Prabowo Disebut Kalahkan Jokowi di Basis NU-PKB  

image-gnews
Pasangan Capres dan Cawapres Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa melakukan solat dzuhur bersama di Mesjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/5). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Pasangan Capres dan Cawapres Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa melakukan solat dzuhur bersama di Mesjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/5). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -- Lembaga Survei Nasional menyebut dukungan warga Nahdlatul Ulama yang selama ini diklaim lebih banyak ke calon presiden dan wakil presiden yang diusung poros PDI Perjuangan, Joko Widodo-Jusuf Kalla, dianggap tidak terbukti. Lembaga yang dipimpin Umar S. Bakry itu mengklaim warga NU malah lebih memilih pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dari poros koalisi Gerindra.

"Ini menunjukkan bahwa doktrin para kiai sepuh NU yang mendukung Jokowi-JK tidak mampu meyakinkan warga NU," ujar Dipa Pradipta, peneliti LSN.

Asumsi itu berdasarkan hasil survei yang dipaparkan lembaga tersebut di Le Meridien Hotel Jakarta, Kamis, 12 Juni 2014. "Elektabilitas Prabowo-Hatta di daerah basis NU cukup tinggi. Misalnya di Jawa Timur, 48,4 persen warganya memilih pasangan nomor urut satu tersebut. Jumlah pemilih Prabowo-Hatta di Jawa Tengah juga cukup besar, yakni 43,3 persen.

Survei LSN mengunggulkan pasangan Prabowo-Hatta dengan elektabilitas
46,3 persen. Adapun pasangan Jokowi-JK hanya 38,8 persen. Sisanya, yaitu 14,9 persen, belum punya pilihan. Survei digelar pada 1-8 Juni 2014 di 34 provinsi se-Indonesia. Survei yang melibatkan 1070 responden itu dilakukan dengan metode wawancara dengan kuesioner. LSN mengklaim hanya memiliki tingkat kesalahan 3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dipa menuding lemahnya dukungan Jokowi-JK di kalangan Nahdliyin juga dipengaruhi oleh ketidakseriusan kinerja Partai Kebangkitan Bangsa sebagai partai pengusung Jokowi-JK yang lahir dari NU. Itu terbukti dari jumlah warga NU yang berada di partai berlambang bola dunia itu malah lebih banyak memilih Prabowo-Hatta dibanding Jokowi-JK. "Hanya 37,9 persen pemilih PKB yang akan memilih Jokowi-JK pada pemilu presiden. Adapun yang memilih Prabowo Hatta 41,4 persen," katanya.

Hasil survei LSN di lapangan, ujar Dipa, menyebutkan warga NU banyak tersedot pada keberadaan Mahfud Md., mantan Ketua Mahkamah Konstitusi yang menjadi ketua tim kampanye Prabowo-Hatta. Apalagi sebagian besar mereka, kata Dipa, memang tidak setuju dengan keputusan Muhaimin Iskandar, Ketua PKB, untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan.

"Sebagian besar yang kami wawancarai mengaku kecewa," katanya sembari menyebutkan keberadaan Jusuf Kalla selaku Muntasyar NU juga tidak mempengaruhi keputusan mereka untuk hengkang ke Prabowo-Hatta.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak hanya berhasil menggerogoti suara NU, Dipa mengatakan partai pengusung Jokowi-JK lainnya juga berisi orang-orang yang memilih Prabowo-Hatta. Hasil surveinya menyebutkan sebanyak 33,3 persen pemilih Partai NasDem menjatuhkan pilihan ke Prabowo-Hatta. Adapun Partai Hati Nurani Rakyat sebanyak 42,9 persen.

TRI SUHARMAN


Berita Lain
Smartphone Mozilla Rp 295 Ribu Hadir di Akhir 2014
Uji Coba ke-26, Pelatih: Timnas U-19 Makin Bagus
Petir Bubarkan Pidato Pengukuhan Guru Besar SBY

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

5 Maret 2018

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) menyampaikan pidato disaksikan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno (kanan) disela Jalan Syukur Jakarta Bersatu di Jakarta, 7 Mei 2017. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.


Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

2 Maret 2018

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, saat menghadiri acara open house di rumah dinas Ketua DPR, Setya Novanto, Jalan Widya Chandra III, Jakarta. 25 Juni 2017. TEMPO/Ahmad Faiz
Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.


Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

1 Maret 2018

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.


Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

1 Maret 2018

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Presiden PKS Sohibul Iman dan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Suparno dalam pertemuan di rumah Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 1 Maret 2018. TEMPO/Arkhelaus W.
Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.


Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

27 Februari 2018

Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon (kanan) saat menunggu antrian untuk mencoblos di TPS 02, Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Rabu (9/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.


Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

26 Februari 2018

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat berpidato dalam acara Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, 18 Oktober 2017. ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya
Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.


Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

26 Februari 2018

Sigi Sebut Prabowo Pesaing Terkuat Jokowi
Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.


Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

24 Februari 2018

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto minum teh di Istana Merdeka, Jakarta, 17 November 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.