Gerindra: SBY - AHY Belum Tepati Janji Kampanye Bareng Prabowo

Rabu, 14 November 2018 07:15 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kedua dari kiri) dan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kedua dari kanan) menyambut kedatangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, saat tiba di kediamannya di Mega Kuningan, Jakarta, Rabu, 12 September 2018. Pertemuan tersebut untuk membahas strategi dan teknik kampanye pemenangan dalam pemilihan presiden 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah berjanji bakal berkampanye dengan calon Presiden Prabowo Subianto. Muzani mengatakan Ketua Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga pernah berjanji bakal bersafari dengan calon wakil presiden Sandiaga Uno.

Baca: Tak Ada SBY di draf Koalisi Keumatan Rizieq Shihab cs Versi Baru

Namun, rencana itu belum terealisasi di masa kampanye pemilihan presiden yang sudah memasuki bulan ketiga ini. "Sudah beberapa kali janjian tapi kemudian belum pas. Pada waktu yang ditentukan kemudian ternyata AHY ada jadwal lain," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 13 November 2018.

Muzani pun menyampaikan harapan bahwa Demokrat masih akan turut dalam upaya pemenangan Prabowo - Sandiaga di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019. "Ya mudah-mudahan masih bisa diharapkan," kata dia.

Muzani sekaligus menanggapi sikap Partai Demokrat yang mengutamakan pemenangan pemilu legislatif ketimbang pemilihan presiden. Dalam pidatonya di pembekalan calon legislatif Partai Demokrat Sabtu dan Ahad pekan lalu, SBY mengeluh soal efek ekor jas atau coattail effect yang hanya dinikmati oleh Partai Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang memiliki calon presiden.

Advertising
Advertising

Ketua Komisi Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono mengakui partainya mengedepankan pemenangan Pemilihan Legislatif ketimbang Pemilihan Presiden. "Demokrat first. Kami juga berharap Demokrat tetap ada di parlemen," kata Ibas di The Sultan Hotel, Jakarta, Ahad, 11 November 2018.

Muzani mengakui sikap Demokrat ini merupakan ekses pemilu serentak. Imbas jangka panjangnya, kata dia, kebijakan presiden dan wakil presiden terpilih bisa saja tak didukung oleh mayoritas anggota parlemen. Dia pun menyebut sikap yang mementingkan pemenangan Pileg sebagai pragmatisme jangka pendek.

"Presiden dan legislatif dipilih bareng kan agar yang akan diperjuangkan presiden sama dan sebangun dengan apa yang akan diperjuangkan legislatif di DPR," kata Muzani.

Meski begitu, Muzani mengatakan Gerindra tak berencana mengumpulkan para ketua umum partai koalisi untuk mencari solusi ihwal tidak sinkronnya pemenangan Pileg dan Pilpres 2019. Dia mengatakan Gerindra tak akan memaksa partai koalisi Prabowo - Sandiaga.

Simak: SBY Minta Caleg Gigih Kampanyekan 14 Prioritas untuk Rakyat

Gerindra, kata Muzani, juga memberikan toleransi kepada partai koalisi yang melonggarkan kader-kadernya untuk tidak mengampanyekan Prabowo-Sandiaga. Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga ini berpendapat kelonggaran itu bisa saja berasal dari masalah internal sebuah partai. "Kalau cara memenangkannya mereka ada cara sendiri, ya mudah-mudahan berhasil," kata Muzani.

Berita terkait

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

5 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

6 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

7 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

7 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

11 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

11 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

12 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

14 jam lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

14 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

15 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya