Banyak Pelanggaran Pemilu 2019, Perludem Ingatkan Tiga Hal Ini

Reporter

Fikri Arigi

Sabtu, 27 Oktober 2018 17:17 WIB

Ilustrasi kotak suara/ logistik Pemilu Kepala Daerah (Pilkada). TEMPO/Bram Selo Agung

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menanggapi banyaknya pelanggaran dalam laporan Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu berkaitan dengan pemilu 2019.

Titi menyampaikan tiga hal sebagai masukan untuk meminimalisir angka pelanggaran, berikut daftarnya:

Baca: Pemilu 2019, LIMA: Parliamentary Threshold Tutup Akses Demokrasi

1. Transparansi sanksi

Menurut Titi, hal pertama yang perlu dijaga adalah transparansi atas pemberian sanksi bagi yang melanggar peraturan pemilu. "Ini menjadi penting, karena menyangkut kepercayan publik terhadap demokrasi," kata dia. Terutama pada pelanggaran-pelanggaran berat seperti keterlibatan Aparatur Sipil Negara atau ASN, politik uang atau aparat yang
partisan.

Advertising
Advertising

"Itu tindak lanjutnya harus dikawal sampai tuntas karena pemilu kita tidak boleh kemudian diselenggarakan oleh ASN yang tidak netral, aparat yang partisa, dan politik uang yang dibiarkan," kata Titi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 27 Oktober 2018.

Baca: 3 Kebijakan Jokowi yang Dinilai Politis Menjelang Pilpres 2019

2. Mentalitas kontestan Pemilu

Selanjutnya, Titi mengatakan pentingnya nilai-nilai kompetisi yang bebas dan adil diinternalisasikan pada setiap kontestan pemilu. Menurut dia, saat ini konsep pemilu bebas dan adil hanya sebatas slogan, maka tidak aneh apabila banyak ditemukan praktik-praktik ilegal.

Titi pun mengatakan hal ini dapat terjadi karena lemahnya penegakan hukum kita. Mental korup terbentuk karena banyak pelanggar menganggap bilapun dihukum tidak akan ada dampak berarti pada mereka. Titi menekankan pentingnya membangun mentalitas kompetisi pada para kontestan agar terbentuk karakter yang siap menang dan siap kalah. "Harusnya dibangun di kalangan kontestan, menang bermartabat, kalah terhormat," ujarnya.

Baca: 3 Ribu WNI di Kamboja Siap Berikan Hak Suara di Pemilu 2019

3. Kontrol partai

Terakhir, Titi mengatakan pentingnya kontrol partai kepada para kandidat. Selama ini, kata dia, fungsi ini belum dijalankan oleh partai.

Menurut Titi, tidak ada upaya serius dari partai untuk memastikan apa yang dilakukan calon dan timnya di lapangan melakukan kampanye dengan cara yang benar. "Memastikan para calon dan timnya di lapangan melakukan cara-cara kampanye yang benar sesuai aturan itu juga berkontribusi," ujarnya.

Selama masa kampanye pemilu 2019, tercatat sudah ada 309 dugaan kasus pelanggaran yang dilaporkan Bawaslu. Jumlah tersebut terdiri dari 199 temuan dan 110 laporan.

Berita terkait

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

10 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

19 hari lalu

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

Hari ini, 17 April 2019 atau Pemilu 2019 pertama kali Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan secara serentak.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Sebut Laporan Pelanggaran Pemilu oleh Menteri Tak Penuhi Syarat Materiil

39 hari lalu

Bawaslu Sebut Laporan Pelanggaran Pemilu oleh Menteri Tak Penuhi Syarat Materiil

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menko Perekonomian Airlangga Hartato, dan Menteri BUMN Erick Thohir dilaporkan melakukan pelanggaran pemilu.

Baca Selengkapnya

Jaga Pemilu Ungkap Ratusan Kasus Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024

41 hari lalu

Jaga Pemilu Ungkap Ratusan Kasus Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024

Jaga Pemilu mengungkapkan ada ratusan kasus dugaan pelanggaran Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Realisasi Anggaran Pemilu 2024 Rp 23,1 Triliun

42 hari lalu

Sri Mulyani: Realisasi Anggaran Pemilu 2024 Rp 23,1 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan realisasi anggaran Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 sebesar Rp 23,1 triliun.

Baca Selengkapnya

PSI Gagal Masuk Senayan, Raihan Suara Partai Bro dan Sis dalam Pemilu 2019 dan Pemilu 2024

45 hari lalu

PSI Gagal Masuk Senayan, Raihan Suara Partai Bro dan Sis dalam Pemilu 2019 dan Pemilu 2024

PSI kembali gagal masuk Senayan selama dua periode Pemilu, 2019 dan 2024. Perolehan suara partai bro dan sis pada Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

45 hari lalu

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

PPP salah satu partai terlama sejak Orde Baru, selain PDIP dan Golkar. Ini profil dan perolehan suara sejak Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, 2024

Baca Selengkapnya

Pidato Prabowo Usai KPU Umumkan Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024, Ini Beda Pidatonya di Pemilu 2019

46 hari lalu

Pidato Prabowo Usai KPU Umumkan Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024, Ini Beda Pidatonya di Pemilu 2019

Prabowo tampak menjadi sosok rutin yang hadir dalam 4 pemilu terakhir. Ini beda pidato politiknya di Pemilu 2024 dan Pemilu 2019?

Baca Selengkapnya

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

46 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pemilu 2019: KPU Umumkan Dini Hari dan Alasan Prabowo Gugat Hasil Pilpres 2019 ke MK

47 hari lalu

Kilas Balik Pemilu 2019: KPU Umumkan Dini Hari dan Alasan Prabowo Gugat Hasil Pilpres 2019 ke MK

Pengumuman Pemilu 2024 semakin dekat, ini kilas balik pengumuman hasil Pemilu 2019 hingga Prabowo gugat hasil Pilpres 2019 ke MK.

Baca Selengkapnya