Analisa Dukungan Semu dan Turbulensi di Tim Prabowo - Sandiaga

Reporter

Antara

Editor

Elik Susanto

Jumat, 2 November 2018 07:36 WIB

Pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, menggelar konferensi pers pernyataan sikap terkait gempa Donggala dan Palu di rumah pribadi Prabowo, Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Senin malam, 1 Oktober 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga terancam mendapat dukungan semu dari partai politik pengusungnya. Alasannya, kata pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, partai pengusung cenderung mengamankan suara mereka sendiri dalam pemilu legislatif.

"Dukungan politik ke pasangan ini (Prabowo Subianto - Sandiaga Uno) berpotensi dihantui oleh dukungan semu alias basa-basi politik saja," kata Umam pada satu diskusi politik di Jakarta, Kamis, 1 November 2018.

Baca: Sepupu Gus Dur Jadi Juru Bicara Prabowo - Sandiaga

Menurut Umam, partai-partai di luar Partai Gerindra cukup sadar bahwa mereka tidak akan mendapat coat tail effect dari pasangan Prabowo - Sandi dalam pemilu legislatif. Pasalnya, kata Umam, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden ini sama-sama berasal dari Gerindra.

Dengan demikian, kata Umam, partai pengusung di luar Gerindra akan cenderung mengamankan suara mereka sendiri ketimbang harus ikut berkeringat di laga Pilpres 2019.

"Di lapangan, para caleg tidak akan mengambil risiko besar untuk berhadapan dengan basis massa mereka yang cenderung mendukung pasangan Jokowi - Ma'ruf," kata Umam, doktor bisang politik lulusan School of Political Science and International Studies, The University of Queensland, Australia, itu.

Potensi fenomena split ticket voting atau pembelahan suara untuk pemilu legislatif dan pemilu presiden, kata Umam, bakal lebih besar terjadi di kubu Prabowo - Sandi ketimbang di kubu Jokowi - Ma'ruf.

"Ini mungkin salah satu hal yang tidak diantisipasi oleh Prabowo dan Partai Gerindra ketika dulu menentukan komposisi capres-cawapres," kata Umam yang juga peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI). Namun, Umam menambahkan, Prabowo - Sandi yang jadi satu paket capres-cawapres sangat menguntungkan Gerindra dalam pemilu legislatif.

Advertising
Advertising

Persoalan lain yang dihadapi Prabowo - Sandi, menurut Umam, sebagai penantang inkumben mereka belum menemukan formula politik yang ampuh untuk mendelegitimasi kredibilitas politik pemerintahan Joko Widodo.

Tim Prabowo - Sandiaga belum mampu mengoptimalkan kemampuan analisa kritisnya untuk menemukan titik-titik lemah kebijakan Jokowi selama menjadi Presiden. "Belum ada argumentasi genuine dan memadai yang bisa dioptimalkan untuk memobilisasi opini publik guna mengoreksi kebijakan pemerintahan saat ini," kata Umam.

Ada Turbulensi Politik
<!--more-->

Umam juga mengatakan bahwa mesin politik Prabowo - Sandi masih terus mengalami turbulensi, jika tidak diantisipasi bisa menumbangkan mesin politik pasangan ini. Turbulensi mesin politik Prabowo - Sandi yang ia maksud, terutama desain awal penentuan komposisi capres-cawapres yang diborong semuanya oleh perwakilan Partai Gerindra.

Baca: Terima Dompet Kosong, Sandiaga Janji Perjuangkan Kesejahteraan

"Akibatnya, baik PAN, PKS, dan terutama Partai Demokrat merasa tidak memiliki irisan kepentingan yang besar dalam mengefektifkan soliditas mesin politiknya," kata Umam.

Turbulensi mesin politik Prabowo-Sandi, menurut Umam, juga disebabkan oleh berlarut-larutnya konflik, kompetisi, dan negosiasi politik internal yang tak kunjung selesai. "Misalnya, tarik ulur posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang hingga kini masih meningkatkan tensi politik antara Partai Gerindra dan PKS".

