TEMPO.CO, Jakarta - Komando Rayon Militer 04/05 Gambir, Jakarta Pusat, membantah kabar yang menyebutkan salah satu anggotanya mendata dan mempengaruhi warga untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menjelang pemilu 9 Juli 2014.
"Setahu saya tidak ada yang begitu-gitu (mendata dan mempengaruhi warga)," kata Sertu Sakban, anggota Badan Pembina Desa (Babinsa) Koramil Gambir kepada Tempo di Markas Koramil 04/05 Gambir, Sabtu, 7 Juni 2014.
Sebelumnya diberitakan warga Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, melapor bahwa ada salah seorang anggota Koramil bernama Ruspanji yang mengaku ditugasi komandannya mendatangi rumah warga untuk melakukan pendataan dalam kaitan dengan pemilihan presiden 9 Juli mendatang. (baca: Tim Jokowi-JK Klaim Kantongi Bukti Soal Babinsa)
"Saya sudah dengar berita itu tapi, tidak pernah ada perintah atasan untuk melakukan pendataan begitu," kata Sakban. Sakban membenarkan adanya anggota Babinsa Koramil Gambir yang bernama Ruspanji. "Tapi setahu saya dia (Ruspanji) sedang dipanggil ke Kodim," kata Sakban. Namun dia mengaku tak tahu-menahu apakah pemanggilan rekannya ke Kodim itu dipicu oleh berita ihwal laporan warga Cideng tersebut. "Saya enggak tahu." (baca: Soal Babinsa, Bawaslu Akan Panggil Panglima TNI)
Sementara itu, sejumlah warga Jalan Setiakawan, Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat, yang berada di sekitar markas Koramil menyatakan belum pernah didatangi petugas Babinsa Koramil setempat.
Sulaeman, 47 tahun, warga RT 01 RW 09, menyatakan baru mendengar kabar pendataan itu. "Setahu saya di sini belum pernah ada pendataan semacam itu," ujarnya. "Kalaupun ada soal pemilu, paling orang partai yang bagi-bagi kaos dan atribut kampanye saja," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Heryana, 36 tahun, yang bertetangga dengan Sulaeman. Dia mengatakan tak pernah didatangi perangkat kelurahan ataupun petugas babinsa. "Enggak ada tuh, tapi enggak tahu kalau di daerah lain," ujarnya. (baca: Babinsa, Hatta: TNI Paling Profesional di Dunia)
PRAGA UTAMA