Kalah di Pilkada, Djarot Saiful dan Puti Guntur Jadi Caleg PDIP

Kamis, 19 Juli 2018 07:41 WIB

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memakai kaos bertuliskan 'Jadi Presiden Itu Berat Biar Jokowi Saja' saat pelaksanaan Try Out SBMPTN PDI Perjuangan di Season City Mall, Jakarta, 29 April 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Kalah dalam pemilihan kepala daerah serentak pada Juni 2018, politikus PDIP, Djarot Saiful Hidayat dan Puti Guntur Soekarno, bakal maju sebagai calon legislatif atau caleg di Pemilu 2019. Menurut Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Djarot dan Puti akan maju lewat daerah pemilihan tempat mereka ikut pilkada.

Djarot Saiful Hidayat pada pilkada lalu maju sebagai calon Gubernur Sumatera Utara bersama dengan Sihar Sitorus. Djarot kalah oleh pasangan Edi Rahmayadi - Musa Rajekshah. Adapun Puti Guntur Soekarno maju sebagai calon wakil gubernur di Jawa Timur bersama dengan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Hasto Kristiyanto tak memungkiri penempatan daerah pemilihan itu merujuk pada pertimbangan elektoral. "Aspek elektoral memang menjadi salah satu pertimbangan," kata Hasto di kantor Dewan Pengurus Pusat PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu, 18 Juli 2018.

Selain Djarot dan Puti, dua kader PDIP yang ikut pemilihan Gubernur Jawa Barat, yaitu TB Hasanuddin dan Anton Charliyan, menjadi caleg di daerah pemilihan Jawa Barat.

Daerah pemilihan yang kini menjadi lokasi para politikus PDIP itu berbeda dengan daerah pemilihan mereka pada pemilu lima tahun lalu.

Advertising
Advertising

Berdasarkan data yang dibacakan Hasto, Djarot dicalonkan dari daerah pemilihan Sumatera Utara III. Padahal dia sebelumnya maju dari dapil Jawa Timur VI. Begitu pun Puti Guntur Soekarno, maju dari dapil Jawa Timur I nomor urut 2.

Nama Puti tepat berada di bawah Ketua Dewan Pengurus Daerah I PDIP Jawa Timur Bambang DH. Nomor ini sebelumnya ditempati oleh pamannya, Guruh Soekarnoputra. Adapun Puti sebelumnya mencalonkan diri dari dapil Jawa Barat X.

Hasto mengatakan perpindahan dapil ini bukan untuk memicu persaingan di internal partai. Menurut dia, kompetisi itu seharusnya terjadi antarpartai, bukan sesama kader di dalam satu partai. Hasto pun menekankan bahwa PDIP mengedepankan perspektif gotong royong ketimbang aspek elektoral dari tiap individu bacaleg.

"Persaingannya tidak ke dalam tapi justru harus ke luar. Aspek elektoral Pak Djarot menjadi pertimbangan, tapi kami juga mengkaji bahwa Pak Djarot mampu mendorong daya elektoral PDIP di Sumut, demikian juga Mbak Puti," kata Hasto.

Berbeda dengan Djarot dan Puti, TB Hasanuddin maju caleg dari dapil asalnya, yakni Jawa Barat IX. Sedangkan Anton Charliyan, yang baru pensiun dari kepolisian, mencalonkan diri di dapil Jawa Barat XI.

Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto mengatakan Anton diharapkan dapat memperkuat perolehan suara PDIP di dapil yang sebelumnya dimenangi Partai Persatuan Pembangunan itu. Dapil itu, kata Utut, merupakan basis massa Uu Ruzhanul Ulum, Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih.

"Pak Anton ini polisi yang juga santri, mudah-mudahan dengan begini jadi ada penguatan-lah di situ," kata Utut.

Berita terkait

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

2 hari lalu

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

Pemohon sengketa pileg hadir secara daring dalam sidang MK karena bandara di wilayahnya tutup imbas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg

5 hari lalu

Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg

Mahkamah Konstitusi mulai menyidangkan 297 sengketa pemilu legislatif diiantaranya gugatan PPP dan caleg.

Baca Selengkapnya

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

16 hari lalu

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

37 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

43 hari lalu

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

Hasto mengatakan partainya akan pasang badan guna memperjuangkan para caleg kritis PDIP untuk tetap masuk menduduki kursi parlemen.

Baca Selengkapnya

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

44 hari lalu

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tidak akan tinggal diam untuk membela caleg yang kehilangan suara dalam Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

44 hari lalu

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

PSI belum mampu melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen di Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

45 hari lalu

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

MK mengungkapkan belum ada caleg dan parpol yang mendaftarkan sengketa hasil Pileg.

Baca Selengkapnya

Caleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud

46 hari lalu

Caleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud

PDIP menerbitkan intruksi pembatalan pelantikan calon legislator yang gagal memenangkan Ganjar-Mahfud di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

46 hari lalu

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

Penyanyi Once Mekel, berhasil lolos ke DPR RI melalui Dapil DKI Jakarta II mengalahkan caleg petahana seperti Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga.

Baca Selengkapnya