Belum lagi kubu internal PKS yang mengalami konflik internal dan berpotensi terjadi pembelahan secara sistematis setelah munculnya Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) di bawah komando mantan Presiden PKS Anis Matta. Kemelut ini berbuntut pemecatan sejumlah pucuk pimpinan PKS di tingkat lokal.

"Jika mereka serius dengan peningkatan elektoral dan soliditas mesin politik, seharusnya hal-hal seperti ini harus cepat diredam agar kerja-kerja politik mereka lebih fokus dan terarah," kata Umam mengingatkan ke Tim Prabowo - Sandiaga.

Berita terkait

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

17 hari lalu

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

Hari ini, 17 April 2019 atau Pemilu 2019 pertama kali Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan secara serentak.

Baca Selengkapnya

PSI Gagal Masuk Senayan, Raihan Suara Partai Bro dan Sis dalam Pemilu 2019 dan Pemilu 2024

43 hari lalu

PSI Gagal Masuk Senayan, Raihan Suara Partai Bro dan Sis dalam Pemilu 2019 dan Pemilu 2024

PSI kembali gagal masuk Senayan selama dua periode Pemilu, 2019 dan 2024. Perolehan suara partai bro dan sis pada Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

44 hari lalu

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

PPP salah satu partai terlama sejak Orde Baru, selain PDIP dan Golkar. Ini profil dan perolehan suara sejak Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, 2024

Baca Selengkapnya

Pidato Prabowo Usai KPU Umumkan Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024, Ini Beda Pidatonya di Pemilu 2019

44 hari lalu

Pidato Prabowo Usai KPU Umumkan Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024, Ini Beda Pidatonya di Pemilu 2019

Prabowo tampak menjadi sosok rutin yang hadir dalam 4 pemilu terakhir. Ini beda pidato politiknya di Pemilu 2024 dan Pemilu 2019?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pemilu 2019: KPU Umumkan Dini Hari dan Alasan Prabowo Gugat Hasil Pilpres 2019 ke MK

46 hari lalu

Kilas Balik Pemilu 2019: KPU Umumkan Dini Hari dan Alasan Prabowo Gugat Hasil Pilpres 2019 ke MK

Pengumuman Pemilu 2024 semakin dekat, ini kilas balik pengumuman hasil Pemilu 2019 hingga Prabowo gugat hasil Pilpres 2019 ke MK.

Baca Selengkapnya

Singgung Pemilu 2019, Kabaharkam Fadil Imran Minta Masyarakat Terima Hasil Penghitungan KPU

47 hari lalu

Singgung Pemilu 2019, Kabaharkam Fadil Imran Minta Masyarakat Terima Hasil Penghitungan KPU

Kabaharkam memastikan situasi menjelang pengumuman hasil Pemilu 2024 terpantau kondusif.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Berharap Hak Angket Pemilu Tak Berujung Pemakzulan Jokowi

58 hari lalu

Ma'ruf Amin Berharap Hak Angket Pemilu Tak Berujung Pemakzulan Jokowi

Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga menginginkan supaya pergantian pemerintahan berjalan dengan baik-baik saja tidak terjadi hal-hal yang tidak inginkan seluruh elemen bangsa.

Baca Selengkapnya

PSI Belum Bisa Masuk Senayan, Perolehan Suaranya Pada Pemilu 2019 dan Real Count Sementara Pemilu 2024

27 Februari 2024

PSI Belum Bisa Masuk Senayan, Perolehan Suaranya Pada Pemilu 2019 dan Real Count Sementara Pemilu 2024

Perjalanan perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari Pemilu 2019 hingga real count sementara Pemilu 2024, belum bisa tembus DPR.

Baca Selengkapnya

KPU Lakukan Pemilihan Suara Ulang Pemilu 2024 di TPS Kuala Lumpur, Pernah Runyam Pula di Pemilu 2019

24 Februari 2024

KPU Lakukan Pemilihan Suara Ulang Pemilu 2024 di TPS Kuala Lumpur, Pernah Runyam Pula di Pemilu 2019

KPU lakukan pemilihan suara ulang di Kuala Lumpur. Pada Pemilu 2019 TPS Kuala Lumpur pun runyam, ditemukan puluhan ribu surat suara sudah dicoblos.

Baca Selengkapnya

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya