TEMPO.CO, Bandung - Calon presiden Joko Widodo mendapat sambutan lebih meriah ketimbang Hatta Rajasa, calon wakil presiden yang mendampingi calon presiden Prabowo Subianto, di Bandung pada Rabu, 11 Juni 2014.
Keduanya memaparkan visi dan misinya tentang negara maritim di seminar nasional tentang kelautan yang diadakan oleh Dewan Kelautan Indonesia di Gedung Merdeka, Bandung. Jokowi lebih dulu berbicara dalam forum itu.
Jokowi, yang datang didampingi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, memaparkan empat rencana besar untuk mengatasi masalah maritim. Empat rencana itu adalah mengatasi perdagangan ikan tuna di pasar gelap, pemanfaatan zona ekonomi ekslusif (ZEE), memberantas perdagangan ikan ilegal, dan ekspansi budi daya laut. "Pendapatan dari hasil laut kita Rp 65 triliun, kerugian Rp 300 triliun. Solusinya harus menambah kapal patroli dan memperkuat pengamanan laut," kata Jokowi.
Ia pun mengutarakan kembali niatnya untuk membeli tiga unit drone, pesawat pengintai tanpa awak, jika terpilih menjadi presiden untuk memantau kapal nelayan ilegal di perairan Indonesia, illegal logging, kebakaran hutan. Tiga drone seharga Rp 4,5 triliun dinilai lebih murah ketimbang kerugian negara akibat pencurian hasil laut. Sedangkan soal program ekspansi budi daya laut, Jokowi akan memperluas laut hingga 12 juta hektare untuk menambah pendapatan negara.
Dalam paparan itu, Jokowi menyatakan akan memberi kemudahan berupa kredit berbunga rendah untuk nelayan agar bisa membeli mesin kapal seharga Rp 30-40 juta. Untuk mengatasi hilangnya potensi laut ke pasar gelap sebesar Rp 14 triliun per tahun, menurut Jokowi, perlu dibangun industri pengolahan ikan di sumber-sumber ikan, seperti di Sumatera, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara. "Meningkatkan produksi ikan tuna dari 800 ribu ton menjadi 1,5 juta ton dengan tambahan armada penangkap ikan serta membangun pasar ikan modern," tuturnya.
Sejak datang hingga pulang, Jokowi disambut meriah oleh sekitar seratus pendukung dan simpatisannya. Selain warga yang ingin berfoto bersama, seniman Tisna Sanjaya dan Isa Perkasa menggelar happening art di halaman samping kiri Gedung Merdeka. Sebuah kelompok musik tradisional dari Majalaya juga meramaikan suasana. (Baca: Jokowi: Jangan Remehkan Saya)
Namun tanggapan terhadap Hatta begitu sepi. Tak ada pendukung dan simpatisan yang datang untuk menyambutnya. Hatta hadir didampingi Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Nurul Arifin.
Hatta, yang bicara setelah Jokowi meninggalkan acara, mengatakan Indonesia harus konsisten sebagai bangsa bahari dan mempertahankan Deklarasi Juanda 1957. "Agar kejayaan Sriwijaya dan Majapahit tidak tenggelam. Tenggelam dalam arti terkungkung dalam pemikiran yang tidak strategis. Kita harus mengacu kepada negara kepulauan," ujarnya.
ANWAR SISWADI
Berita Terpopuler:
Miley Cyrus Robek Gambar Selena Gomez di Panggung
Chris Martin Makan Malam dengan Rihanna
Pockemon Crew, Kisah Sukses dari Jalanan
Penyebab Miley Cyrus Robek Gambar Selena Gomez
Lupita Nyong'o Resmi Gabung Star Wars
Angelina Jolie Kampanye Anti-Kekerasan pada Wanita