Survei LSI Denny JA: Ada 2 Alasan PDIP akan Memenangkan Pemilu

Reporter

Syafiul Hadi

Selasa, 8 Januari 2019 15:36 WIB

Sejumlah kader dan simpatisan PDIP melakukan senam bersama kader dan simpatisan dalam Parade Akhir Pekan di Kemayoran, Jakarta, Ahad, 6 Januari 2019. Hasto Kristiyanto menyampaikan, ada 3 ribu peserta dari berbagai daerah yang hadir di lokasi. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga sigi Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA merilis hasil survei terbaru terkait Pemilu 2019. Hasil sigi itu menunjukkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi pemenang dalam pemilu mendatang.

"Ada dua alasan kenapa PDIP berpotensi menang Pemilu 2019 nanti," ujar Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa di kantornya, Rawamangun, Jakarta, Selasa, 8 Januari 2019. Alasan pertama, partai berlambang kepala banteng ini selalu berada di posisi pertama dalam survei lima bulan terakhir. "Elektabilitas PDIP selalu di atas 20 persen," kata Ardian.

Dalam survei lima bulan ke belakang, PDIP mendapatkan elektabilitas di atas 20 persen. Yakni pada Agustus dengan 24,8 persen; September 25,6 persen; Oktober 28,5 persen; November 25,4 persen; dan pada Desember dengan 27,7 persen. "Elektabilitasnya memang masih fluktuatif dari bulan ke bulan," ucap Ardian.

Adapun alasan kedua, menurut Ardian, karena elektabilitas PDIP terpaut cukup jauh dari pesaingnya. Saat ini dua partai yang mengekor PDIP adalah Partai Gerindra dan Partai Golkar. "Tapi jarak elektabilitas PDIP dibanding pesaing terdekat yakni Gerindra selalu konsisten di atas 10 persen."

Ardian menjelaskan elektabilitas Gerindra saat ini berada di atas angka 10 persen dalam survei lima bulan terakhir. Dari sigi Agustus ke Desember, kata dia, elektabilitas partai ini berkisar di angka 13,1 persen, 11,5 persen, 11,3 persen, 14,2 persen, dan 12,9 persen.

Advertising
Advertising

Adapun, Partai Golkar pada posisi ketiga masih bersaing ketat dengan Gerindra. Elektabilitas partai berlambang beringin ini dari Agustus hingga Desember berada di angka 11,3 persen, 10,6 persen, 6,8 persen, 9,7 persen, dan 10 persen. "Partai Gerindra dan Partai Golkar masih berkompetisi memperebutkan posisi runner up," kata Ardian.

Survei LSI Denny JA ini dilakukan setiap bulan dari Agustus hingga Desember 2018. Metode samplingnya menggunakan multistage random sampling dengan 1.200 responden. Pengumpulan data menggunakan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner. Adapun tingkat margin of error penelitian ini kurang lebih 2,9 persen.

SYAFIUL HADI

Berita terkait

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

20 jam lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

2 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

3 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

3 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

3 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

6 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

9 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

9 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

9 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

9 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya