TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), Yunarto Wijaya, menilai lembaga survei Puskaptis bermasalah. Menurut dia, kredibilitas lembaga survei itu membuat hasil hitung cepatnya sulit untuk dipercaya.
"Satu lembaga survei yang berada di bawah Persepi, yaitu Puskaptis, memberikan hasil hitung cepat pemilukada di Palembang pada 2013," kata Yunarto di Balai Kartini, Rabu, 9 Juli 2014. "Dan kebetulan nama lembaga survei itu juga kini ada dan kontroversial."
Yunarto menuturkan, saat pemilihan umum kepala daerah di Palembang 2013 lalu, hasil hitung cepat Puskaptis menuai kekisruhan. Salah seorang peneliti Puskaptis bahkan sempat diamankan di Polresta Palembang. (Baca: Direktur Puskaptis Klaim Hitungannya Paling Benar)
Musababnya, kata Yunarto, hasil hitung cepat Puskaptis lebih memihak kepada pasangan calon Alex Noerdin-Ishak Mekki. Padahal, lembaga survei lainnya dalam hitung cepat justru mengunggulkan pasangan calon Herman Deru-Maphilinda. (Baca: Direktur LSN Siap Tanggung Jawab Soal Metodologi)
"Dan itu sudah dua kali berturut-turut terjadi, sehingga membuat kisruh di kalangan bawah atas hasil dari Puskaptis di Palembang," ujar dia. (Baca: LSI, SMRC, dan IPI: Jokowi-JK Menang 52,7% Vs 47,2%)
Belajar dari pengalaman di Palembang, Yunarto meminta lembaga survei yang tergabung dalam Persepi untuk menengahi perbedaan hitung cepat dalam pilpres 2014 kali ini. Menurut dia, jika tidak segera diatasi, tidak menutup kemungkinan kekisruhan seperti di Palembang terjadi secara masif. Apalagi, kata Yunarto, ini merupakan pilpres yang mencakup skala nasional.
"Saya harus mengambil beberapa contoh karena saya saksi mata dan harus dibuka karena menyangkut kode etik," ujar dia. "Persepi harus berani memberikan sanksi, menegakkan kode etik. Beberapa kejadian yang memang selama ini didiamkan." (Baca: Enam Lembaga Survei Perlihatkan Jokowi-JK Unggul)
Jika dilihat rekam jejaknya, kata Yunarto, dapat dipastikan Puskaptis merupakan lembaga survei yang tidak kredibel. Adapun Yunato tak ingin berkomentar mengenai rekam jejak lembaga survei lain yang dalam hasil hitung cepat memenangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
REZA ADITYA
Berita Terpopuler
Pro-Jokowi, PDIP Kehilangan Kursi Ketua DPR
Sambil Salam Dua Jari, Tiga Fraksi DPR Walk Out
Arkeolog Ungkap Grafiti Erotis Tertua di Dunia
Ahmad Dhani Tidak Mau Jokowi Jadi Presiden