negara, baik itu di Legislatif maupun Eksekutif. Nanti aspirasi tersebut bisa dijawab oleh pengelola negara dan pemerintah. "Anak muda pun juga tidak bisa menolak dan mengelak jika kelak mereka yang akan memimpin bangsa ini. Pergunakan hak suara dan jangan golput," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 27 Februari 2019.

Maka dari itu, We The Youth mengajak kaum muda Indonesia untuk menggunakan hak suaranya lewat kampanye 100% INDONESIA NYOBLOS, tidak hanya di Pemilu Presiden tapi juga Pemilu Legislatif. Ada tiga alasan penting anak muda mencoblos:

Ilustrasi KPU. TEMPO/Subekti

1. Tahukah bahwa potongan pajak penghasilan yang kamu bayarkan digunakan untuk menggaji mereka? Tidak hanya itu, tapi juga merawat rumah dinas, biaya transportasi, membayar staf dan lain sebagainya.

Advertising
Advertising

2. Bila kekhawatiranmu ialah sebagian besar anggota dewan terlibat korupsi, hak suaramu berguna untuk memilih kandidat Dewan Perwakilan yang punya komitmen tinggi dalam pemberantasan korupsi. Langkahmu ini juga secara otomatis dapat membantu pertumbuhan ekonomi negara lewat pengurangan angka korupsi.

3. Selain Undang-Undang, parlemen memiliki wewenang untuk memutuskan anggaran negara bersama pemerintah, mengawasi lembaga eksekutif serta memilih posisi-posisi kepemimpinan strategis. Oleh sebab itu kamu perlu menentukan orang berkompeten guna mengambil keputusan penting yang menyangkut keberlangsungan negara seperti ini.

Baca: Apa Saja Alasan Anak Muda Tidak Suka Politik

Ingat bahwa kamu dan seluruh anak muda Indonesia yang memberi para dewan ini penghasilan, karena itu kamu memiliki hak mendapatkan kinerja optimal dengan memilih dewan yang diyakini pantas secara ilmu pengetahuan serta rekam jejak kariernya.

Berita terkait

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

2 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

2 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

4 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

4 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

4 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

5 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

5 hari lalu

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.

Baca Selengkapnya