Warga Baduy melakukan Pemilu 2009 di TPS Cicakal Girang, Ciboleger, Lebak, Banten. Tempo/Arie basuki
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Swadaya Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mengatakan masyarakat adat adalah entitas paling aktif yang terlibat dalam pemilu dibandingkan masyarakat pada umumnya.
"Jika masyarakat pada umumnya merasa jauh dengan pemilu, bagi masyarakat adat mereka memilih untuk terlibat aktif di dalamnya," kata peneliti Perludem Usep Hasan Sadikin di Jakarta, Kamis, 10/1.
Usep mengatakan masyarakat adat tidak hanya aktif menjadi pemilih, mereka juga aktif mencalonkan diri, menjadi pengawas serta berkampanye. Keaktifan mereka memang belum sebanding dengan hasil pasca-pemilu yang belum memberikan keterwakilan yang seimbang untuk masyarakat adat.
Hal itu, kata Usep, disebabkan belum inklusifnya partai politik serta ekosistem politik yang belum baik. Misalnya belum ada pendidikan kepada masyarakat tentang seberapa pentingnya masyarakat adat untuk duduk di parlemen.
Tetapi upaya mereka untuk aktif dalam pemilu tidak boleh dianggap sia-sia. Usep menilai masyarakat adat mempunyai modal kolektivitas solidaritas yang dapat diadu dengan modal kapital calon legislatif lainnya.
"Modal kolektivitas solidaritas ini membuat mereka menjadi wakil dari kelompoknya, dan dengan hal tersebut mereka sangat mungkin untuk terpilih," kata Usep.
Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka
8 hari lalu
Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka
Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.
Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR
9 hari lalu
Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR
Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.