Bantah Langgar Janji ke Prabowo, Demokrat: Sekarang Fokus Pileg

Jumat, 16 November 2018 13:47 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbincang dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjelang memberikan keterangan pers seusai pertemuan tertutup di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Senin, 30 Juli 2018. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan meminta agar masyarakat atau kelompok tertentu tidak berasumsi bahwa Demokrat tidak menepati janjinya untuk kampanye bersama Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo - Sandiaga). Sebab, menurut Syarief, sekarang belum waktunya mereka terjun bersama capres dan cawapres.

Baca: Megawati Sindir Prabowo - Sandiaga Kampanye Ala Donald Trump

Syarief mengatakan saat ini Demokrat masih berfokus pada kampanye pemilihan calon legislatif (caleg). Lagi pula, kata dia, masih ada kurang lebih 5 bulan masa kampanye. Sisa waktu kampanye ini ia anggap masih tergolong longgar. "Kan ini juga baru 2 bulan kampanye," kata Syarif, Jumat, 16 November 2018.

Janji Demokrat mengkampanyekan presiden dan wakil presiden disinggung oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani. Muzani mengatakan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengumbar janji akan berkampanye dengan Prabowo.

Tak hanya Prabowo, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat juga akan terlibat. Muzani menanyakan janji Demokrat, secara khusus SBY dan AHY, yang belum terealisasi. Padahal, kampanye sudah hampir memasuki bulan ketiga.

Advertising
Advertising

Syarif mengatakan rencananya Demokrat akan kampanye bersama Prabowo - Sandiaga dalam waktu dekat. "Tadinya kami jadwalkan Desember," kata Syarief. Namun ia mengatakan jadwal itu masih bisa berubah. Sebab, menurut Syarief, terkait jadwal kampanye, masing-masing partai memiliki kebijakan.

Simak: Sandiaga Sebut Kritik Megawati Sebagai Nasihat: Diingatkan Senior

Ia juga mengklaim jadwal kampanye itu sudah dibahas dalam rapat bersama Direktorat Kampanye di Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga. Sebab, semua kegiatan yang menyangkut aktivitas kampanye harus dillaporkan di sana.

Berita terkait

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

2 jam lalu

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

Politikus PDIP, Guntur Romli, mengatakan pilihan Ganjar Pranowo yang mutuskan jadi oposisi pemerintahan Prabowo bukan sikap resmi partainya.

Baca Selengkapnya

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

3 jam lalu

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

Gibran mengungkapkan bahwa pihaknya sempat membahas soal adanya kementerian yang mengurus makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

3 jam lalu

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

Deputi Bappenas memastikan program makan siang gratis akan mulai berjalan mulai tahun 2025 dengan bujet Rp 20 ribuan per anak.

Baca Selengkapnya

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

Waketum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian, Bobby Gafur Umar, menyebut bahwa ketersediaan air harus jadi perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

4 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

Pernyataan Luhut disebut kontra dengan narasi rekonsiliasi dan gotong royong membangun Indonesia yang terus digaungkan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

4 jam lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

4 jam lalu

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

Presiden Jokowi akan meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menggarap tambak mangkrak di Pantura sekitar 78.000 hektare.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Presidential Club Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Ini Alasannya

4 jam lalu

Pakar Sebut Presidential Club Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Ini Alasannya

Menurut pakar, Prabowo lebih baik menggunakan Wantimpres ketimbang menghidupkan kembali Dewan Pertimbangan Agung.

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

4 jam lalu

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

Masyarakat menunggu bentukan kabinet Prabowo-Gibran. Bagaimana aturan pembentukan dan di pasal mana menteri tak boleh rangkap jabatan?

Baca Selengkapnya