Calon DPD Asal Medan Ini Punya Harta Terendah Minus Rp 158 Juta

Senin, 6 Agustus 2018 08:21 WIB

Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumatera Utara, Dadang Darmawan Pasaribu, menjadi calon senator dengan harta kekayaan terendah |Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah atau DPD asal Sumatera Utara, Dadang Darmawan Pasaribu, menjadi calon senator dengan harta kekayaan terendah. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaran Negara (LHKPN) yang diunggah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 5 Agustus 2018 melalui situs resminya, jumlah kekayaan Dadang berada di angka minus Rp 158 juta.

Baca juga: KPU: Ada 10 Bakal Calon Anggota DPD Pindah Daftar ke DPR

Meskipun menjadi calon senator dengan harta terendah, Dadang mengaku tidak terlalu khawatir. “Saya sudah menduga jika kekayaan yang saya laporkan ke KPK adalah salah satu yang terminim. Namun demikian saya tidak khawatir, karena Tuhan dan teman adalah modal kuntuk masuk DPD,” ujar Dadang di Medan pada Senin, 6 Agustus 2018.

Dadang mengatakan dalam kontestasi DPD, uang bukanlah menjadi pondasi utama. Tuhan disebutnya menjadi modal utama yang dipunyainya. Sebab tanpa bantuan dan rido Tuhan, mustahil seseorang akan dapat perubahan-perubahan yang bersifat fundamental. Berbagai perubahan tersebut hanya datang melalui pertolongan Tuhan.

Bentuk perubahan yang bakal dilakukan tersebut nantinya juga merupakan penjelmaan dari dukungan dari para teman, sahabat dan jaringan-jaringan lainnya. Perubahan katanya, bukanlah sesuatu yang dianggapnya bisa dilakukan oleh pribadi-pribadi, melainkan dengan kerjasama antar pihak.

Advertising
Advertising

Keyakinan Dadang terhadap jaringannya dilatarbelakangi dari apa yang sudah dikerjakan semenjak duduk di bangku kuliah.

“Saya berkawan sejak mahasiswa. Masuk ke berbagai organisasi, masuk ke berbagai gerakan baik gerakan mahasiswa dan sosial serta turut bekerja untuk mengadvokasi dan membela kaum buruh dan kaum tani,” kata akademisi FISIP USU tersebut.

Selain itu, Dadang yang juga aktif sebagai pengamat politik, analis dan penulis membuat dirinya juga kerap bersentuhan dengan politisi, konsultan politik dan pejabat lainnya. Hal tersebut menunjukkan dirinya berhubungan dengan berbagai lapisan masyarakat. Baik dari kalangan atas, tengah hingga akar rumput.

Hasil dari apa yang dilakukannya juga diklaim terlihat selama proses pendaftarannya menjadi anggota DPD. Meskipun diawal tidak mempunyai niat untuk mencalonkan diri, namun orang-orang di sekitarnya terus mendorong Dadang untuk maju. Meskipun dari awal, dirinya telah mengutarakan jika tidak mempunyai modal keuangan yang cukup.

Apalagi statusnya sebagai tenaga pengajar tak bersertifikasi, membuat dirinya selama ini tidak mempunyai keuangan yang memadai.

Baca juga: MK Larang Pengurus Partai Nyaleg DPD, Pimpinan Hanura Jengkel

Namun demikian, Dadang memastikan jika nantinya diberikan kesempatan menjadi anggota DPD RI, dirinya tidak akan menyalahgunakan amanat tersebut khususnya untuk memperkaya diri sendiri.

“Saya mengumumkan harta kekayaan saya itu secara telanjang. Jadi silahkan kalau masyarakat sudah tahu realitas harta ini lebih awal, bisa dicek juga rekening saya ke depan,” tegas Dadang.

Dari hasil LHKPN KPK sejauh ini, Dadang Darmawan Pasaribu menjadi satu diantara empat calon anggota DPD dari seluruh Indonesia yang mempunyai kekayaan di angka minus. Empat lainnya adalah Fajran Zain dari Aceh (minus Rp 132.445.000), Azim Antoni Norega Jais (Jambi, minus Rp 1.500.000), Reimal Kaldhani (Kalimantan Timur, minus Rp 7.800.000) dan Ramli Kasim (Gorontalo, minus Rp 115.184.000).

Namun jumlah tersebut masih mungkin bertambah. Karena dari total 657 orang yang sudah mengaktifkan akun LHKPN, masih ada 147 orang lagi yang belum melaporkan harta kekayaannya.

Berita terkait

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

3 hari lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

10 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

10 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Resmi Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Berapa Harta Kekayaan Prabowo Subianto?

11 hari lalu

Resmi Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Berapa Harta Kekayaan Prabowo Subianto?

Jumlah harta kekayaan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mencapai Rp 2,04 triliun. Berikut Rinciannya.

Baca Selengkapnya

Pejabat Terkaya Dato Sri Tahir, Tiga Dekade Membangun Kerajaan Bisnis Mayapada Group

12 hari lalu

Pejabat Terkaya Dato Sri Tahir, Tiga Dekade Membangun Kerajaan Bisnis Mayapada Group

Saat ini, Dato Sri Tahir adalah pejabat terkaya di negeri ini. Bagaimana ia membangun usahanya, kerajaan bisnis Mayapada Group?

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Segini Harta Kekayaan dan Gaji Wakil Ketua KPK Itu

12 hari lalu

Alexander Marwata Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Segini Harta Kekayaan dan Gaji Wakil Ketua KPK Itu

Alexander Marwata mengaku tak ambil pusing dirinya dilaporkan Polda Metro Jaya. Ini harta kekayaan dan gajinya.

Baca Selengkapnya

Deputi Pencegahan Tak Setuju Bila Ada Screening Awal Calon Menteri di Era Prabowo Subianto oleh KPK

13 hari lalu

Deputi Pencegahan Tak Setuju Bila Ada Screening Awal Calon Menteri di Era Prabowo Subianto oleh KPK

Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan tidak setuju apabila ada screening awal terhadap calon menteri yang bakal menjabat di era Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pemerasan oleh Jaksa KPK, Pemeriksaan LHKPN Selesai Bulan Depan

13 hari lalu

Dugaan Pemerasan oleh Jaksa KPK, Pemeriksaan LHKPN Selesai Bulan Depan

Menurut Albertina, KPK menerima laporan dari masyarakat Lampung Utara perihal dugaan gratifikasi atau suap yang dilakukan Jaksa KPK itu.

Baca Selengkapnya

Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Segera Jalani Sidang Tipikor, Berkas Perkara Rampung

14 hari lalu

Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Segera Jalani Sidang Tipikor, Berkas Perkara Rampung

Eko Darmanto adalah tersangka tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan penerimaan gratifikasi Rp 18 miliar.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Minta Direktorat LHKPN Segera Selesaikan Kasus Pemerasan Jaksa TI terhadap Saksi

15 hari lalu

Dewas KPK Minta Direktorat LHKPN Segera Selesaikan Kasus Pemerasan Jaksa TI terhadap Saksi

Dewas KPK mengaku sudah menyampaikan kepada Direktorat LHKPN agar segera menyelesaikan pemeriksaan kasus pemerasan oleh jaksa TI.

Baca Selengkapnya